fbpx
langitselatan
Beranda » Tak Sekadar Foto Gerhana Bulan

Tak Sekadar Foto Gerhana Bulan

Mengabadikan tiap fase gerhana bulan total merupakan tujuan bagi banyak penyuka fotografi. Mengingat gerhana bulan total juga sering terjadi, mengoleksi foto Bulan saat terkena bayangan Bumi pada tiap peristiwa juga terdengar menarik. Tapi, apa kita cuma bisa mengabadikan peristiwa gerhana ke dalam foto atau video lalu mengaguminya setelah tercetak atau muncul di media sosial?

Astronom profesional menempatkan gerhana bulan total sebagai salah satu peristiwa yang bisa dimanfaatkan untuk memperoleh informasi-informasi yang sulit atau justru tidak bisa dilakukan selain saat gerhana. Apa saja yang bisa diperoleh sewaktu gerhana selain foto-foto keren dan instagrammable yang menanti untuk di-like dan jadi viral?

Ukuran Bayangan Bumi

Pada fase gerhana bulan parsial, bayangan Bumi belum menutupi seluruh permukaan Bulan. Dari foto fase gerhana parsial yang diambil, bayangan Bumi dapat diperkirakan dengan membuat garis-garis bantu. Perkiraan ukuran bayangan Bumi dapat diperoleh dengan membandingkan panjang salah satu garis bantu dengan radius Bulan. Dengan memasukkan nilai radius Bulan yang sudah diketahui, kita dapat menentukan ukuran bayangan Bumi.

Skema pengukuran radius bayangan Bumi. Kredit: Miguel Angel Pio Jimenez.
Skema pengukuran radius bayangan Bumi. Kredit: Miguel Angel Pio Jimenez.

Skala Danjon

Kenampakan Bulan saat gerhana bervariasi pada setiap peristiwa, bergantung pada jalur Bulan saat melewati bayangan Bumi serta komponen yang ada pada atmosfer Bumi sendiri. Komponen atmosfer Bumi (seperti debu, abu vulkanik, dan awan) berperan penting karena komponen-komponen ini membiaskan cahaya Matahari ke permukaan Bulan. Pada 1921, Andre-Louis Danjon, seorang astronom berkebangsaan Perancis, menyusun penskalaan gelap-terang bayangan Bumi yang jatuh di permukaan Bulan. Sesuai nama pembuatnya, skala ini dinamai Skala Danjon.

Seorang pengamat dapat mengukur gelap-terang kenampakan Bulan dengan menggunakan kriteria berikut:

L = 0 Gerhana sangat gelap. Bulan nyaris tidak terlihat saat totalitas berlangsung.
L = 1 Gerhana gelap, berwarna abu-abu atau kecoklatan. Meskipun sulit, detail di permukaan Bulan masih dapat dibedakan.
L = 2 Gerhana tampak berwarna merah tua atau warna-karat. Bagian tengah gelap sedangkan relatif terang di tepiannya.
L = 3 Gerhana tampak berwarna-bata. Terang atau berwarna kekuningan di bagian tepi.
L = 4 Gerhana tampak berwarna merah tembaga atau oranye. Sangat terang di bagian tepi.

Skala Danjon gerhana bulan. Kredit : Bob King, universetoday.com
Skala Danjon gerhana bulan. Kredit : Bob King, universetoday.com

Meski bersifat kualitatif, skala Danjon berguna untuk membandingkan bagaimana penampakan gerhana dari tiap peristiwa ke peristiwa.

Spektrum Atmosfer Bumi

Astronom telah mengetahui kandungan yang ada di permukaan bintang, tapi bagaimana kita bisa mengetahui kandungan yang ada di permukaan Bumi? Rasanya seru saat membayangkan kita meneliti rumah kita sendiri dari observatorium landas-angkasa. Namun, pengamatan di observatorium landas-bumi pun tetap dapat dilakukan. Astronom dari Spanyol, Enric Palle, bersama timnya memanfaatkan gerhana bulan untuk menangkap cahaya matahari yang dibiaskan oleh atmosfer Bumi. Cahaya Matahari yang dibiaskan oleh atmosfer Bumi menyimpan informasi mengenai unsur-unsur yang ada di atmosfer Bumi. Tanpa observatorium landas-bumi, tim Enric Palle menggunakan cahaya yang dipantulkan oleh Bulan dan melewatkannya pada prisma untuk mempelajari atmosfer Bumi (seperti melakukan swafoto di depan cermin).

Baca juga:  Gerhana Bulan Total Terakhir di Tahun 2011
Skema perjalanan cahaya Matahari yang dibiaskan oleh atmosfer Bumi dan dipantulkan oleh permukaan Bulan. Kredit : Enric Palle.
Skema perjalanan cahaya Matahari yang dibiaskan oleh atmosfer Bumi dan dipantulkan oleh permukaan Bulan. Kredit : Enric Palle.

Tahukah kau? Spektrum atmosfer Bumi yang ditangkap menggunakan piranti spesial bernama spektrograf – alat untuk medispersikan cahaya – digunakan sebagai model untuk pencarian planet ekstrasolar!

Avatar photo

Ade Nur Istiqomah

Ade adalah seorang mahasiswi yang menyenangi spektroskopi. Ingin mengunjungi Tonga supaya bisa berenang bersama paus bungkuk. Salah satu cita-citanya adalah memegang salju.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini