Galaksi yang indah dalam foto ini merupakan bagian dari sistem tiga galaksi yang terikat oleh gravitasi, bernama ‘Leo Triplet’ (si kembar-tiga di rasi Leo). Bentuk spiralnya yang sempurna telah berubah akibat tarikan dari saudara-saudaranya. Sisi kanan tampak lebih panjang bukan? Ini terjadi karena ketiga galaksi tersebut terus-menerus saling tarik-menarik satu sama lain.
Gravitasi sangat sering kita sebut saat membicarakan astronomi karena gravitasi berperan penting dalam membentuk alam semesta kita. Gravitasi adalah gaya tarik-menarik antara semua benda yang bermassa. Itu sebabnya kenapa kita tidak jatuh dari Bumi meskipun bentuknya bulat. Makin berat suatu benda, makin kuat tarikan gravitasinya. Inilah sebabnya mengapa gravitasi di Bumi lebih kuat daripada di Bulan, dan kenapa manusia lebih ringan di bulan (sekitar 6 kali lebih ringan!). Itu juga bisa menjelaskan mengapa astronot melayang-layang di ruang angkasa, saat jauh dari planet atau bintang manapun.
Gravitasi tidak saja menahan manusia supaya tetap di Bumi, tapi juga menahan planet-planet supaya tetap terikat ke Matahari. Gravitasi menahan gas, debu, dan jutaan bintang di Galaksi Bimasakti. Bahkan, galaksi tidak berkelana di ruang angkasa sendirian, tetapi bersama-sama dengan sekelompok galaksi lainnya yang terikat bersama-sama. Galaksi Bimasakti merupakan salah satu dari 40 galaksi di dalam kelompok galaksi kita. Kelompok Leo Triplet jauh lebih sedikit anggotanya, hanya terdiri dari tiga galaksi. Kalian bisa melihat foto Leo Triplet seutuhnya di gambar berikut.
Fakta menarik: Jangan bingung antara gravitasi dan magnetisme. Magnetisme juga merupakan kekuatan tak kasat mata yang bisa menyebabkan saling tarik-menarik antara benda-benda. Namun, magnetisme hanya berlaku untuk bahan-bahan tertentu, dan juga bisa menyebabkan saling tolak-menolak antara benda-benda.
Sumber: Universe Awareness Space Scoop
“Itu juga bisa menjelaskan mengapa astronot melayang-layang di ruang angkasa, saat jauh dari planet atau bintang manapun.”
bukan berarti astronaut melayang2 tanpa gravitasi, mereka juga masih dipengaruhi oleh gravitasi matahari sehingga tidak lepas begitu saja keluar dari tatasurya.. intinya dimanapun kita berada, kita ttp dipengaruhi gravitasi..
astronaut melayang2 masih dalam pengaruh gravitasi tapi sangat kecil karena posisinya yang jauh dari obyek dengan gaya gravitasi yang besar. Tapi yang coba digambarkan juga kalau astronautnya ada sangat dekat dengan planet atau bintang maka interaksi gravitasi dengan obyek yang lebih besar membuat astronot akan tertarik ke gaya gravitasi yang lebih besar tersebut dan tidak melayang-layang tapi jatuh atau tertarik ke obyek itu. seperti manusia di Bumi.
Saya bingung, kenapa bintang dalam satu galaksi tidak jatuh jadi satu
karena mereka mengorbit pusat massa yang dibentuk mereka senditi, jadi jangan heran kalau ada 2 bintang saling mengorbit, bahkan planet mengorbit 2 bintang sekaligus, mereka sampai kapanpun tidak akan bertabrakan karena dalam posisi keseimbagan memutari pusat massa yg dibentuk kedua benda bermassa tersebut…
kenapa bumi terlihat memutari matahari? sebenarnya bumi tidak memutari matahari, hanya saja massa matahari dan massa bumi membentuk pusat massa dimana pusat massa yang terbentuk masih di sekitar matahari sehingga terlihat seolah2 bumi memutari matahari..
Jadi jika terpengaruh gravitasi, para astronot yg melayang bebas di angkasa akan terlepas dari tata surya karena tata surya itu bergerak mengelilingi bima sakti, begitu jadi?
Dua hal yang berbeda: Pengaruh gravitasi itu universal kepada semua benda ber-massa, hanya saja harus ditinjau dari jaraknya (ingat hukum Gravitasi Newton, gaya gravitasi selalu berbanding terbalik kuadrat jarak), yang artinya , makin jauh, pengaruhnya makin kecil.
Dengan demikian, astronot akan melayang2 di luar angkasa, sampai dia terperangkap pada suatu medan gravitasi dari massa yang lebih dominan & memerangkapnya, apakah dia akan terlepas dari Tata Surya? Tergantung dari dia melayangnya mulai dari mana , dikarenakan 99% massa Tata Surya itu didominasi massa Matahari.
Sedangkan, Tata Surya mengelilingi Bima Sakti , itu akan selamanya begitu, tidak menentukan nasib si astronot (bandingkan jarak astronot terhadap Matahari, dibandingkan jarak Matahari terhadap pusat galaksi).
jadi intinya kalau astronot berada di luar angkasa dan masih di tata surya, dia akan mengorbit matahari dan sekaligus mengorbit pusat bima sakti dan seterusnya.. dia takkan bisa keluar dari bima sakti bahkan ke andromeda sekalipun jika dia tidak bisa melawan escape velocity black hole yg diketahui sbg pusat bima sakti..
Ya, gravitasi ada di seluruh alam semesta, tapi mengapa alam semesta ini terus menerus mengembang?
Permisi..saya baru dan sangat tertarik tentang astronomi..bnyak prtnyaan yg ingn sya ajukan…apakah kita(bumi)melayang…jika iya, pada sesuatu apa?…contohnya jika udara di lepskan di dalam air itu akn brbntuk gelembung2 udara yang bulat(ibarat planet dn bintng)..krna udara lbih ringan…pastinya gelmbung2 trsbut psti mnuju ke prmukaan(ibarat semua galaksi yg berisi bintng dn planet yg smua bergrak k suatu arah atau tmpat)…jadi sya mmpunyai kyakinan, kalau sbenarnya, ruang angksa itu bukn ruang hampa,..tp suatu unsur udara yg blm bisa kita rasakn dn blm kita pahami..yg mmbuat smua plnet dn bintng mlayang…krna sya prcya..smua yg brgerak di alam smesta ini mmpnyai tjuan…kmanakh kita,.?dn permukaan alam smesta ini sprti apa?..jika bnar langit ada 7…kmungkinan kita msh mnuju ke prmukaan lngit prtama….