“Hari itu, Chang’e tak dapat menahan diri dari keingintahuannya akan isi bungkusan dihadapannya. Peringatan sang suami Houyi agar dia tak membuka bungkusan itu seperti menguap. Rasa ingin tahu mengalahkan segalanya. Bungkusan itu ia buka dan di sana ia temukan sebuah pil tepat saat Houyi kembali. Ketakutan pun menyergapnya. Kuatir sang suami melihatnya membuka bungkusan itu, ia pun menelan pil yang ia temukan. Itulah pil keabadian yang seharusnya hanya boleh diminum setengahnya saja untuk bisa hidup abadi. Overdosis, tubuh Chang’e makin ringan dan terus melayang ke angkasa. Houyi yang melihatnya tak mampu memanahnya agar tidak terus melayang. Akhirnya Chang’e pun tiba di Bulan, dan hidup disana sendirian ditemani kelinci yang membuat ramuan untuk hidup abadi.”
Kini, Chang’e pun kembali ke Bulan bersama kelincinya dalam bentuk berbeda. Ia bukan lagi dewi yang mencari keabadian. Chang’e yang satu ini adalah wahana antariksa dari negeri Tirai Bambu, China yang akan mengeksplorasi Bulan.
Adalah Chang’e 3, wahana yang akhirnya berhasil didaratkan di Bulan pada tanggal 14 Desember 2013 jam 20:11:18 wib. Pendaratan yang terjadi setelah 37 tahun. Gegap gempita kebahagiaan tidak hanya melanda kru di Beijing Aerospace Control Center (BACC) dan China National Space Administration saja, tapi juga seluruh dunia! China pun menempatkan dirinya sebagai negara ketiga yang berhasil mendaratkan pendarat atau penjejak di Bulan.
Chang’e 3 merupakan misi lanjutan dari Chang’e 1 dan 2 yang sudah terlebih dahulu menyelesaikan misi mereka. Chang’e 2 saat ini sedang mengembara di luar angkasa dan Chang’e 3 yang juga bagian pertama dari tahap kedua Chinese Lunar Exploration Program (CLEP) akan segera memulai misinya di Bulan. Pendaratan Chang’e 3 berhasil dilakukan dengan mulus di Mare Imbrium dan bukan di Sinus Iridium (teluk Pelangi) yang direncanakan sebelumnya.
Setelah melalui perjalanan dari Bumi, Chang’e 3 yang membawa serta rover Yutu tiba di Bulan untuk memulai eksplorasinya. Pendaratan monumental setelah hampir 4 dekade tersebut ditayangkan secara langsung oleh CCTV, China. Menempatkan diri sebagai negara ketiga setelah Uni Soviet dan Amerika yang mendaratkan wahananya di Bulan, China menunjukkan pada dunia kekuatan dan terobosannya dalam dunia teknologi dan antariksa.
Setelah mendarat, Chang’e pun menempatkan panel surya seperti yang sudah direncanakan. Chang’e 3 juga mengirimkan foto-foto permukaan Bulan. Dari 10 foto yang direncanakan dikirim oleh Chang’e 3, ternyata kru di Bumi menerima 59 foto Bulan. Perjalanan yang dimulai tanggal 2 Desember 2013 saat Chang’e 3 diluncurkan dari Xichang Satellite Launch Center, di barat daya China, kini memasuki babak baru penjelajahan yang akan membawa cerita dari Bulan untuk manusia di Bumi.
Kelinci itu pun dilepaskan…
Minggu, 15 Desember 2013 dini hari atau tepatnya jam 20.40 UT atau 03.40 wib dini hari, rover berkaki 6, Yutu aka si Kelinci pun dilepaskan untuk menjejakkan kakinya di Bulan. Dan si kelinci pun siap untuk menjelajah Bulan.
Pelepasan Yutu dilakukan secara bertahap melalui perintah dari mission control di Beijing. Yang pertama dilakukan adalah membuka kunci roda rover, dan memutuskan kabel yang menghubungkannya dengan wahana pendarat. Setelah itu rover diperintah untuk mengarah ke bagian rampa transfer dan kemudian diperintah bergerak beberapa senti meter agar tepat berada di rampa transfer. Setelah itu, rampa pun diturunkan dan Yutu akhirnya menjejakkan kakinya di Bulan.
Jika kelinci bulan milik dewi Chang’e setiap hari membuat ramuan keabadian, maka Yutu dalam misinya dilengkapi dengan panel Matahari yang akan memberinya energi untuk menjalani harinya di Bulan selama 3 bulan melakukan misi. Selama itu pula, Yutu akan menjelajah area seluas 3 km2 dan menjelajah sejauh 10 km dari titik pendaratan.
Kelinci yang satu ini juga mampu mentransmisikan video pada waktu sesungguhnya, juga ia akan melakukan penggalian dan analisa contoh tanah. Kamera PanCam yang dipasang di Yutu akan memberikan pemandangan tiga dimensi permukaan Bulan kepada para ilmuwan di Bumi. Citra PanCam akan digunakan untuk melakukan survei medan, fitur dan struktur geologi, serta survei kawah di area yang ditargetkan.
Selain kamera PanCam, Yutu juga membawa Ground Penetration Radar (GPR); VIS/NIR Imaging Spectrometer (VNIS); dan Alpha Particle X-Ray Spectrometer (APXS). GPR akan digunakan untuk mengukur kedalaman tanah Bulan dan juga menganalisa distribusi struktur tanah, magma, tabung lava dan lapisan batuan di bawah permukaan.
Chang’e dan Yutu direncanakan akan saling memotret satu sama lainnya. Yutu akan bergerak dan memotret Chang’e dari 5 lokasi berbeda sehingga akan mendapatkan foto Chang’e pada sudut yang berbeda pula. Tujuannya agar kita bisa melihat kedua wahana yang sudah mendarat di permukaan Bulan. Untuk itu Yutu akan merotasi kameranya sehingga ia akan dapat memotret sang wahana pendarat aka si Dewi Bulan tersebut. Setelah memotret Chang’e 3, Yutu akan melanjutkan perjalanan meninggalkan Chang’e 3 untuk bertugas selama 3 bulan.
Keberhasilan pendaratan Chang-e 3 menjadi langkah awal dari langkah-langkah selanjutnya yang akan dilakukan oleh China National Space Administration dalam mengeksplorasi luar angkasa. Dan dalam tiga bulan mendatang, kita masih akan terus mendapatkan sajian cerita dari Yutu, kelinci yang sedang menjelajah Bulan.
1 komentar