Apa kesamaan menyelidiki kejahatan & memecahkan misteri pembentukan planet di sekeliling bintang muda? Jawabannya: ‘Debu untuk rekonstruksi sidik jari’! Penasaran? Yuk kita telusuri lebih lanjut.

Piringan protoplanet di sekeliling bintang HD 142527 yang diamati ALMA. Garis putih putus-putus merupakan arah medan magnet yang diungkapkan oleh orientasi butiran debu. Kredit: ALMA (ESO/NAOJ/NRAO), S. Ohashi et al
Bintang-bintang muda biasanya dikelilingi oleh piringan atau cakram gas dan debu, yang kita kenal sebagai piringan protoplanet. Material dalam piringan bergerak secara acak, menyebabkan butiran debu bertabrakan dan saling menempel, membentuk gumpalan batuan yang mirip seperti membentuk manusia salju dari bola salju. Menurut para ilmuwan, ini adalah langkah pertama pembentukan planet. Ada banyak faktor yang mempengaruhi pergerakan debu dalam piringan protoplanet.
Akan tetapi, dalam cerita ini, kita akan fokus untuk menyelidiki magnetisme.
Cobalah bermain-main dengan magnet dan kenali sifatnya. Kamu akan melihat bagaimana dua magnet bisa saling menempel atau saling tolak menolak, tergantung posisinya. Ini terjadi karena magnet memiliki medan magnet tak kasat mata yang mengendalikan bagaimana objek tertentu bergerak di sekitarnya. Untuk astronom, mempelajari peran medan magnet dalam piringan protoplanet sangat penting karena bisa membantu kita untuk memahami pergerakan butiran debu dan tabrakannya yang pada akhirnya membentuk planet. Tapi, mengukur medan magnet dalam piringan protoplanet bisa dibilang pekerjaan mustahil. Sekarang, tidak lagi!
Tim astronom internasional di National Astronomical Observatory of Japan (NAOJ) mengamati protoplanet di sekeliling bintang muda HD 142527 menggunakan teleskop radio ALMA (Atacama Large Millimeter/submillimeter Array). Bintang ini berada 512 tahun cahaya di rasi Lupus.
Tim ini menemukan banyak butiran debu yang terkumpul di bagian tertentu piringan protoplanet bintang – ini bisa jadi lokasi ideal untuk melihat siaran langsung pembentukan planet!
Dengan menggunakan data ALMA, tim menemukan kalau butiran debu bergerak dalam pola tertentu yang sejajar dengan garis-garis medan magnet. Temuan ini mengindikasikan keberadaan medan magnet yang tidak tampak. “Tak kasat mata adalah kekuatan superku,” kata medan magnet (jika ia bisa berbicara).
Dengan mempelajari butiran debu, untuk pertama kalinya, tim astronom bisa menentukan bentuk tiga dimensi dari medan magnet. Dalam penelitian ini, para astronom juga menemukan medan magnet di piringan protoplanet 3 juta kali lebih lemah dibandingkan dengan magnet yang menempel di kulkas di rumah kita. Hal ini jelas menunjukkan kalau gaya yang kecil bisa membuat perbedaan yang besar!
Para astronom memutuskan untuk menerapkan teknik “sidik jari (magnetik) debu” pada lebih banyak piringan protoplanet untuk mengukur medan magnet di dekat bintang induk di mana planet seperti Bumi terbentuk. Dengan cara ini, para astronom bisa memahami medan magnet yang mempengaruhi pembentukan planet.
Fakta Keren
Tahukah kamu kalau medan magnet merupakan gaya tak kasat mata yang ada di seluruh Alam Semesta? Medan magnet ini mempengaruhi pergerakan materi dan energi, termasuk pembentukan bintang dan planet.
Tulis Komentar