Yang paling menarik yang terjadi di dunia sains saat ini adalah pencarian kehidupan asing di planet lain. Kita termasuk yang beruntung bisa menjadi saksi pencarian kehidupan asing tersebut.
Dua puluh lima tahun lalu, satu-satunya bintang yang punya planet yang kita tahu di alam semesta cuma ada di Tata Surya. Sekarang, kita tahu kalau bintang-bintang lain juga punya planet yang mengitari mereka! Langkah berikutnya, tentu saja menemukan planet yang mirip Bumi.
Kabar gembira! Kita baru saja menemukan apa yang dicari. Sistem planet baru dengan 7 planet batuan yang kecil. Sistem baru ini berhasil memecahkan dua buah rekor. Yang pertama, ini sistem dengan planet seukuran Bumi paling banyak, dan yang kedua, planet-planet di sini paling potensial untuk mendukung kehidupan.
Ketujuh planet ini ditemukan di bintang TRAPPIST-1 yang jaraknya 40 tahun cahaya dari Bumi. Para pengamat menggunakanya banyak sekali teleskop untuk bisa menemukan planet-planet ini. Teleskop yang digunakan ada yang di angkasa seperti Teleskop Spitzer milik NASA dan ada juga yang di Bumi. Teleskop-teleskop yang digunakan dari Bumi antara lain TRAPPIST–Selatan di Observatorium La Silla, Chile, kamera HAWK-I yang dipasang di Very Large Telescope milik ESO di Chile, TRAPPIST–Utara di Maroko, Teleskop UKIRT 3,8 meter di Hawaii, Teleskop Liverpool 2 meter dan Teleskop William Herschel 4 meter di La Palma, Pulau Canary, dan Teleskop SAAO 1 meter di Afrika Selatan. Astronom yang ikut menemukan dan mempelajari ke-7 planet ini sangat banyak dan dari berbagai negara.
Sistem planet baru ini ditemukan saat para astronom mengenali kedipan atau peredupan cahaya bintang saat planet melintas di depannya. Mustahil memang bagi kita untuk bisa melihat planet yang sangat jauh itu secara langsung. Tapi, hanya dengan memperhatikan kedipan bintang saat planet melintas, kita bisa memperoleh banyak sekali informasi seperti ukuran, komposisi dan orbit planet-planet batuan tersebut.
Yang kita tahu, planet-planet ini semuanya disusun oleh batuan, dan ukurannya mirip Bumi. Dari 7 planet, 3 di antaranya mungkin punya lautan. Artinya, ada kemungkinan kehidupan bisa tumbuh di planet-planet ini. Meskipun demikian, ke-7 planet mengitari bintangnya pada jarak yang sangat dekat. Bahkan, lebih dekat dari Bumi maupun Merkurius, si planet terdekat dari matahari.
Temperatur ke-7 planet baru ini mirip dengan planet kebumian yang ada di Tata Surya!
Ingin tahu kenapa begitu? Tidak lain karena bintang induknya merupakan “bintang katai ultra dingin”. Jika dibanding Matahari, massa bintang ini 10 kali lebih kecil dan 4 kali lebih dingin. Artinya, bintang ini memancarkan lebih sedikit cahaya dan juga panas. Para astronom berharap bisa menemukan lebih banyak lagi planet serupa-Bumi di bintang katai seperti ini. Apalagi, untuk pertama kalinya kita bisa menemukan satu paket planet kebumian yang mengisi seluruh sistem keplanetan
Fakta keren: Bintang TRAPPIST-1 yang jadi bintang induk sistem ini cukup kecil. Tapi, masih ada bintang yang lebih kecil lagi. Namanya OGLE-TR-122b. Ukurannya, hanya sedikit lebih besar dari Jupiter!
[divider_line]Sumber: Artikel ini merupakan perluasan dari artikel Space Scoop Universe Awareness edisi Indonesia. Space Scoop edisi Indonesia diterjemahkan oleh langitselatan.
wah ini yang saya tunggu tunggu.. 🙂
kereen….
halo mba…
senang sekali bisa bergabung di LS, mau tanya nih adakah kegiatan yang mba adakan untuk bercerita seputar astronomi untuk anak2, klo ada kapan jadwalnya ya mba, anak2 saya sangat tertarik hal2 yang berbau astronomi dalam kemampuan pengetahuan saya yang sedikit agak susah juga bercerita kepada mereka ttg hal tersebut, sebelumnya terimakasih…