fbpx
langitselatan
Beranda » Liburan Bersama Hujan Meteor Eta Aquarid

Liburan Bersama Hujan Meteor Eta Aquarid

Apa yang akan kamu lakukan untuk mengisi libur akhir pekan yang panjang di awal bulan Mei ini? Bagaimana kalau berkumpul bersama keluarga dan teman sambil menikmati atraksi di langit malam? Atraksi ini gratis disuguhkan oleh debu komet Halley saat dilintasi Bumi atau yang kita kenal sebagai Hujan Meteor Eta Aquarid.

Sejak pertengahan April atau tepatnya 19 April – 28 Mei, para pengamat langit bisa menikmati kehadiran hujan meteor Eta Aquarid yang berasal dari debu komet 1P Halley. Hujan meteor yang bisa dinikmati setelah lewat tengah malam sampai jelang fajar akan menjadi suguhan menarik untuk liburan akhir pekan. Apalagi, hujan meteor Eta Aquarid akan mencapai puncak pada tanggal 6 Mei 2016 nanti.

Hujan meteor Eta Aquarid tampak datang dari rasi Aquarius yang terbit di timur pukul 01:30 WIB. Kredit: Star Walk
Hujan meteor Eta Aquarid tampak datang dari rasi Aquarius yang terbit di timur pukul 01:30 WIB. Kredit: Star Walk

Sesuai namanya, hujan meteor Eta Aquariid akan tampak datang dari rasi Aquarius si Pembawa Air yang akan terbit setelah lewat tengah malam.  Rasi Aquarius akan terbit di timur pada pukul 01:30 WIB dan pengamat bisa menikmati puncak hujan meteor Eta Aquarid yang akan terjadi pada tanggal 6 Mei pukul 03:00 WIB dini hari.  Di saat malam puncak hujan meteor Eta Aquarid, Bulan sedang memasuk fase Bulan Baru. Tanpa cahaya Bulan yang mengganggu, para pengamat bisa menikmati kehadiran Eta Aquarid sampai jelang fajar.

Pengamatan bisa dilakukan pada tanggal 6 – 7 Mei untuk menikmati kehadiran sekitar 40 meteor tiap jam yang akan melintas dengan kecepatan 66 km/detik.

Jadi, carilah lokasi yang jauh dari polusi cahaya dan nikmati langit malam sambil menghabiskan libur akhir pekan bersama keluarga dan teman. Pengamatan puncak Eta Aquarid bisa dilakukan pada tanggal 6 – 7 Mei 2016. Atau kamu juga bisa memulai lebih awal dari tanggal 4 atau 5 Mei.

Waktu terbit dan terbenam Matahari, Bulan dan beberapa planet. Kredit: Star Walk

Planet Mars dan Saturnus di Rasi Scorpius dan Ophiuchus. Pengamat juga bisa menikmati Hujan Meteor Ophichud Selatan dari rasi Ophichus. Kredit: Star Walk
Planet Mars dan Saturnus di Rasi Scorpius dan Ophiuchus. Pengamat juga bisa menikmati Hujan Meteor Ophiuchid Selatan dari rasi Ophiuchid. Kredit: Star Walk

Selain Eta Aquariid, jika kamu memulai pengamatan sebelum tengah malam, planet raksasa Jupiter akan tampak sejak Matahari terbenam sampai pukul 01:46 WIB. Selain itu planet merah, Mars dan si planet cincin, Saturnus akan terbit setelah Matahari kembali ke peraduannya dan bisa dinikmati sepanjang malam. Mars dan Saturnus akan tampak berada di rasi Scorpius si Kalajengking dan Ophiuchus. Dan untuk menambah semaraknya akhir pekanmu, dari arah selatan rasi Ophiuchus, akan tampak hujan meteor Ophiuchid yang sudah berseliweran di langit sejak 21 April dan baru akan berakhir tanggal 4 Juni. Hujan meteor Ophichid selatan ini termasuk hujan meteor minor yang akan mencapai puncak tanggal 13 – 14 Mei 2016. Rasi Ophichus bisa

Tentang Eta Aquarids
Hujan Meteor Eta Aquariids, merupakan satu dari dua hujan meteor yang diketahui berulang setiap tahunnya sebagai akibat dari perjalanan Bumi yang melintasi debu Komet Halley. Hujan meteor lainnya yang juga terjadi ketika Bumi melintasi komet Halley adalah hujan meteor Orionids yang terjadi di bulan Oktober.

Baca juga:  Fenomena Langit Bulan Februari 2020

Petunjuk kalau Hujan Meteor Eta Aquarids akan aktif di akhir April dan awal bulan Mei dimulai pada tahun 1863 ketika H.A. Newton menelaah waktu hujan meteor kuno. Ia kemudian menyimpulkan serangkaian periode yang perlu diperhatikan oleh para pengamat. Di antaranya adalah periode 28 – 30 April yang ternyata memiliki penampakan hujan meteor di tahun 401 AD, 839 AD, 927 AD, 934 AD, dan 1009 AD.

Secara resmi, hujan meteor Eta Aquariid ditemukan pada tahun 1870 oleh Letnan Kolonel G. L. Tupman saat sedang berlayar di laut Mediteranian. Saat itu ia melihat dan mencatat 15 meteor yang tampak pada tanggal 30 APril da 13 meteor lagi pada tanggal 2 dan 3 Mei.   Selain Tupman, W.F. Denning yang menelaah kembali catatan Italian Meteoric Association, menemukan adanya catatan dari pengamatan 45 meteor dari tanggal 29 April – 5 Mei 1870. Hujan meteor ini akhirnya dikonfirmasi sebagai hujan meteor tahunan terjadi setahun kemudian pada tanggal 29 April 1871 saat Tupman kembali mencatat kemunculan 8 meteor.

Pengamatan Eta Aquarids memang jarang, namun di sepanjang tahun 1876, A.S Herschel menemukan sumber si hujan meteor yang kemudian menarik minat para pengamat. Dari hasil perhitungannya Herchel menemukan kalau komet Halley yang pada tanggal 4 Mei berada dekat dengan Bumi. Setelah melakukan analisa pada pengamatan Tupman di tahun 1870 dan 1871 ia menemukan kalau prediksinya sesuai.

Jadi, selamat menikmati liburan akhir pekan bersama Hujan Meteor Eta Aquarid.

Clear Sky!

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini