Tak ada batas akhir bagi akal para astronom. Mungkin inilah yang bisa kita katakan tentang penemuan baru ini.
Saat ini seperti yang kita ketahui, ada lebih dari 300 exoplanet yang telah ditemukan dengan laju penemuan yang semakin besar dari waktu ke waktu. Dari semua yag telah ditemukan, baru satu planet yang terlihat secara langsung, Lainnya ditemukan dari efek yang ditimbulkan planet pada bintang induknya, yakni dengan melihat pada perubahan keerlangan sang bintang saat planet melewatinya. Jika demikian, tentunya kita harus bisa melihat bintang tersebut. Dengan kata lain, pengamatan hanya bisa dilakukan pada area lokal yakni di Bima Sakti.
Setidaknya itulah yang dilakukan para astronom, sampai saat ini.
Tapi, tidak demikian bagi Gabriele Ingroso dari National Institute of Nuclear Physics, Italia, beserta rekan-rekannya. Bagi mereka, ada kok cara untuk menemukan planet di galaksi lain. Caranya adalah dengan memanfaatkan fenomena lensa mikro dimana gravitasi satu bintang memfokuskan cahaya dari objek yang jauh ke Bumi.
Keuntungannya, lensa mikro bekerja sangat baik untuk objek jauh, sehingga bisa dikatakan sangat ideal untuk perburuan planet di galaksi lain. Secara teori, sangat memungkinkan untuk melihat objek berukuran Bumi dengan cara ini. Namun kekurangannya adalah, lensa mikro ini relatif cepat, dimana kejadian berlangsung maksimal hanya beberapa hari. Ini tentunya membuat pengamatan jadi lebih sulit untuk diuji.
Sulit untuk bisa mengamati bintang tunggal bahkan planet, Namun sejauh ini, para astronom berhasil mengenali sejumlah bintang di Andromeda melalui cara ini. Selain itu perencanaan untuk mengamati lebih banyak bintang pun tinggal hanya selangkah lagi.
Tapi, di tengah semua perencanaan itu, ada sebuah berita baru.
Cahaya dari salah satu bintang di Andromeda menunjukan perubahan yang menjadi petunjuk keberadaan objek lain yang mengorbit si bintang.
Dan hasil analisis Ingrossso dan rekan-rekannya menunjukan kalau objek tersebut memiliki massa sekitar 6 massa Jupiter. Objek ini sedang menuju ke area klasifikasi sebagai bintang katai coklat. Namun ia juga masih berada dalam area sebagai sebuah planet.
Jika ia adalah planet, maka inilah planet extra-galaktik yang pertama.
Sumber : Technology Review
sejak di temukan teknologi yg makin baru skrg meng identifikasikan planet kecil kayak pluto jadi rada susah…. sama juga meng identifikasikan planet besar atau katai coklat menurut mba.. gimana ya cara meng identifikasi yg benar?
maksutnya menidentifikasi planet kecil seperti pluto itu susah bagaimana yah? sepanjang pengetahuan saya mencari dan mengenali objek seukuran pluto di tata surya bahkan yg lebih kecil bukan hal yg tidak memungkinkan di tata surya. Yang masih belum memungkinkan adalah mengenali objek seukuran pluto tersebut di luar Tata Surya.
identifikasi planet besar dan katai coklat itu “agak susah” karena masalahnya apakah si objek ini masuk kategori bintang gagal ataukah planet raksasa. untuk membedakannya ada beberapa syarat yg harus dipenuhi sebuah objek yg bisa mencirikan dia sebagai bintang katai coklat. salah satunya adalah syarat massa.
ada ga pelanet planet yang ada di galaksi andromeda