Tanggal 2 Juli 2025, para astronom berkesempatan menyaksikan pertunjukan spektakuler di luar angkasa. Ledakan dahsyat yang berlangsung lebih dari 7 jam!

Temui GRB 250702B, kembang api kosmik terlama yang pernah teramati!
Biasanya, kembang api kosmik yang kita kenal dengan nama semburan sinar gamma (GRBs) tampak berkedip dan lenyap hanya dalam hitungan detik. Tapi, kembang api GRB 250702B justru menyajikan semburan berulang yang tetap bersinar selama berjam-jam.
Dari mana semburan ini berasal dan apa yang jadi penyebabnya? Bukan kamu saja yang penasaran. para astronom juga ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Investigasi Semburan
Investigasi pun dilakukan oleh para astronom. Dalam investigasi ini, para astronom melihat kembang api kosmik itu dalam berbagai cahaya. Mirip detektif yang menggunakan kacamata khusus untuk melihat warna-warna berbeda dari cahaya yang tidak bisa dilihat mata kita.
Jadi, GRB 250702B tidak terlihat dalam cahaya tampak karena keberadaan debu di Bimasakti dan debu dalam jumlah besar di galaksi tempat terjadinya GRB.
Itu artinya, semburan tidak terjadi di Bimasakti, melainkan di galaksi lain.
Dan seperti halnya kembang api yang meninggalkan jejak di langit, ledakan kosmik ini juga meninggalkan jejak pendar cahaya redup di sekitarnya.
Ada kelompok lain yang berburu jejak cahaya tersebut dengan teleskop di Chile dan Hawai’i. Cahaya redup ini mengandung petunjuk penting terkait pengebab pertunjukan cahaya spektakuler tersebut.
Dari data yang ada, tim astronom menyimpulkan kalau sinar gamma tersebut berasal dari materi dalam jet berkecepatan tinggi yang bertabrakan dengan materi di sekitarnya. Para astronom menyebutnya jet relativistik. Mereka juga menemukan awan debu raksasa di sekitar semburan dan galaksi yang jadi lokasi semburan sinar gamma ini jauh lebih besar dari galaksi lain yang jadi tempat terjadinya peristiwa semacam ini.
Asal Usul Semburan
Para astronom menduga ada 3 kemungkinan untuk asal muasal GRB 250702B. Yang pertama, ketika lubang hitam bertabrakan dengan bintang masif yang hampir sebagian besar terbuat dari helium. Kedua, ketika bintang, planet, atau katai coklat terkoyak dan hancur berkeping-keping saat papasan dekat dengan lubang hitam atau bintang neutron. Dan yang ketiga, saat bintang jatuh ke dalam lubang hitam ukuran menengah dan hancur. Jika teori ketiga ini benar, maka ini akan jadi pertama kali kita bisa melihat peristiwa tersebut.
Satu yang pasti, para astronom masih mencari lebih banyak petunjuk untuk memecahkan misteri ini. Penemuan seperti ini tak pelak menginspirasi kita untuk terus mempelajari alam semesta yang luas dan kejutan-kejutan menarik di dalamnya.
Fakta keren
Semburan sinar gamma merupakan salah satu ledakan paling kuat di Alam Semesta setelah Dentuman Besar. Dari 15.000 GRB yang sudah ditemukan sejak 1973, hanya 6 yang durasinya hampir mendekati durasi GRB 250702B.















Tulis Komentar