fbpx
langitselatan
Beranda » Bosscha, Observatorium Riset atau Publik?

Bosscha, Observatorium Riset atau Publik?

Di penghujung bulan Mei, ada sebuah headline berita yang cukup menarik perhatian, yakni ‘Boscha to Acquire Telescope for Observing Sun in the Near Future‘. Berita tersebut menyebutkan kalau Observatorium Bosscha akan segera memiliki atraksi baru bagi pengunjungnya. Atraksi? Kata ini memberi indikasi kalau Bosscha seakan merupakan arena hiburan. Lantas bagaimana dengan fungsi Bosscha sebagai lembaga penelitian?

Observatorium Bosscha. kredit : ivie

Menurut Dr. Taufiq Hidayat, kepala Observatorium Boscha, dalam obrolan santai dengan tim Rig-K, Observatorium Bosscha masih tetap menjalankan fungsinya sebagai lembaga penelitian sekaligus lembaga pendidikan bagi masyarakat Indonesia. “Bosscha tetap sebagai lembaga penelitian, dan kita tidak pernah menyatakan diri sebagai lembaga masyarakat.” kata Taufiq. -lembaga masyarakat disini maksutnya Bosscha tidak pernah menyatakan dirinya sebagai Observatorium Publik- (red)

Sebagai lembaga yang juga memiliki tanggung jawab untuk memberi layanan pendidikan pada publik, Bosscha akan menyediakan teleskop Matahari. Real Time Solar Telescope yang akan dibangun disamping teleskop Bamberg, juga merupakan sarana pendidikan bagi pengunjung. Teleskop Matahari ini akan merekam Matahari secara real time dan kemudian hasilnya akan diproyeksikan untuk diperlihatkan pada pengunjung. Dalam hasil tersebut para pengunjung dapat mempelajari spketrum Matahari, garis franhouver dll. Sementara data yang dihasilkan juga akan ditampilkan di web untuk diakses dan digunakan untuk keperluan penelitian.

Real Time Solar Telescope yang akan hadir di penghujung tahun 2007, selain dibangun untuk peningkatan kualitas kunjungan siang, juga akan dipergunakan untuk keperluan penelitian di Observatorium Bosscha. Menurut Taufiq, kunjungan ke Bosscha memang sudah optimal namun tidak mengganggu aura penelitian di Bosscha. “Penelitian tetap berjalan seperti biasa”, kata Taufiq.

Di antara semua penelitian yang dilangsungkan oleh KK Astronomi ITB dan Observatorium Bosscha, beberapa diantaranya adalah pengamatan transit untuk ekstrasolar planet. pengamatan bintang ganda, bintang variabel, asteroid, bintang BE, Matahari, dan penelitian yang dilakukan oleh sub KK Kosmologi.

Real Time Solar Telescope, dibangun dengan dana bantuan dari Belanda, dan dibangun atas kerjasama dengan Jurusan Fisika dan teknik Mesin ITB.

Baca juga:  Pengamatan Exoplanet WASP-74b dari Observatorium Bosscha
Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

1 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini