fbpx
langitselatan
Beranda » Mengurai Misteri dan Potensi Planet Super Bumi

Mengurai Misteri dan Potensi Planet Super Bumi

Era tahun 1995 menjadi tonggak dimulainya pencarian planet baru di luar Tata Surya saat sebuah planet ditemukan di bintang 51 Pegasi, bintang yang mirip Matahari. Jauh sebelum itu memang telah ditemukan planet yang mengelilingi Pulsar, namun keberadaan planet lain di sekitar bintang serupa Matahari menjadi awal perburuan planet-planet di luar Tata Surya. Sejak saat itu, sudah 342 planet yang ditemukan.

Ilustrasi exoplanet kebumian. Kredit : NASA
Ilustrasi exoplanet kebumian. Kredit : NASA

Saat perburuan dimulai, planet-planet yang ditemukan hanyalah planet gas masif yang mirip Jupiter. Namun, perkembangan teknik pengamatan masa kini telah membawa manusia pada perburuan planet serupa Bumi yang lebih kecil. Planet batuan serupa Bumi di luar Tata Surya bukan lagi sebuah mimpi yang menanti untuk disingkap, karena saat ini satu per satu planet seperti itu berhasil ditemukan dan dikenal dengan nama Super Bumi.

Planet Super Bumi merupakan planet yang massanya sekitar 10 kali massa Bumi, karena jika lebih, si planet akan cenderung menjadi planet gas seperti Uranus dan Neptunus. Tak seperti planet gas raksasa, ukuran Super Bumi cukup kecil untuk memiliki permukaan tanah maupun lautan yang memungkinkan untuk mendukung kehidupan. Sampai saat ini, planet Super Bumi yang ditemukan masih belum bisa menjadi tempat liburan alias belum bisa mendukung kehidupan untuk ada di dalamnya. Pencarian masih terus dilakukan, dan tak bisa dipungkiri, suatu saat nanti mungkin saja kita akan menemukan sebuah planet yang memiliki komposisi kimia yang tepat dan jarak yang pas dari bintang induk untuk dapat mendukung berlangsungnya kehidupan di dalam planet tersebut.

Bagaimanakah kehidupan di planet Super Bumi?

Yang pertama, massa planet Super Bumi memang 10 kali massa Bumi. Namun, tak berarti ia akan memiliki diameter 10 kali lebih besar dari Bumi. Hubungan tak linier antara massa dan ukuran planet membuat planet Super Bumi akan memiliki ukuran lebih kecil. Dan jika kita bisa mengunjungi planet Super Bumi, maka kita akan merasa lebih berat. Kok bisa? Ternyata, ini dipengaruhi gravitasi planet Super Bumi yang lebih besar. Selain itu, planet Super Bumi juga memiliki atmosfer yang lebih tebal dan rapat.

Dengan mengesampingkan berbagai perbedaan, pada kondisi yang tepat Planet Super Bumi akan dapat melabuhkan kehidupan di dalamnya. Yang pasti bukan kehidupan seperti misalnya permainya pohon kelapa di pantai atau mungkin kehidupan seperti manusia. Namun, resep yang pas tersebut akan memberi kesempatan pada kehidupan untuk tumbuh dan berkembang, apa pun bentuknya.

Dan, ketika planet Super Bumi semakin banyak ditemukan, kesempatan untuk menemukan planet serupa Bumi hanya tinggal menunggu hitungan waktu.

Planet Kebumian atau Bukan ?

Ilustrasi exoplanet kebumian saat melintasi bintang induk disertai kurva cahayanya. Kredit : NASA
Ilustrasi exoplanet kebumian saat melintasi bintang induk disertai kurva cahayanya. Kredit : NASA

Bagaimanakah para peneliti bisa mengetahui sebuah planet memiliki permukaan batuan seperti Bumi dan Mars? Bagaimana mereka membedakannya dari planet gas raksasa seperti Saturnus dan Neptunus?

Jawabannya, ketika sebuah planet melintas atau transit di depan bintang induknya, ia akan menghalangi sejumlah cahaya dari bintang. Pada saat itu, bintang akan sedikit meredup.

