Untuk pertama kalinya, molekul organik berhasil dideteksi di atmosfer sebuah planet seukuran Jupiter yang mengitari salah satu bintang. Terobosan yang dilakukan oleh Teleskop Ruang Angkasa Hubble milik NASA ini merupakan suatu langkah yang sangat penting dalam menandai keberadaan kehidupan di luar Tata Surya. Pengamatan molekul tersebut dilakukan oleh Mark Swain dan timnya sejak Mei 2007, menggunakan Hubble’s Near Infrared Camera dan Multi-Object Spectrometer.
Hubble dalam pengamatannya menemukan molekul metana, yang jika berada pada kondisi yang tepat bisa memainkan peran kunci dalam prebiotik kimia, reaksi kimia yang akan membentuk kehidupan. Penemuan ini membuktikan jika Hubble maupun misi ruang angkasa mendatang akan dapat mendeteksi molekul organik di planet yang mengitari bintang lain dengan metode spektroskopi. Dengan metode spektroskopi, cahaya akan dipisahkan dalam komponen-komponennya sehingga sidik jari berbagai komponen kimianya akan terungkap. Nah, ini akan menjadi batu loncatan yang krusial dalam menentukan karakteristik molekul prebiotik di planet yang mungkin memiliki kehidupan.
Pada tahun 2007, teleskop Spitzer juga berhasil menemukan molekul air di atmosfer planet tersebut. Dengan demikian, planet HD 189733b yang berada 63 tahun cahaya dari Bumi di konstelasi Vulpecula bisa dipastikan telah memiliki air dan juga metana di atmosfernya. HD 189733b merupakan planet masif dan panas seukuran Jupiter (hot Jupiter) yang berada dekat dengan bintang induknya. Ia hanya membutuhkan dua hari untuk menyelesaikan orbitnya, bahkan orbitnya lebih dekat dibanding orbit Merkurius ke Matahari. Atmosfer HD 189733b cukup terik panasnya, hingga kisaran 1000 derajat Celcius, atau sama dengan temperatur titik leleh perak.
Meskipun bintang induknya tidak akan bisa membiarkan kehidupan terjadi karena temperatur yang terlalu panas, penemuan ini justru menunjukkan jika pengamatan spektroskopi bisa dilakukan pada planet seukuran Bumi yang lebih dingin dan berpotensial memiliki kehidupan pada bintang tipe katai merah. Tujuan pengamatannya adalah untuk mengidentifikasi molekul prebiotik di atmosfer planet-planet yang berada di zona habitasi (layak huni) bintang. Di zona habitasi, atau juga dikenal sebagai zona layak huni, temperaturnya memang tepat supaya air tetap berada pada kondisi cair dan tidak membeku, atau malah menguap.
Pengamatan HD 189733b dilakukan pada saat planet ini melakukan transit atau berada tepat di depan bintang induknya. Cukup mengejutkan memang, di planet HD 189733b terdapat lebih banyak metana daripada yang diprediksikan oleh model konvensional untuk planet “hot Jupiter“. Namun , pengamatan dan pengukuran yang dilakukan merupakan langkah penting untuk menentukan kondisi planet seperti penentuan temperatur, tekanan, kondisi angin, awan, juga kondisi kimiawi planet, tempat kehidupan mungkin saja terbentuk.
Sumber : NASA
HD 189733b. . .
ayo para astronom selidiki planet itu………………………………….
Kalo planet itu layak huni, mending sampah2 di bumi seperti sampah non organik, plastik n sampah masyarakat dikirim kesana aja!!
;-)..KkKkKkKkK..;-)
amat setujulah aku dengan pendapat diska yang mengatakan Kalo planet itu layak huni, mending sampah2 di bumi seperti sampah non organik, plastik n sampah masyarakat dikirim kesana aja!!
jgn.. planet itu kn masih bgs n bersih..
jgn dkotori..
mndingan manusia ny aja yg d ungsiin ksono..
kn mxi seger, brsih, n blm brpolusi kyk d bumi..
wkwk..
itu penemuan yang besar. kalau bisa bentuk info lebih jelas lagi tentang trio planet itu