fbpx
langitselatan
Beranda » Jejak Geologi di Pluto & Charon

Jejak Geologi di Pluto & Charon

Kabar baru dari New Horizons akan terus dikirim seiring perjalanannya menuju Pluto. Semakin dekat dengan Pluto, semakin menarik pula cerita yang dikirimkan untuk para penghuni Bumi.

Kali ini New Horizons tidak saja mengirimkan foto-foto Pluto melainkan juga foto pengiring Pluto, Charon. Seperti apakah bulan di planet kerdil itu? Dunia baru seperti apa yang akan kita temui?

Kegiatan potret memotret ala New Horizons mengungkap semuanya pada kita.

Charon, satelit terbesar Pluto yang ditemukan tahun 1978 tampaknya merupakan dunia baru penuh ngarai dan kawah. Foto yang dikirim New Horizons menunjukkan pada para ahli geologi dan geofisika tim New Horizons kalau bulan di planet kerdil ini bukan sekedar bola es biasa melainkan dunia beku yang memiliki aktivitas geologi yang menarik.

Charon dari kacamata New Horizons tanggal 11 Juli 2015. Tampak fitur berupa ngarai, kawah tumbukan dan daerah gelap di bulan Pluto itu. Kredit: NASA/JHUAPL/SWRI
Charon dari kacamata New Horizons tanggal 11 Juli 2015. Tampak fitur berupa ngarai, kawah tumbukan dan daerah gelap di bulan Pluto itu. Kredit: NASA/JHUAPL/SWRI

Ngarai paling menonjol di Charon yang lebih panjang dan lebih dalam dibanding Grand Canyon berada di belahan selatan. Hasil pemotretan itu sekaligus memperlihatkan bukti pertama yang sangat jelas terkait patahan dan disrupsi di Charon.

Selain ngarai, Charon juga memiliki kawah akibat tumbukan. Kawah paling menonjol berada di dekat kutub selatan Charon dengan ukuran 95 km. Diduga, kawah ini terbentuk dari tabrakan antara Charon dengan obyek Sabuk Kuiper yang kecil dalam satu miliar tahun terakhir.

Dasar kawah yang gelap memicu keingintahuan para geolog. Salah satu penjelasan awal yang bisa diberikan adalah, materi di dasar kawah berbeda dari es yang ada di permukaan yang lebih reflektif atau mudah memantulkan cahaya.

Skenario lainnya, es di dasar kawah Charon tersebut memiliki materi yang sama dengan es di sekelilingnya. Akan tetapi, es di dasar kawah memiliki ukuran yang lebih besar dan memantulkan sedikit cahaya. Untuk skenario yang satu ini, si benda penabrak Charon itu ketika menabrak dan membentuk kawah sekaligus juga melelehkan es di dasar kawah yang terbentuk. Es yang meleleh itu kemudian membeku kembali setelah menjadi butiran yang lebih besar.

Selain kawah dan ngarai, New Horizons juga memperlihatkan pada kita kehadiran daerah gelap di kutub utara Charon yang merentang sepanjang 320 km. Masih belum diketahui asal muasal daerah gelap tersebut. Akan tetapi jawabannya hanya tersisa satu hari lagi ketika New Horizons berpapasan dekat dengan Charon tanggal 14 Juli dengan kecepatan 49000 km/jam.

Foto terbaru Pluto pada tanggal 11 Juli 2015 yang memperlihatkan fitur berupa tebing dan kawah tumbukan. Kredit: NASA/JHUAPL/SWRI
Foto terbaru Pluto pada tanggal 11 Juli 2015 yang memperlihatkan fitur berupa tebing dan kawah tumbukan. Kredit: NASA/JHUAPL/SWRI

Selain foto Charon, New Horizons juga mengirimkan foto terbaru lainnya dari Pluto. Dan lagi-lagi inilah saatnya para geolog bekerja untuk mengetahui seperti apakah dunia beku tersebut. Foto Pluto yang dikirim ke Bumi itu memperlihatkan adanya fitur lurus yang diduga merupakan tebing dan fitur melingkar yang diduga merupakan kawah tumbukan.

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini