Berbagai tempat di penjuru dunia tahun ini telah mengalami kondisi cuaca ekstrem, tapi tidak ada yang seekstrem badai terbesar di Tata Surya. Planet gas raksasa Jupiter adalah rumah bagi Bintik Merah Raksasa. Badai raksasa ini merupakan misteri bagi para ilmuwan karena badai tersebut mengecil dan semakin kecil setiap tahun.
Jupiter 100 kali lebih besar daripada Bumi, bahkan lebih! Planet raksasa ini memiliki massa dua setengah kali lebih besar dibandingkan jumlah massa planet-planet lain di Tata Surya kita. Planet ini dipenuhi misteri. Jupiter tersusun dari gas-gas yang membentuk sabuk-sabuk awan yang dapat dilihat dengan teleskop kecil. Planet gas raksasa ini juga diamati dengan teleskop yang lebih besar, misalnya Teleskop Hubble. Teleskop Hubble tahun ini telah memotret Jupiter yang memperlihatkan keindahan dan misteri Bintik Merah Raksasa: badai raksasa dari awan merah yang lebih besar daripada Bumi.
Badai Bintik Merah Raksasa telah mengamuk selama lebih dari 150 tahun. Teleskop Hubble telah mengamati badai itu selama bertahun-tahun dan melihat badai itu mengecil. Lebar badai bahkan berkurang hampir 1.000 kilometer setiap tahun. Itu lebih dari dua kali panjang Grand Canyon! Para astronom tidak memahami mengapa ini terjadi atau mengapa bintik itu berwarna merah!
Jupiter juga memiliki badai-badai lain yang tampak berbentuk oval atau lingkaran berwarna cokelat dan putih. Badai-badai ini dapat bertahan beberapa jam saja tapi ada juga yang sampai beberapa ratus tahun. Kecepatan angin di Jupiter bisa mencapai 650 kilometer per jam: lebih dari tiga kali kecepatan tornado!
Teleskop Hubble akan terus mengamati Jupiter untuk mempelajari lebih lanjut misteri Bintik Merah Raksasa dan badai-badai lain di Jupiter.
Fakta Keren:
Jupiter saat ini diketahui memiliki 79 bulan!
[divider_line] Sumber: Artikel ini merupakan publikasi ulang dari Space Scoop Universe Awareness edisi Indonesia. Space Scoop edisi Indonesia diterjemahkan oleh langitselatan.
Tulis Komentar