fbpx
langitselatan
Beranda » V774104, Objek Terjauh di Tata Surya!

V774104, Objek Terjauh di Tata Surya!

Tampaknya, akan ada objek baru yang akan memegang rekor terjauh di Tata Surya saat ini! Belum ada nama resmi dan bahkan para astronom pun belum tahu banyak tentang objek ini. Namanya atau kodenya saat ini V774104. Ia ditemukan pada jarak 103 AU atau 103 kali lebih jauh dari jarak Bumi – Matahari, atau lebih tepatnya pada jarak 15,4 miliar km. Jauh? Tentu saja!

Ilustrasi Sedna, salah satu obyek terjauh di tata Surya. Kredit: Wikimedia
Ilustrasi Sedna, salah satu objek terjauh di tata Surya. Kredit: Wikimedia

Saat ini rekor objek terjauh dipegang oleh Eris, si planet kerdil yang penemuannya pada tahun 2003 menggemparkan dunia dan pada akhirnya membuat para astronom melakukan pendefinisian ulang tentang planet. Eris ditemukan berada pada jarak 97 AU. Selain Eris, objek terjauh lainnya di Tata Surya adalah Sedna yang ditemukan tahun 2005 dan 2012 VP113 atau Biden yang ditemukan tahun 2012.

Saat ini, belum banyak yang diketahui tentang V774104 yang ditemukan oleh Scott Sheppard, astronom dari Carnegie Institution for Science di Washington DC. Informasi yang ada hanya jarak dan perkiraan ukuran V774104 yakni kurang dari setengah ukuran Pluto atau antara 500 – 1000 km.

Dari jarak, V774104 belum bisa dikategorikan sebagai salah satu penghuni sabuk Kuiper yang merentang pada jarak 30-50 AU. V774104 akan menjadi bagian keluarga Sabuk Kuiper jika dalam perjalanannya, ia mendekat ke Matahari dalam rentang jarak 30-50 AU seperti halnya Eris yang jarak terdekatnya dengan Matahari adalah 37,9 AU. Jika jarak terdekat V774104 ke Matahari berada dalam rentang jarak Sabuk Kuiper, maka bisa dipastikan orbitnya juga dipengaruhi oleh gaya tarik planet Neptunus.

Tapi, jika ternyata V774104 tidak pernah mendekat ke area Sabuk Kuiper, bersama dengan Sedna dan Biden, ia akan dikenal sebagai penghuni awan Oort dalam. Sedna dan Biden tidak akan pernah bisa berkunjung ke Sabuk Kuiper, karena jarak terdekat keduanya ke Matahari adalah 76 AU dan 80 AU. Dengan demikian, ketiga benda ini sudah terlalu jauh dari pengaruh gaya tarik Neptunus. Satu-satunya yang bisa mempengaruhi orbit V774104 adalah gaya tarik Matahari. Dengan kata lain, orbit V774104 diduga tidak pernah terganggu selama miliaran tahun sejak terbentuk 4,5 miliar tahun lalu.

Meskipun belum banyak informasi yang kita peroleh saat ini, tapi kehadiran V774104 menjadi cerita baru yang akan membawa manusia untuk memahami Tata Surya. Apalagi jika ia termasuk dalam kategori objek awan dalam.  Informasi yang bisa diperoleh dari objek-objek di area terluar tata Surya ini akan membawa kita menjelajah waktu untuk mengetahui kondisi awal pembentukan Tata Surya. Keberadaan V774104, Sedna dan Biden yang jauh dari Matahari di area yang dingin dan beku menyebabkan objek-objek tersebut masih memiliki komposisi awal sejak mereka terbentuk 4,5 miliar tahun lalu.

Baca juga:  Eksplorasi Jupiter, Mengenal Dari Dekat si Raja Planet di Tata Surya

Objek V774104 yang saat ini memegang rekor terjauh di Tata Surya, ditemukan oleh Scott Sheppard dan Chad Trujillo saat melakukan pengamatan dengan Teleskop Subaru di Mauna Kea, Hawaii. Untuk bisa memastikan seperti apa V774104, keduanya akan melakukan pengamatan lanjutan dengan teleskop Magellan di Chille. Selain V774104, ada beberapa objek kecil lainnya yang juga ditemukan oleh keduanya.

Dibutuhkan setidaknya waktu satu tahun untuk bisa memperoleh lebih banyak info tentang orbit V774104, sekaligus memastikan apakah ia memang objek terjauh yang ditemukan di Tata Surya dan merupakan bagian dari keluarga Awan Oort dalam.

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini