
Yuk Kenalan dengan Teleskop Pemeta Langit
Kita tinggal di galaksi Bimasakti yang amat besar dan kita tidak mempunyai sarana untuk pergi ke luar Bimasakti. Artinya, kita harus menyelidikinya dari dalam. Dengan apa dan bagaimana caranya?
Kita tinggal di galaksi Bimasakti yang amat besar dan kita tidak mempunyai sarana untuk pergi ke luar Bimasakti. Artinya, kita harus menyelidikinya dari dalam. Dengan apa dan bagaimana caranya?
Jika kalian berada di area yang sangat gelap pada malam tanpa bulan, kalian mungkin bisa melihat kabut cahaya yang melintang di langit, dengan tonjolan berwarna putih susu. Objek apakah itu?
Galaksi seringkali digambarkan sebagai sekumpulan besar bintang-bintang. Itu memang benar. Galaksi mengandung ribuan hingga milyaran bintang, berikut debu kosmis dan objek-objek ruang angkasa lainnya. Apa bentuk galaksi kita? Dari mana asal Matahari kita?
Pernahkah kalian menyusuri jalan di malam hari lalu melihat setitik cahaya di kejauhan? Awalnya akan susah mengetahui cahaya itu dari mobil, sepeda, atau malah cuma senter. Hal ini disebabkan karena objek-objek itu tampak redup kalau jaraknya jauh. Jadi, meskipun lampu mobil lebih terang daripada senter, tapi kalau mobil itu berada lebih jauh daripada senter, keduanya bisa terlihat sama terangnya.
Galaksi kita berbentuk seperti pusaran air; barisan-barisan panjang gas dan debu berpusar di sekeliling pusatnya. Sebagaimana pusaran air, objek-objek yang berada terlalu dekat akan ditarik ke arah pusat dan tidak akan terlihat lagi.Suratan takdir objek-objek malang ini bukanlah sebuah misteri. Di kegelapan di pusat Galaksi Bimasakti berdiam monster raksasa kelaparan.
Jika pada malam hari kalian pergi ke tempat yang jauh dari cahaya lampu kota, kalian akan melihat ribuan bintang berkelap-kelip. Tiap bintang yang kita lihat itu merupakan bagian dari galaksi tempat tinggal kita, yaitu Galaksi Bimasakti. Di luar Galaksi Bimasakti milyaran galaksi membentang hingga ke tepi alam semesta. Apa yang terjadi jika di antara galaksi-galaksi ini bertabrakan?
Di masa kini hampir semua orang pernah melihat foto galaksi sehingga rasanya sulit percaya kalau kurang dari seabad lalu kebanyakan astronom papan atas tidak percaya galaksi itu ada!
Bisa melihat hal-hal yang jauh melebihi apa yang bisa dibayangkan manusia selalu mempesonakan. Sejak penemuan teleskop lebih dari 400 tahun lalu, teleskop telah dibuat dalam berbagai bentuk dan ukuran serta dipergunakan untuk beraneka ragam keperluan.
Para astronom tidak bisa melihat tampang Galaksi kita (yang dinamai Bimasakti) karena mereka (dan juga kita) berada di dalamnya dan melihat ke arah luar. Namun, mereka bisa mengetahui bentuk Bimasakti dengan cara menyelidiki bintang-bintang anggotanya dan mengukur jaraknya dari kita. Dengan penyelidikan dan pengukuran seksama, para astronom berkesimpulan Galaksi Bimasakti berbentuk spiral dengan banyak lengan yang melingkar. Ada berapa banyak lengan?
Bertahun-tahun para astronom kesulitan memetakan pusat Galaksi kita, Bimasakti. Bagian kecil di tengah-tengah galaksi ini padat dipenuhi oleh bintang-bintang dan debu sehingga kita sulit melihat ke baliknya. Bagian Galaksi ini juga sangat sulit dipelajari karena di sana terdapat banyak sekali bintang. Bahkan, sekalipun Bumi dipindahkan ke sana, bintang-bintang di langit akan terlihat terang sampai-sampai kalau ingin membaca buku tidak perlu menyalakan lampu!
Sejarah lahirnya bintang-bintang yang paling banyak dan cepat di alam semesta dini berlangsung di galaksi-galaksi yang banyak sekali mengandung debu. Namun, debu-debu ini banyak sekali dan menghalangi pandangan, sehingga kita sulit mengetahui di mana lokasinya dengan menggunakan teleskop biasa. Baru empat minggu beraksi, teleskop spesial ALMA berhasil menemukan 100 galaksi semacam itu!