fbpx
langitselatan
Beranda » Lup Sebesar Galaksi Menemukan Bayi Bintang

Lup Sebesar Galaksi Menemukan Bayi Bintang

Detektif Sherlock Holmes selalu membawa-bawa lup, siap menemukan barang bukti yang nyaris tidak terlihat tapi sangat penting untuk memecahkan kasusnya.

Seperti Sherlock, para astronom juga menggunakan lensa untuk mempertajam penglihatan kita saat mengamati alam semesta. Lensa yang dimaksud adalah teleskop.

Namun, kadang-kadang astronom juga menjumpai fenomena kosmik yang bisa menciptakan lup alami di ruang angkasa dan mempertajam penglihatan. Kalau ada kejadian istimewa ini, kita jadi bisa melihat objek jauh yang tidak bisa dilihat dengan cara lain!

Albert Einstein lah yang pertama kali memprediksi adanya lup ruang angkasa ini. Menurut Einstein, cahaya tidak selalu bergerak dalam lintasan lurus, tapi akan membelok jika ada objek yang mempunyai gaya gravitasi sangat kuat. Hal ini analog dengan lensa dalam teleskop yang membelokkan cahaya lalu memfokuskannya.

Kini kita sudah tahu prediksi Einstein itu benar. Dengan kekuatan gravitasinya, struktur masif (misalnya, galaksi dan gugus galaksi) mampu membelokkan cahaya yang berasal dari objek yang tersembunyi di belakangnya. Fenomena ini disebut ‘lensa gravitasi’.

Berkat lup sebesar galaksi dan 12 teleskop, para astronom melakukan pekerjaan selidik-menyelidik seperti yang dilakukan Sherlock. Dengan daya lihat yang lebih baik para astronom telah mengumpulkan informasi baru mengenai objek berbentuk aneh dan sulit dijelaskan.

Mereka menyimpulkan objek tersebut adalah sisa-sisa tabrakan dahsyat antara dua galaksi yang terjadi jauh di masa lampau. Karena kedua galaksi ini terus bertumbukan dan bergabung, gelombang kejut dari tumbukan tadi mendorong terjadinya kelahiran bintang secara gila-gilaan! Kalian bisa melihatnya di foto berikut!

Berkat fenomena alam yang membentuk lup sebesar galaksi, teleskop kita bisa mendapatkan foto ini dengan lebih tajam. Foto ini memperlihatkan sisa-sisa tabrakan dahsyat antara dua galaksi yang terjadi 7 milyar tahun lalu. Kredit: ESO/NASA/ESA/W. M. Keck Observatory

Fakta Menarik: Jika kalian penasaran kenapa foto ini kabur, itu karena galaksi-galaksi yang diceritakan di atas sangaaaaaaatlah jauh. Tabrakan galaksi ini terjadi 7 milyar tahun lalu, ketika umur alam semesta masih setengah dari umurnya sekarang, dan semenjak itu cahaya telah melintasi ruang angkasa hingga terciptalah foto ini.

Sumber: Space Scoop Universe Awareness

Avatar photo

Ratna Satyaningsih

menyelesaikan pendidikan sarjana dan magister astronomi di Departemen Astronomi Institut Teknologi Bandung. Ia bergabung dengan sub Kelompok Keahlian Tata Surya dan menekuni bidang extrasolar planet khususnya mengenai habitable zone (zona layak-huni). Ia juga menaruh minat pada observasi transiting extrasolar planet.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini