langitselatan
Beranda » Siapa yang di Sebelahmu Itu, Betelgeuse?

Siapa yang di Sebelahmu Itu, Betelgeuse?

Saat langit cerah, pergilah ke tempat yang jauh dari cahaya lampu-lampu kota lalu lihatlah ke langit. Bisakah kau mengenali rasi Orion si pemburu?

Citra Betelgeuse dan bintang pasangannya yang berhasil dipotret secara langsung dengan instrumen 'Alopeke pada Teleskop Gemini Utara. Kredit: International Gemini Observatory/NOIRLab/NSF/AURA. Proses citra: M. Zamani (NSF NOIRLab)
Dengan menggunakan alat bernama Alopeke yang dipasang di teleskop Gemini North, para astronom menemukan bintang pasangan Betelgeuse. Jaraknya sangat dekat dengan Betelgeuse. Penemuan ini memecahkan misteri ribuan tahun mengenai perubahan kecerlangan Betelgeuse yang terjadi setiap enam tahun. Alopeke didanai oleh NASA-NSF. Kredit: Observatorium Gemini Internasional/NOIRLab/NSF/Pemroses citra AURA: M. Zamani (NSF NOIRLab).

Nah, coba kau perhatikan sisi bahu Orion. Apakah kau melihat bintang terang berwarna oranye? Itulah bintang maharaksasa merah Betelgeuse, salah satu bintang terbesar yang tengah sekarat di Galaksi Bimasakti kita!

Cerita-cerita budaya suku Aborigin, Australia, menunjukkan bahwa manusia telah mengamati raksasa merah ini selama ribuan tahun. Mereka bahkan memperhatikan perubahan kecerlangan bintang tersebut dari waktu ke waktu di masa itu. Perubahan yang paling jelas terjadi setiap 400 hari sedangkan yang paling jelas kedua terjadi setiap 6 tahun. Selama 5 tahun belakangan, raksasa merah itu telah mengejutkan kita.

Pada tahun 2019 dan 2020, Betelgeuse mulai meredup dan makin redup sehingga para astronom menyebut peristiwa ini sebagai “the Great Dimming” atau “Peredupan Besar”. Peristiwa ini menyebabkan Betelgeuse sempat dikira akan segera menjadi supernova. Namun, para ilmuwan tak lama kemudian menemukan bahwa peredupan ini disebabkan oleh awan debu yang dilontarkan si bintang itu sendiri. Awan debu ini menghalangi cahaya dari Betelgeuse yang mengarah ke Bumi sehingga bintang itu tampak meredup saat dilihat dari planet kita.

Meskipun misteri Peredupan Besar sudah terpecahkan, para astronom masih penasaran dengan kejadian ini. Mereka mulai menyelidiki data Betelgeuse dengan lebih mendetail. Salah satu analisis mengisyaratkan bahwa Betelgeuse mungkin memiliki bintang pasangan. Ternyata dugaan mereka benar!

Untuk pertama kalinya tim astronom mendeteksi bintang pasangan Betelgeuse. Mereka menggunakan peralatan khusus bernama Alopeke yang dipasang di teleskop Gemini North di Hawai’i. Mereka juga menyimpulkan bahwa bintang itu membutuhkan waktu 6 tahun untuk sekali mengitari Betelgeuse.

Tim ini juga menemukan bahwa bintang tersebut 6 kali lebih redup daripada Betelgeuse dan memiliki massa 15 kali massa Matahari. Jaraknya dari Betelgeuse cukup dekat, hampir 4 kali jarak antara Bumi dan Matahari. Para astronom menduga bahwa kedua bintang lahir pada waktu yang hampir sama. Sayangnya, bintang pasangan Betelgeuse ini tidak akan hidup lama. Para astronom memperkirakan sekitar 10.000 tahun lagi bintang ini akan jatuh ke Betelgeuse akibat gaya pasang surut yang kuat.

Penemuan ini sangatlah berarti karena menjelaskan bagaimana kecerlangan bintang maharaksasa merah seperti Betelgeuse dapat berubah dari tahun ke tahun. Astronom tak sabar menantikan November 2027, ketika bintang pasangan Betelgeuse akan dapat diamati dari Bumi lagi. Saat itu tiba, mereka dapat menyelidikinya lagi dengan lebih seksama.

Fakta Menarik


Avatar photo

Ratna Satyaningsih

menyelesaikan pendidikan sarjana dan magister astronomi di Departemen Astronomi Institut Teknologi Bandung. Ia bergabung dengan sub Kelompok Keahlian Tata Surya dan menekuni bidang extrasolar planet khususnya mengenai habitable zone (zona layak-huni). Ia juga menaruh minat pada observasi transiting extrasolar planet.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini

Kanal LS

Toko LS
tanya LS

Paling Banyak Dicari

Fenomena Langit Bulan Desember 2025
Jambore Nasional Klub Astronomi 2024
Tahun Cahaya: Satuan Waktu atau Jarak?
Seperti Apa Bentuk Supernova?
Fenomena Langit Bulan November 2025
Fenomena Langit Bulan Oktober 2024

Langanan LS