langitselatan
Beranda » Dari Voyager ke Webb: Bulan Kecil Yang Tersembunyi di Uranus

Dari Voyager ke Webb: Bulan Kecil Yang Tersembunyi di Uranus

Ketajaman mata Teleskop Antariksa James Webb dalam cahaya inframerah berhasil menemukan bulan atau satelit baru di planet Uranus. 

Uranus bersama 13 dari 29 satelitnya. Kredit: NASA, ESA, CSA, STScI, M. El Moutamid (SWRI), M. Hedman (Universitas Idaho)
Uranus bersama 13 dari 29 satelitnya. Kredit: NASA, ESA, CSA, STScI, M. El Moutamid (SWRI), M. Hedman (Universitas Idaho)

Temui satelit baru Uranus, S/2025 U1. Satelit baru ini berukuran sangat kecil sehingga Wahana Voyager 2 yang melintas 40 tahun lalu melewatkan kehadirannya sebagai bagian satelit dalam di sistem Uranus.

Para astronom menemukan S/2025 U1 saat melakukan pengamatan pada tanggal 2 Februari 2025 dan secara resmi menambah jumlah satelit Uranus jadi 29. Objek kecil ini berhasil ditemukan lewat rangkaian pengamatan 10 citra dengan eksposur panjang yang durasinya 40 menit dengan Near-Infrared Camera (NIRCam) yang terpasang di Teleskop Webb. 

Bulan & Cincin Uranus

Sampai saat ni, Uranus punya 29 bulan atau satelit alam. Di antaranya, ada 5 satelit utama yang besar yakni Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon. Bulan-bulan ini dikenal juga sebagai bulan sastra karena dinamai dari nama karakter karya William Shakespeare. Selain karya William Shakespeare, nama-nama satelit di Uranus juga menggunakan nama dari karakter karya Alexander Pope.

Selain ke-5 bulan besar tersebut, Uranus juga punya bulan-bulan kecil yang berada di dekat cincin. Jangan salah, planet beku ini merupakan pemegang rekor satelit dalam terbanyak di antara planet-planet di Tata Surya. 

Jika kita bisa datang ke Uranus, maka cincin planet ini akan tampak seperti jalur pasir halus yang mengelilingi planet. Sementara itu, bulan-bulan kecil bertugas seperti “gembala” yang menjaga agar pasirnya tidak berantakan. 

Di sisi dalam, ada Cordelia dan di sisi luar ada bulan Ophelia. Kedua bulan ini membantu menjaga Cincin Epsilon yang terang tetap rapih. Sementara itu, Mab menyuplai debu halus untuk Cincin Mu sehingga cincin tetap terlihat. Interaksi gravitasi antara bulan dan cincin inilah yang membuat pinggiran cincin kadang bergelombang dan tetap sempit. 

Sederhananya: bulan-bulan di Saturnus ikut menata cincin, sementara cincin memberi petunjuk tentang gerak bulan, dan keduanya bekerja sama membentuk sistem Uranus tetap stabil. Tapi, interaksi cincin dan bulan ini juga menghasilkan batas kabur antara sistem cincin dan sistem bulan. 

Bulan Baru

Uranus. Planet ini memang tak bisa kita amati dengan mata telanjang. Tapi, teleskop membantu kita melihat planet beku yang bergerak menggelinding mengelilingi Matahari ini. Perjalanan pengamatan Uranus menghasilkan penemuan bulan-bulan besar di planet ini. Sementara itu, selain pengamatan dari Bumi, kehadiran wahana antariksa Voyager 2 yang melintasi Uranus, memberikan informasi untuk memahami Uranus dengan lebih baik lagi.

Perjalanan Voyager 2 saat melintasi Uranus 40 tahun lalu juga menghasilkan penemuan lebih banyak satelit di Uranus. Akan tetapi, satelit kecil yang satu ini rupanya luput dari mata Voyager 2. Kehadiran teknologi yang lebih baik untuk melihat pada berbagai panjang gelombang membawa kita untuk memiliki lebih banyak fasilitas yang punya sensitivitas tinggi pada cahaya berbeda. 

Di antaranya, Teleskop Webb yang bekerja memata-matai alam semesta dalam cahaya inframerah. Dan kepekaannya inilah yang membuat objek kecil di antara satelit dalam Uranus bisa tampak. 

S/2025 U1 ini berukuran kecil dengan diameter hanya 10 km! Selain itu, albedo atau kemampuannya untuk memantulkan cahaya juga serupa dengan Uranus dan satelit-satelit kecil lainnya. Akibatnya, tentu saja, selain ukurannya yang sangat kecil, bulan ini jauh lebih redup dari bulan dalam terkecil yang sudah ditemukan sebelumnya. Implikasi, jelas bulan S/2025 U1 tidak mudah diamati. 

Penemuan S/2025 U1 membawanya jadi satelit kecil ke-14 yang mengorbit di orbit dalam dari bulan utama Uranus yakni  Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon. Jaraknya, 56.000 km dari Uranus, dan mengorbit pada bidang ekuatorial di antara Ophelia (yang berada di luar sistem cincin utama) dan Bianca. Bulan kecil ini memiliki orbit hampir lingkaran sehingga para astronom berkesimpulan kalau S/2-25 U1 terbentuk tak jauh dari lokasinya saat ini. 

Nama Baru

Sampai saat berita ini diturunkan, bulan baru Uranus ini masih diberi kode atau nama ilmiah S/2025 U1. Nama resminya yang harusnya melanjutkan tradisi menggunakan karakter William Shakespeare dan Alexander Pope, masih harus menunggu persetujuan dari Asosiasi Astronomi Internasional (IAU)

Penemuan S/2025 U1 ini memperlihatkan bagaimana sains bekerja dan meneruskan warisan pekerjaan misi sebelumnya. Perjalanan Voyager 2 yang mengunjungi Uranus pada tanggal 24 Januari 1986 menjadi pioner untuk memperlihatkan Uranus dari jarak dekat. Dan 4 dekade kemudian, perkembangan teknologi membawa kita pada Teleskop Webb yang berhasil melihat sistem Uranus dengan mata inframerahnya. 

Di masa depan, kemajuan teknologi bisa membawa kita untuk menjelajah Uranus dari dekat. 

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Manager 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini

Kanal LS

Toko LS
tanya LS

Paling Banyak Dicari

Fenomena Langit Bulan Desember 2025
Tahun Cahaya: Satuan Waktu atau Jarak?
Jambore Nasional Klub Astronomi 2024
Seperti Apa Bentuk Supernova?
Fenomena Langit Bulan November 2025
Fenomena Langit Bulan Oktober 2024

Langanan LS