Para astronom berhasil menemukan lubang hitam supermasif yang tersembunyi di balik gas dan debu ketika alam semesta masih muda.

Sekilas lubang hitam
Lubang hitam merupakan salah satu objek yang masih misterius di alam semesta. Tidak ada yang bisa lepas dari lubang hitam, termasuk cahaya. Karena itu, lubang hitam tidak tampak jika dilihat dengan teleskop. Karena itu, mencari lubang hitam jadi seperti bermain petak umpet di dalam kegelapan.
Tapi, para astronom berhasil membuat penemuan penting. Untuk pertama kalinya, para astronom bisa mendeteksi gas panas yang bisa mengungkap keberadaan lubang hitam supermasif dari 12,9 miliar tahun lalu.
Yup! Kita bisa menemukan lubang hitam supermasif ketika alam semesta masih sangat muda. Jadi bagaimana para astronom menemukan monster raksasa ini?
Berburu Lubang Hitam Supermasif
Lubang hitam memiliki gravitasi yang sangat kuat. Akibatnya, mereka bisa melahap materi di sekitarnya yang berakhir jadi cincin gas dan debu yang bergerak mengelilingi lubang hitam. Sebagian lubang hitam supermasif juga bisa jadi kuasar, salah satu objek paling terang di kosmos.
Kuasar memperoleh tenaganya dari lubang hitam supermasif yang menghasilkan energi kuat setelah melahap materi di sekelilingnya.
Tapi, tidak semua materi yang dilahap lubang hitam berakhir melewat horison dan jatuh ke dalam lubang hitam, Sebagian justru berada di sekelilingnya membentuk piringan gas dan debu yang bergerak mengelilingi lubang hitam. Inilah piringan akresi dimana materi bergerak dalam kecepatan tinggi hampir mendekati kecepatan cahaya dan berinteraksi satu sama lainnya. Atau sederhananya ada gesekan dan tabrakan yang terjadi di piringan ini yang efeknya membuat materi di piringan jadi sangat panas, mulai bersinar terang, dan memancarkan cahaya di sepanjang spektrum elektromagetik.
Sebagian besar cahaya yang dipancarkan, seperti cahaya tampak dan sinar-X, terhalang oleh lapisan debu dan tidak bisa melewati piringan akresi di sekitarnya. Karena itu, si monster lubang hitam akan terus tersembunyi sepanjang waktu.
Di sinilah kejutannya. Tidak seperti cahaya tampak, gelombang radio dari gas panas tidak mudah terhalang debu kosmis. “Saya tahu! Saya sangat pintar bermain petak umpet dengan lubang hitam”, kutip gelombang radio kuasar.
Gas Panas dari Lubang Hitam
Karena kemampuan observasi resolusi ultra tinggi dari teleskop Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (ALMA), tim astronom bisa mendeteksi sinyal radio yang datang dari gas panas energetik karbon monoksida.
Jika radiasi ultraviolet dari bintang yang baru terbentuk biasanya memanaskan gas di area pembentukan bintang, kondisi ekstrem yang teramati ini tidak bisa dijelaskan hanya oleh aktivitas bintang. Kandidat lain adalah sinar-X yang memancar dari piringan akresi lubang hitam dann korona. Bahkan sinar-X bisa meningkatkan suhu materi di area pembentukan bintang. Tapi, bukti yang ada justru mengarah pada angin kuasar yang kencang dan gelombang kejut sebagai kontributor pemanasan ekstrem ini.
Sinyal radio dari gas panas energetik karbon monoksida iniah yang jadi petunjuk ada monster lubang hitam aktif sedang mengintai di dekatnya. Hasilnya, para astronom mengungkap keberadaan lubang hitam supermasif yang jaraknya 12,9 miliar tahun cahaya. Lubang hitam supermasif ini ada ketika alam semesta masih sangat muda.
Para astronom sangat gembira karena mereka bisa menggunakan teknik yang sama untuk menemukan lubang hitam supermasif yang masih tersembunyi di awal alam semesta. Keren kan?
Fakta keren:
Lubang hitam supermasif yang baru ditemukan ini miliaran kali lebih masif dari Matahari, dan ratusan kali lebih masif dari Sagittarius A*, lubang hitam supermasif di pusat Bimasakti.
Tulis Komentar