Ketika sebuah planet gas raksasa melintas, cahaya bintang induk akan berangsur-angsur meredup. Peredupan cahaya bintang terjadi saat cahaya bintang harus melewati lapisan gas tebal di atmosfer sampai seluruh planet berada di depan si bintang. Namun, untuk planet kebumian, atmosfernya lebih tipis sehingga proses meredupnya cahaya bintang terjadi lebih cepat saat planet bergerak melintasi bintang induk.

Pada saat planet melintasi bintang, cahaya bintang yang melewati atmosfer si planet akan dapat ditelaah oleh para peneliti untuk mengetahui keberadaan komponen kimia yang bisa menjadi petunjuk kehidupan di planet tersebut.

Sumber : Planet Quest NASA

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Manager 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute.

20 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini

  • Kayaknya susah amat sih nyari satu bumi lagi. Khan alam semesta itu nggak ada batasnya dan tak terhitung planetnya. Lagipula andai ketemu itu planet yang mennyerupai bumi lantas kita mau ngapain sih. Dilihat nggak bisa apalagi tinggal disana. Bumi tercinta ini aja manusia nggak bisa urus malah dirusak lagi. Lebih baik khan explore dibumi

    • setuju…
      tapi mencari tau gpp lah.. untuk sekedar pengetahuan…
      manusia kan sellau penasaran..
      jadi untuk membuktikan aja apa benar ada kehidupan lain selain di bumi.. atau ada tempat lain yg memungkinkan kehidupan itu…
      kalo itu benran ketemu… hahaha… KEREN!!

  • wah baru dengar yang namanya planet super bumi
    contohnya planet apa aja sih??

  • nah tuh. bayangin ntar klo ndak ada bumi, ndak ada pluto, ndak ada galaksi, ndAK ADA nyang idup, yang ada hanya langit. dan bahkan ndak ada nyang tahu diamana Tuhan saat itu. ada apa ya?

  • kiamat kalie. Gue setuju banget sama pendapat widodo! bener banget tuch kata die, lagian kalo dah ketemu planet kayak bumi kita mo ngapain juga, nggk bisa mgapa2in kan yg ada cuma penelitian2 yg nggk jelas tujuannya. bayangin aja coba! utk eplorerisasi tatasurya kita aja belom tuntas2, jangan kan itu untuk pergi ke planet tetangga aja belom bisa, apalagi planet di luar tatasurya dg kendaraaan apa coba yg bisa secepat cahaya!!!!!

    • bumi pasti akan mati sekitar 5 milyar tahun lagi.. dikarenakan karena usia matahari yang menua, maka matahari akan membesar dan memanas, sehingga akan memanggang semua kehidupan di bumi..

      maka untuk memastikan kelangsungan hidup umat manusia kita harus mencoba mencari satu planet yang memungkinkan kehidupan..

      memang saat ini kita belum memiliki teknologi untuk melakukan perjalanan antar planet, bahkan di dalam tata surya sendiri..

      namun bila melihat waktu yang dibutuhkan, yaitu 5 milyar tahun.. teknologi tsb mungkin sudah akan ada.. hanya dalam 200.000 tahun manusia, manusia sudah mampu ke bulan… bayangkan seperti apa teknologi berusia 5 milyar tahun nanti?

      untuk transportasi yang cepat.. mungkin kita akan membuat worm hole untuk mengalahkan kecepatan cahaya…

      • emg tubuh qt bisa tahan dlm kecepatan cahaya?? kalau pun iya qita bisa menemukan planet buat hidup, berapa biayanya? buat pindah ke luar negeri ja gak gampang palagi mau pindah ke planet lain??

  • Sebenarnya sampai kapanpun manusia tidak akan bisa hidup di luar bumi, karena Tuhan sudah menetapkan kehidupan manusia hanya di bumi. Bagi yang beragama Islam cobalah lihat di surah Al Baqarah ayat 2, yang artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”.
    Yang dimaksud khalifah itu adalah manusia. Tuhan menjadikan bumi ini dengan segala sumber kehidupan bagi umat manusia, air, udara, tumbuh2an, ternak, dan sebagainya, termasuk jarak yang pas antara matahari dan bumi, yang tidak akan membuat manusia mati kedinginan atau kepanasan.
    Manusia boleh saja berusaha, karena memang Tuhan sudah memberikan akal pikiran kepada manusia, tapi manusia tidak akan mampu melawan kodrat Illahi, justru dengan berbagai usaha manusia untuk mencari “bumi” yang lain akan semakin meyakinkan kita bahwa ketetapan Tuhan adalah benar.

    • hehehe… bener2…
      penjelasan secara agama nih…
      sebenernya di Al Qur’an sudah dijelasin semuanya
      termasu ttg planet2..
      manusia sih tinggal mengeksplor aja…
      tpi gpp lah klo mencari2 begitu.. buat pengetahuan…
      sekarang mah kita berdoa aja semoga penelitian2 itu bisa bermanfaat bagi manusia bumi…

  • gak usah bertengkar deh!!! intinya kalo semua itu dapat terlaksana?? kita semua tidak bisa menikmatinya….
    jatah umur manusia cuma sekitar 60 taunan, klo ada yang lebih?? yaa ntah itu anugrah untuknya atau apalah…
    klw nungguh sampai smua itu terjadi, umut 60 taun itu gak cukup…

  • klo manusia bisa tahan kecepatan cahaya mungkin kita bukan hanya mejelajahi planet…….. kita munkin juga bisa menjelajahi waktu dan klo untuk kepen tingan uma manusia mungkin semua itu gratia…..

  • isu yang menarik, jadi ingat waktu kecil benar-benar ingin menjadi astronout. Alasannya karena berpikir suatu saat bumi akan hancur terkena tabrakan meteor besar dan tidak dapat ditinggali seperti jaman dinosaurus. jadi orang yang sudah punya “sim” astronot bisa kabur. Sekarang udah dewasa masih punya impian yang sama, tapi ntah kapan terlaksana, sebab sekarang sudah mengerti kalau jadi astronot syaratnya berat. bukan gigi ga boleh bolong ajah.
    Jadi paranoid juga dengan isu iklim global, kl bumi sampai bener ga bisa ditingali 80 tahun kedepan bagai mana ya? (umur saya 20an). kayanya kita perlu cepat2 cari planet super bumi, minimal punya struktur tanah biar bisa bercocok tanam dalam kubah dan menghasilkan oksigen sendiri, cukup makan baru miara ternak. Kebayang kalau udah tua harus menempuh perjalanan antar planet. antar kota ajah udah mual-mual. swt nih g. ok sekian pemikiran g.

  • lebih baik kita serahkan kepada yang maha kuasa yaitu allah swt, karena dialah yang menciptakan semua alam semesta beserta isinya,,.kita hanya bisa berdoa dan bersyukur atas nikmat yg di berikan oleh allah swt kepada kita…..

  • Aku suka nih mbahas yg ginian, ribet tpi unik. Klo ntar jdi pindah, kambingku bs dibawa ga y…

  • Klo bener planet-planet super bumi tu bisa ditempati apakah kita bisa diterima sama makhluk lokal planet tsb?

  • ooops…. telat yah…. hehehehe….
    sori ni, sayah mah orang awam… tapi klo menurut sayah, dari pada ngeluarin dana gede buat mencari planet atou mencari ilmu mengatasi kiamat…. mendingan tuh dana di pake buat emansipasi, eh konservasi atou yg laen nya….
    yg lebih bermanfaat buat bumi kita… yaaaaah,,, dari pada repot2 pindah planet, mendingan kita perbaiki rumah kita….
    udah mulai panas nih, padahal dulu bandung ga gini deh….
    hidup, mati, kiamat, etc,. itu sudah diatur dalam qadha dan qadar nya YME… tinggal kita, maunya hidup dalam keadaan kayak gimana? matinya juga dalam keadaan seperti apa? tinggal kita berusaha… yg pasti, gua ga mau mati karena gerah, kepanasan…
    *seorang mahasiswa meninggal karena gerah di kos-kosan….
    kan ga lucu….. so,…. yuk kita bercocok tanam…

    http://www.greenpeace.org/seasia/id/
    http://www.greenpeace.org/seasia/id/press/press-releases/greenpeace-minta-negara-uni-er

  • kok repot amat, kalo lo mati, ntar roh lo juga terbang sendiri ke sana, ntah jadi babi, kambing, anjing, ular, ayam ato jadi apa….tergantung lo mau jadi apa senangnya. makanya kalo mau jadi manusia berbuatlah sebagaimana layaknya manusia yang di inginkan Tuhanmu, jangan seperti binatang.