fbpx
langitselatan
Beranda » Es di Mars

Es di Mars

Mars Reconnaissance Orbiter milik NASA berhasil mengungkap keberadaan air beku yang tersembunyi di bawah permukaan area lintang tengah Mars. Pengamatan ini berhasil dilakukan setelah ada meteorit yang menggali kawah baru di planet merah tersebut.

Citra kawah baru di Mars yang diambil dalam selang waktu berbeda. Kredit: NASA/JPL-Caltech/University of Arizona
Citra kawah baru di Mars yang diambil dalam selang waktu berbeda. Kredit: NASA/JPL-Caltech/University of Arizona

Para ilmuwan yang mengendalikan instrumen di Orbiter menemukan adanya es terang yang terungkap pada 5 situs Mars dengan kawah baru yang memiliki kedalaman bervariasi antara 0.5 meter – 2,5 meter. Kawah ini tidak ada pada citra citra awal ari situs tersebut. Beberapa kawah tersebut menunjukan keberadaan lapisan tipis es di puncak materi gelap yang ada di bagian dasar kawah. Potongan terang itu menjadi gelap dalam beberapa minggu setelah pengamatan. Ini terjadi saat es yang tampak itu meguap ke dalam atmosfer Mars yang tipis. Salah satu kawah yang ada memliki materi yang dilihat itu dalam potongan yag cukup besar, sehingga Orbiter bisa mengenalinya sebagai air es.

Penemuan yang mengindikasi keberadaan air es di bawah permukaan Mars ini berada di antara kutub Utara dan ekuator Mars pada area lintang yang lebih rendah dari yang diharapkan jika mengacu pada iklim di Mars.

Keberadaan es ini bisa menjadi pertanda relik iklim yang lebih lembab di Mars beberapa ribu tahun yang lalu. Penemuan ini juga membawa para peneliti untuk mulai meneliti situs tabrakan baru untuk mencari es di lapisan bawah permukaannya.

Penelitian terhadap lebih dari 200 citra Mars memperlihatkan keberadaan spot gelap yang masih baru, yakni kawah yang dilingkupi debu. Pengecekan citra sebelumnya untuk area yang sama menunjukan kalau ini merupakan kawah baru. Ada sekitar 100 situs tabrakan baru yang sebagian besar lebih dekat ke ekuator dibanding area ditemukannya es.

Citra tanggal 10 Oktober 2008 menunjukkan terbentuknya kawah setelah 67 hari sebelumnya area yang sama dipotret.  Dan yang mengejutkan saat mengamati materi terang di dasar kawah tampaklah sesuatu yang bisa dikenali sebagai es.

Penemuan ini penting dalam kaitan pencarian unsur-unsur yang mendukung kehidupan di planet selain Bumi.

Sumber : NASA

Baca juga:  Planet Mars Sebesar Bulan? Tentu Tidak
Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

2 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini

  • bawa polusi udara ke mars, bikin mars warming, es mencair, lapisan udara terbentuk.. mars jadi bisa ditinggali deh 😀