langitselatan
Beranda » Rahasia Pasangan Betelgeuse Akhirnya Terkuak

Rahasia Pasangan Betelgeuse Akhirnya Terkuak

Teleskop Gemini Utara di Hawaii berhasil menangkap keberadaan pasangan dari bintang Betelgeuse di Rasi Orion! 

Citra Betelgeuse dan bintang pasangannya yang berhasil dipotret secara langsung dengan instrumen ‘Alopeke pada Teleskop Gemini Utara. Kredit: International Gemini Observatory/NOIRLab/NSF/AURA. Proses citra: M. Zamani (NSF NOIRLab)

Betelgeuse. Inilah bintang terang di rasi Orion yang selalu menarik perhatian pengamat. Bintang di bahu Orion ini merupakan bintang maharaksasa merah terdekat dari Bumi. Ukurannya sangat besar, sekitar 700 kali lebih besar dari Matahari. Usianya baru 10 juta tahun, tapi Betelgeuse sudah di tahap akhir kehidupannya dan akan berakhir dalam ledakan dahsyat di alam semesta. Kelak Betelgeuse akan berakhir dalam ledakan supernova. 

Betelgeuse merupakan bintang variabel yang selalu mengalami perubahan kecerlangan. Bintang ini berdenyut. Mengembang dan mengerut secara berkala. Akibatnya, terjadi perubahan kecerlangan. Perubahan ini terjadi secara berkala setiap sekitar 425 hari. Selain itu, hasil pengamatan fotometri juga memperlihatkan ada siklus kecerlangan lainnya yang terjadi setiap 6 tahun.

Pada tahun 2019-2020, Betelgeuse sempat disangka akan meledak karena mengalami peredupan besar. Rupanya peredupan ini terjadi karena pendinginan di permukaan bintang Betelgeuse dan awan debu raksasa yang dilontarkan bintang ini. 

Kasus peredupan besar selesai, muncul cerita baru. Betelgeuse punya bintang pasangan. 

Bintang Pasangan Betelguese

Jadi setelah peredupan besar, ada peningkatan ketertarikan untuk mempelajari lagi Betelgeuse. Analisis ulang dilakukan dengan data dalam arsip pengamatan. Salah satu analisis mencoba memecahkan masalah perubahan kecerlangan yang terjadi setiap 6 tahun. Menurut para astronom, tersangkanya adalah bintang pasangan Betelgeuse. Tapi, pengamatan dengan Teleskop Hubble dan Teleskop Sinar-X Chandra tidak berhasil menemukan pasangan dari bintang Betelgeuse ini. 

Ide bahwa Betelgeuse punya pasangan atau merupakan bintang ganda, sudah berkembang sejak tahun 1908. Kala itu, Henry Cozier Plummer mengenali ritme perubahan kecerlangan yang terjadi setiap 6 tahun dan mengemukakan ide kalau perubahan itu terjadi akibat gangguan gravitasi dari bintang yang tak terlihat. Ide peredupan oleh bintang pasangan juga mengemuka saat peredupan besar tahun 2019-2020. 

Bintang pasangan ini bukan sekedar ide atau teori lagi. 

Tim astrofisikawan yang dipimpin Steve Howell dari NASA Ames Research Center berhasil menemukan pasangan Betelgeuse dengan ‘Alopeke. 

Bintang pendamping Betelgeuse ini sangat redup dengan kecerlangan 6 magnitudo lebih redup dibanding Betelgeuse. Massanya sekitar 1,5 massa Matahari dan tampaknya bintang ini merupakan bintang pra-Deret-Utama kelas A atau B. Itu artinya bintang ini masih sangat muda dan panas tapi belum mulai menginisiasi pembakaran hidrogen di pusatnya. Jarak bintang pasangan ini juga sangat dekat dengan permukaan Betelgeuse, sekitar empat kali jarak Matahari – Bumi. 

Penemuan ini tak pelak menandai kali pertama bintang pasangan yang berada sangat dekat dengan bintang maharaksasa berhasil dideteksi. Yang lebih mengesankan, bintang pasangan itu mengorbit dalam lapisan atmosfer luar Betelgeuse yang melebar. Dan tentu saja ini membuktikan kemampuan ‘Apoleke untuk memisahkan dua objek yang luar biasa dekat. 

Pengamatan

Penemuan bintang pasangan Betelgeuse ini tak lepas dari ‘Alopeke, instrumentasi pencitra bintik (speckle instrument) yang dipasang di Teleskop Gemini Utara di Hawaii. Nama ‘Alopeke diambil dari bahasa Hawaii yang berarti rubah. ‘Alopeke melakukan pencitraan dengan teknik waktu pencahayaan sangat singkat untuk “membekukan” distorsi gambar yang disebabkan oleh atmosfer Bumi. Perpaduan ‘Alopeke dan Teleskop Gemini Utara menghasilkan kemampuan resolusi tinggi untuk mendeteksi pendamping Betelgeuse yang redup secara langsung. 

Ketika para astronom dalam makalah ilmiahnya memprediksi pasangan Betelgeuse dan menduga tidak akan ada yang bisa memotretnya, ‘Alopeke membuktikan sebaliknya.

Evolusi Betelgeuse

Penemuan bintang pasangan Betelgeuse memberikan gambaran jelas terkait kehidupan dan masa depan bintang raksasa merah tersebut.

Para astronom memperkirakan kalau Betelgeuse dan bintang pasangannya lahir pada waktu yang sama. Akan tetapi, bintang pasangan memiliki usia yang lebih pendek. Gaya pasang surut yang kuat akan membuat bintang pasangan bergerak spiral mendekat dan akhirnya tertelan Betelgeuse. Para astronom memperkirakan bintang pasangan ini akan berakhir dalam waktu 10.000 tahun lagi. Sementara itu, Betelgeuse diperkirakan akan meledak dalam waktu 100.000 tahun lagi.

Penemuan ini juga menjelaskan mengapa bintang maharaksasa merah serupa bisa mengalami perubahan kecerlangan secara periodik dalam rentang waktu bertahun-tahun. Kesempatan berikut untuk mempelajari bintang pasangan Betelgeuse bisa dilakukan November 2027 saat bintang ini berada pada jarak terjauh dari Betelgeuse. Dan itu artinya, lebih mudah untuk mendeteksi bintang pasangan Betelgeuse. 

Tak bisa dipungkiri bahwa menemukan bintang pasangan yang berada sangat dekat dengan bintang maharaksasa merah pasangannya bukan hal mudah. Butuh instrumen dengan kemampuan pencitraan resolusi sudut-tinggi. Dan Gemini berhasil. 

Tentu saja ini membuka pintu pengamatan bagi instrumen-instrumen resolusi tinggi yang ada sekarang dan di masa depan untuk menemukan lebih banyak objek yang tersembunyi karena berada sangat dekat dengan pasangannya. 

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Manager 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini