fbpx
langitselatan
Beranda » Ledakan Bintang Akan Mengarah ke Bumi

Ledakan Bintang Akan Mengarah ke Bumi

Bintang yang mati bisa mempengaruhi kehidupan Bumi. Tak percaya? Sebuah sistem bintang ganda akan mengalami keruntuhan dan menimbulkan ledakan sinar gamma masif dalam rentang beberapa ratus ribu tahun ke depan. Nah. ternyata ledakan tersebut akan mengarah ke Bumi.

Debu spiral bintang ini menunjukan arahnya menuju Bumi. Kredit Gambar : Peneliti WR 104

Sistem bintang ganda WR 104 yang berada di rasi Sagitarius pada jarak 8000 tahun cahaya dari Bumi terdiri dari 2 bintang yang saling mengorbit setiap 8 bulan. Kedua bintang ini merupakan bintang masif dan memiliki angin bintang yang sangat kuat yang dapat memuntahkan semua materi keluar. Akibatnya terdapat jejak spiral dari gas dan debu yang panas.

Pengamatan terhadap WR 104 selama 6 tahun dilakukan oleh Peter Tuthill di Universitas Sydney, Australia. Sepanjang 6 tahun pengamatan, mereka berhasil melihat 10 kali orbit bintang ganda tersebut dan berhasil menangkapnya dengan kamera di teleskop Keck di Mauna Kea, Hawaii. Gambar yang dihasilkan menunjukan adanya debu yang berbentuk spiral dalam keindahannya dan mengungkap fakta adanya potensi penghancuran. Bumi sendiri berada di bagian bawah poros sistem pada arah sekitar 0 – 16º.

Bintang masif memang akan mengakhiri masa hidupnya dengan meledak. Pertanyaannya apakah ledakan ini akan terjadi sebagai supernova yang meledak ke segala arah, menyebarkan kerusakan kemana-mana ataukah bintang akan berputar dengan cepat sampai meledak dalam ledakan sinar gamma. Jika demikian, melihat sudut yang terbentuk antara Bumi dengan sistem ini, maka kita berada dalam garis kehancuran dari setengah semburan ledakan tersebut. Memang masih belum jelas seperti apa efek dari ledakan tersebut, tapi berbagai kemungkinan telah dipostulatkan untuk ledakan tersebut. Jika ledakan tersebut memiliki sudut 2 – 20º, maka Bumi bisa saja berada di luar zona bahaya. Namun jika terjadi perbedaan 12º maka kehidupan di Bumi akan terancam.

Terperangkap dalam cahaya
Pemusnahan masal di Bumi 450 juta tahun lalu mungkin saja dipicu oleh ledakan sinar gamma. Menurut Adrian Mellot dari Uiversitas Kansas, Lawrence, yang mengemukakan kemungkinan tersebut pada tahun 2003, observasi pada WR 104 merupakan berita besar karena ini merupakan kandidat pertama yang akan menjadi ledakan sinar gamma yang mendera Bumi di masa depan. Jika ledakan tersebut sepenuhnya merupakan ledakan sinar gamma, dan kita terperangkap dalam cahayanya, maka efek yang dihasilkan akan sangat hebat. Bisa jadi akan ada lebih banyak kematian yang terjadi. Bisa dikatakan kejadian tersebut akan seperti perang nuklir dalam skala kecil yang sedang terjadi.

Cahaya sinar gamma mungkin tidak akan langsung membunuh kita. Pertama-tama yang muncul adalah kilatan cahaya terang yang mungkin bisa membutakan manusia dan setelah beberapa jam efeknya akan semakin menigkat dan tidak main-main.

Sinar gamma akan memecah molekul di atmosfer dan menghasilkan nitrogen oksida yang akan memakan lapisan ozon setelah beberapa jam. Dan dalam beberapa hari berikutnya 1/4 lapisan ozon akan hancur. Kerusakan ozon akan memberi peluang pada sinar ultraviolet untuk menyebabkan kerusakan hebat akibat radiasi pada manusia dan tumbuhan. Tidak hanya itu, oksida nitrogen akan menyebabkan hujan asam yang bisa membunuh tumbuhan dan alga.

Apakah WR 104 akan menjadi bintang mati? Kredit Gambar : Peneliti WR 104

Kapankah terjadi?

Memang masih merupakan hal yang mustahil untuk memprediksikan apakah WR 104 akan menimbulkan ledakan sinar gamma atau kapan ia akan mengalaminya. Karena untuk sampai pada ledakan tersebut, bintang harus berputar cukup cepat sehingga menimbulkan cahaya sinar gamma di poros. Di sinilah letak kesulitan dan misteri yang dihadapi, karena Tuthill sendiri masih belum mengetahui kapan WR 104 akan berputar cukup cepat.

Menurut Tuthill, WR 104 saat ini sedang berada pada fasa stabilnya yang terakhir sebagai bintang masif. Ia memang akan meledak sebagai supernova dalam beberapa ratus ribu tahun ke depan. Tapi bisa saja itu terjadi besok, tak ada yang bisa mengetahuinya.

Sumber : Nature

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Manager 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute.

5 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini