Matahari mempunyai irama, seperti juga matahari yang terbit di pagi hari, terbenam di sore hari, sebagai irama hariannya; matahari yang berkelana di langit menurut tanda-tanda dua belas zodiak sebagai irama tahunannya.
Tentu saja semua irama-irama tersebut telah lama diamati dan dipahami oleh peradaban manusia dari masa lalu, sebagai dinamika pergerakan benda-benda langit; tetapi ternyata ada irama lain yang mulai dipahami setelah kaidah-kaidah ilmiah modern diterapkan. Terdapat siklus yang digerakkan jauh di dalam aktivitas matahari, yang selalu berubah setiap 11,3 tahun (secara rata-rata). Irama ini dinamakan sebagai siklus matahari.
Siklus matahari terukur dari banyaknya bintik matahari yang muncul di permukaan matahari. Kemunculan bintik matahari sendiri merupakan fenomena yang masih terus menerus dipelajari sebab dan semua dinamika yang terkait dengannya. Siklus matahari sendiri muncul secara naik turun, ada suatu saat maksimum, ditandai dengan banyaknya teramati bintik matahari, disertai dengan kejadian-kejadian yang fenomenal, seperti angin matahari, dan erupsi matahari. Erupsi matahari terbagi menjadi dua kategori: flare dan pelontaran massa korona (selanjutnya disingkat sebagai CME/Coronal Mass Ejection). Kedua hal ini merupakan fenomena signifikan matahari, yang merupakan pelepasan energi tinggi (dan bermuatan), seketika dari matahari, dan memberikan pengaruh signifikan pada lingkungan bumi.
Jumlah kejadian erupsi matahari terkait dengan bilangan bintik matahari. Bilangan bintik matahari merupakan besaran yang menyatakan banyaknya bintik matahari yang teramati untuk setiap periode. Jika siklus menuju puncak, maka bilangan bintik matahari membesar, dan kejadian erupsi akan meningkat, dan akibatnya akan teramati di bumi; e.g. secara visual terjadi peningkatan aurora di daerah lintang tinggi bumi. Jika siklus menurun, maka bilangan bintik matahari akan menurun, dan matahari berada pada fase yang tenang.
3 komentar