fbpx
langitselatan
Beranda » Hujan Meteor Geminid 2015

Hujan Meteor Geminid 2015

Apa rencanamu untuk menghabiskan akhir pekan ini? Bagaimana kalau mengamati hujan meteor bersama keluarga, teman ataupun kekasih? Setidaknya pertunjukan kilasan meteor yang melintas cepat di langit akan menjadi tontonan menarik yang murah meriah di akhir pekan.

Hujan meteor Geminid yang tampak datang dari Rasi Gemisi. Kredit: Starwalk
Hujan meteor Geminid yang tampak datang dari Rasi Gemisi. Kredit: Starwalk

Modalnya cukup dengan langit gelap dan cuaca yang cerah.  Hujan meteor yang bisa dinikmati akhir pekan ini atau tepatnya pada tanggal 14/15 Desember adalah puncak hujan meteor Geminid yang akan tampak muncul dari rasi Gemini, si kembar. Menurut International Meteor Organization, puncak hujan meteor Geminid akan terjadi tanggal 14 Desember pukul 18:00 UT atau tanggal 15 Desember pukul 01:00 WIB dini hari.

Hujan meteor Geminid merupakan hujan meteor tahunan yang terjadi pada tanggal 4 – 17 Desember dan mencapai puncaknya pada kisaran tanggal 12-14 Desember setiap tahunnya. Hujan meteor Geminid termasuk salah satu hujan meteor terbaik yang bisa dinikmati setiap tahunnya dan bisa diamati dari seluruh indonesia.

Data terbit terbenamnya Matahari, Bulan dan beberapa planet. Kredit: Starwalk
Data terbit terbenamnya Matahari, Bulan dan beberapa planet. Kredit: Starwalk

Pengamatan
Hujan meteor Geminid akan tampak muncul dari rasi Gemini atau lebih tepatnya tak jauh dari bintang Castor atau alpha Gemini, bintang paling terang kedua di rasi Gemini. Radian dari hujan meteor Geminid akan terbit jam 8 malam di arah timur laut. Jelang tengah malam, radia hujan meteor Geminid sudah cukup tinggi untuk bisa dinikmati oleh pengamat dari Bumi.

Pada malam puncak, diperkirakan 120 meteor akan melintas setiap jam dengan kecepatan 35 km/detik. Di tahun 2015, puncak hujan meteor Geminid terjadi tiga hari setelah Bulan baru. Artinya langit malam akan terbebas dari cahaya Bulan dan ideal untuk melakukan pengamatan. Satu-satunya masalah jika lokasi tempat tinggalmu dipenuhi oleh polusi cahaya lampu kota. Untuk mengatasinya, perjalanan ke luar kota atau area yang bebas polusi cahaya bisa menjadi alternatif untuk menghabiskan akhir pekan.

Jupiter dan Mars di timur jelang pagi. Kredit: Starwalk
Jupiter dan Mars di timur jelang pagi. Kredit: Starwalk

Sambil menikmati hujan meteor Geminid, jelang tengah malam, planet Jupiter akan terbit disusul oleh Mars pada pukul 01:25 WIB dan Venus pada pukul 02:49 WIB. Jelang fajar, planet Saturnus juga akan terbit pada pukul 04:37 WIB. Sayangnya Saturnus masih rendah di horizon sampai saat Matahari terbit sehingga sulit untuk dilihat.

Asal Asul Hujan Meteor Geminid
Hujan meteor Geminid berasal dari sisa pecahan 3200 Phaethon yang diperkirakan merupakan sebuah asteroid yang sudah punah. Bumi yang melintas dalam aliran puing-puing 3200 Phaethon setiap tahun pada pertengahan Desember akan menyebabkan puing-puing itu terbang dari rasi Gemini. Tepatnya di dekat bintang terang Castor dan Pollux.

Meteor Geminid pertama kali terlihat pada akhir abad ke-19, tak lama setelah perang sipil di Amerika berakhir. Pada saat pertama muncul, hujan meteornya masih lemah dan tidak terlalu menarik perhatian. Pada saat itu debu yang masuk atmosfer Bumi itu hanya bergerak dengan kecepatan 130000 km/jam. Di masa itu, sama sekali tak nampak kalau hujan meteor ini akan berlangsung setiap tahun. Yang menarik, saat ini hujan meteor Geminid merupakan salah satu hujan meteor yang cukup kuat dan menarik perhatian para pengamat. Bahkan ia semakin kuat dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan oleh gravitasi Jupiter yang berlaku pada aliran puing-puing Phaethon dan menyebabkan mereka bergeser mendekati orbit Bumi. Meteor Geminid sendiri masih tergolong meteor dengan kecepatan menengah pada kisaran 35 km / detik, sehingga akan mudah dikenali di bentangan langit malam.

Baca juga:  Hujan Meteor Lyrid 2012

Selamat berburu meteor & Clear Sky!

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini