fbpx
langitselatan
Beranda » Venus Si Planet Vulkanis

Venus Si Planet Vulkanis

Di bumi, gunung-gunung berapi yang meletup-letup dan berpendar adalah salah satu fenomena alam yang paling kuat dan menakjubkan. Sekarang, para astronom telah menemukan bahwa gunung-gunung berapi mungkin meletus lebih dahsyat di Venus, planet yang terdekat dari Bumi.

Venus Express menemukan aktivitas vulkanis di Venus. Kredit : ESA

Pada tahun 2005, para astronom mengirimkan sebuah pesawat luar angkasa bernama Venus Express untuk mempelajari Venus dari dekat. Hingga kini, pesawat itu terus mengorbit Venus. Sayangnya, cuaca di Venus selalu mendung: planet ini selalu terselubung oleh lapisan awan yang tebal. Jadi, Venus Express tidak dapat melihat langsung gunung-gunung berapi di permukaannya. Jadi, para astronom menggunakan sebuah trik: mereka mencari satu jenis gas istimewa yang dilepaskan saat ledakan vulkanis. Gas ini kadang-kadang muncul di atas awan-awan tebal Venus, sehingga Venus Express bisa melihatnya. Menggunakan pesawat luar angkasa, mereka mengamati perubahan-perubahan besar jumlah gas di atas awan-awan. Mereka berpikir bahwa letusan-letusan gas itu bisa saja berasal dari gunung-gunung berapi.

Sebelumnya, Venus Express telah menemukan petunjuk lain adanya aktivitas vulkanis. Venus Express memiliki sebuah kamera istimewa yang bisa mengintip di antara lapisan awan dan mengukur perbedaan temperatur. Dengan kamera ini, Venus Express mendapatkan sekilas pandang sesuatu yang mirip lava cair panas. Sepertinya, tetangga kita tidak hanya memiliki iklim yang keras—dengan badai-badai hebat dan temperatur tinggi—tetapi permukaan yang tidak tenang juga.

Fakta menarik: Venus adalah salah satu objek paling terang di angkasa. Namun, Venus hanya terlihat kadang-kadang dan dalam jangka waktu singkat: tepat sebelum matahari terbit (lihatlah ke arah timur) atau tepat setelah matahari terbenam (lihatlah ke arah barat).

Sumber: Universe Awareness Space Scoop

Avatar photo

Maria M. Lubis

Alumnus Astronomi ITB, pegawai tetap Bos Kecil Sakya, dan penerjemah/editor buku fiksi freelance yg akhirnya mendapat jawaban mengapa harus belajar Astronomi.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini