fbpx
langitselatan
Beranda » Sistem Keplanetan Yang Semrawut

Sistem Keplanetan Yang Semrawut

Sebelum planet-planet menemukan jalannya untuk memiliki orbit yang stabil seperti saat ini, mereka bergoyang dan dorong-mendorong seperti halnya anak-anak kecil yang tidak bisa tenang.

Saat ini, teleskop Spitzer milik NASA berhasil menemukan bintang muda dengan bukti orbit hiperaktif yang mirip. Planet muda tersebut mengelilingi bintang yang diperkirakan merupakan objek mirip komet yang mengalami gangguan dan mengakibatkan terjadinya tabrakan sehingga melepas debu halo yang sangat besar.

Bintang tersebut, HR 8799 pada bulan November 2008 lalu diberitakan sebagai bintang pertama dari dua bintang yang citranya terekam memiliki planet.  Teleskop landas Bumi di Observatorium W.M Keck dan Observatorium Gemini yang berada di HAwaii, merekam citra dari 3 planet yang mengorbit pada area yang cukup jauh dari sistem, dengan massa ketiganya sekitar 10 massa jupiter. Planet lainnya yang terekam juga diumumkan pada saat yang sama dengan bintang Fomalhaut. Fomalhaut ditemukan dan dipotret oleh Teleskop Hubble milik NASA. HR 8799 dan Fomalhaut merupakan bintang muda yang jauh lebih masif dari Matahari.

Citra inframerah halo debu raksasa yang berada di sekitar bintang HR 8799. kredit : NASA/Spitzer
Citra inframerah halo debu raksasa yang berada di sekitar bintang HR 8799. kredit : NASA/Spitzer

Sebelumnya, para astronom telah menggunakan Hubble dan Spitzer untuk mengambil citra piringan yang berotasi dari puing-puing keplanetan di sekitar Fomalhaut, yang jaraknya 25 tahun cahaya dari Bumi.  Bintang HR 8799 jaraknya 5 kali lebih jauh sehingga para ilmuwan sendiri meragukan apakah Spitzer mampu memotret piringannya. Ternyata… Spitzer berhasil.

Menurut Kate Su dari Universitas Arizona, sekaligus pimpinan tim peneliti sistem di HR 8799, “awan debu raksasa yang mengelilingi piringan itu sangat tidak biasa. Debu tersebut diperkirakan berasal dari tabrakan antar benda kecil yang mirip komet atau obyek es yang membentuk sabuk Kuiper di Tata Surya”. Gravitasi ketiga planet raksasa ini menyebabkan benda-benda yang lebih kecil terlontar dan bermigrasi di area sekeliling atau bertabrakan satu sama lainnya. Bahkan para astronom memperkirakan kalau ketiga planet tersebut masih belum bisa dipastikan kapan akan mencapai orbit yang stabil. Dengan demikian masih banyak kekerasan yang akan terus terjadi.

Sistem mengalami keadaan yang kacau dan semrawut. Tabrakan terjadi dimna-mana dan memenuhi awan besar itu dengan debu halus. Yang menarik, para ilmuwan berhasil mendapatkan hubungan langsung antara piringan planet dan planet yang terekam dalam citra. Penelitian pada piringan sudah lama dilakukan, dan hanya bintang  HR 8799 dan Fomalhaut yang merupakan dua contoh sistem yang dapat dipelajari hubunganya antara lokasi planet dan piringan.

Saat Tata Surya masih muda, ia juga melewati proses migrasi yang mirip. Jupiter dan Saturnus bergerak berkeliling, mengalami tabrakan dan melemparkan komet ke sekelilingnya bahkan kadang ke Bumi. Bahkan ada teori yang mengatakan kalau kejadian ekstrim pada fasa inilah yang dikenal dengan nama tabrakan besar (heavy bombardment), fasa yang diyakini dapat menjelaskan bagaimana Bumi memiliki air. Diperkirakan, komet yang mirip bola saljulah yang telah menghantam Bumi dan membawa cairan favorit penduduk Bumi, air.

Sumber : NASA/JPL/Spitzer

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Manager 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute.

5 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini

  • Very good.

    saya sangat senang dgn website ini.
    thanks buat astronomer dan sains comunicator di web ini.

    Wandi Jeremiah

  • Very Good Job..,Saya sangat banyak menerima masukan2 dan informasi2 dari website ini..thanks buat para sains di website ini.ada satu hal yang masih menjadi keraguan didalam diri saya..,apa benar manusia sudah pernah mendarat di bulan.?krn ada informasi bahwa human … body manusia tdk tahan menerima radiasi yg ada di bulan.setelah saya coba2 search di you tube ternyata masih ada perdebatan ttg Moon Landing a Fake .pendaratan manusia di bulan yg pertama sekali adalah hasil rekayasa nasa melawan russia pada zaman itu.apakan dibulan ada udara..?atau angin ?

    thanks buat admin …
    salam…