Namaku Asa. Asalku Planet Harapan di Galaksi Andromeda. Aku mendapat predikat summa cum laude untuk studiku dalam bidang Hubungan Intergalaktik. Aku bahagia sekali karena setelah berkali-kali menempuh rapat dan perundingan yang alot, akhirnya Dewan Bijak di galaksiku mengabulkan keinginanku untuk melakukan penelitian intergalaktik sosial di galaksi tetangga, Bimasakti. Syaratnya hanya satu, selama aku berada di galaksi tetangga itu, aku harus mengenakan invisible mode. Aku tak keberatan.
Apa yang ada di benakmu ketika mendengar kata astronomi? Mungkin ada yang mengatakan’ “Wah, itu sains tuh!” atau mungkin ada lagi yang mengatakan, “Ramalin, bintang gue dong!” Dari pengalaman kami selama bergelut di bidang astronomi, pernyataan kedua adalah yang paling sering kami temui. Kebanyakan masyarakat Indonesia mempersepsikan astronomi dengan peramalan nasib manusia, padahal hal tersebut “dipelajari” dalam astrologi. Kedua hal tersebut yaitu astronomi dan astrologi merupakan dua hal yang berbeda.
Kuliah di astronomi? wah bisa ngeramal nasib dong!
Itulah reaksi yang umum ditemui ketika berbicara tentang astronomi. Saat mendengar kata astronomi, orang akan langsung mengasosiasikannya dengan astrologi, karena astronomi masih kurang dikenal dan dipahami masyarakat. Bagi masyarakat, astronomi itu ilmu yang mengawang-awang. Padahal tanpa disadari perjalanan kehidupan manusia tak pernah lepas dari ilmu klasik yang satu ini.
Pernahkah terbayang masa ketika antariksa sudah tidak hanya dilihat dan dipandang saja. Benda-benda antariksa sudah mulai dieksploitasi, eksplorasi dunia yang benar-benar baru yang tidak pernah terbayangkan. Bayangkan saja kehidupan sudah tidak dibatasi hanya di bawah atmosfer, tapi jauh di luarnya.
Apa yang membuat langit selatan itu begitu istimewa? Buat saya, jawabannya karena langit selatan punya satu bintang yang sangat unik, namanya Alpha Centauri (a Cen /a Centauri/ Rigil Kentaurus). Gampangnya, saya akan memanggilnya sebagai Rig-K, kenapa? Ya karena suka saja. Nama Rigil Kentaurus sendiri berasal dari bahasa Arab, Al Rijl al Kentaurus, yang artinya “kaki sang centaurus”, (tentu saja karena letaknya berada pada kaki dari konstelasi Centaurus), tetapi lebih sering disebut berdasarkan penamaan astronominya: Alpha Centauri.
Tiga orang astronom, Carl Hansen, Steven Kawaler, dan Virginia Trimble, dalam buku teks terbaru mereka tentang struktur bintang, berjudul Stellar Interiors: Physical Principles, Structure, and Evolution (Interior Bintang: Prinsip Fisis, Struktur, dan Evolusi), menulis, “Jika Anda ingin tahu bagaimana bintang bekerja, pergilah keluar dan lihatlah mereka selama beberapa malam. Apa yang mereka lakukan hanyalah bersinar dengan stabil sepanjang waktu.” Secara historis ini betul. Mari kita lihat Matahari sebagai contoh.
7 Juli 2007, tanggal yang untuk sementara orang dipercaya membawa keberuntungan. Buktinya, pada tanggal ini, banyaaak sekali kegiatan-kegiatan masyarakat, contoh paling gampang, di mana-mana, ada saja kondangan. Buktinya lagi, kalau pada tanggal tersebut keliling Bandung, pastilah terjadi macet, dan umbul2 dapat ditemui di setiap tikungan jalan (sedikit hiperbola nih, tapi memang hampir seperti itu kenyatannya). LoL.
Tanggal 777, sebuah misi untuk menembus masa lalu rencananya akan diluncurkan. Namun sayangnya tanggal 7 Juli yang seharusnya merupakan titik awal perjalanan Dawn akhirnya harus ditunda.
Bumi kita berputar seperti gasing. Gerak putar Bumi pada sumbu putarnya ini dinamakan gerak rotasi. Untuk menyelesaikan satu putaran (satu periode rotasi), dibutuhkan waktu 23 jam 56 menit 4.1 detik. Gerak rotasi Bumi inilah yang menyebabkan terjadinya siang dan malam dan pergerakan semu benda-benda langit.
Alkisah ada seorang pemburu yang gagah perkasa bernama Orion. Suatu waktu ia pergi ke Pulau Kreta dan menghabiskan waktunya disana dengan berburu, ditemani oleh Dewi Artemis dan Leto.
Lihatlah ke barat saat Matahari tenggelam tanggal 30 Juni. Akan terlihat sebuah ‘bintang’ terang di sebelah barat. Amat terang berkilau. ‘Bintang’ itu adalah bintang kejora, atau dikenal juga sebagai bintang senja (saat ia terlihat senja hari). Bintang kejora ini tak lain adalah planet Venus, planet yang orbitnya paling dekat dengan orbit Bumi. Tak jauh dari planet Venus ini, kurang dari satu derajat kearah kanan atas, ada sebuah lagi titik cahaya yang agak terang. Ia bukan bintang, tapi juga sebuah planet, yaitu planet Saturnus. Sepasang planet ini menghiasi langit senja kita untuk beberapa waktu. Bagi pengamat yang berada di Bandung dan sekitarnya, keadaan langit senja bagian barat bisa dilihat pada gambar berikut (klik untuk melihat yang lebih besar):
Ada dugaan bahwa ketika borobudur dibangun, masih terlihat polaris dari daerah itu. Polaris kini dikenal sebagai bintang utara karena bintang ini adalah bintang paling terang pada rasi ursa minor dan…
Apa kegiatanmu mengisi liburan kali ini?
Saya mengeluarkan teleskop untuk berburu nebula pada kamis malam, 14 Juni 2007, saat langit Bandung cerah tak berawan. Hari yang tepat untuk melakukan pengamatan.
Masa Pluto menjadi objek terbesar dalam jajaran objek Sabuk Kuiper ataupun dalam jajaran Planet Katai akhirnya berakhir. Hasil pengamatan dan perhitungan terbaru menunjukkan kalau Eris 27% lebih masif dibanding Pluto. Dengan demikian impian para pecinta Pluto sebagai planet pupus sudah.