fbpx
langitselatan
Beranda » Moncong Monster Ruang Angkasa

Moncong Monster Ruang Angkasa

Dalam foto ini terlihat kilauan menyeramkan, berbentuk seperti moncong makhluk raksasa yang sedang menganga di ruang angkasa. Objek yang dinamai CG4 atau Tangan Tuhan merupakan ‘bola kometis’.

Bola kometis CG4. Walaupun berbentuk mirip, objek ini tidak sama dengan bongkahan batuan dan es yang kita sebut sebagai komet. Bagian yang terlihat dalam foto ini adalah bagian kepala. Kredit: ESO.

Meskipun awan-awan ini berbeda dengan bongkahan batuan dan es yang kita sebut komet, bentuk keduanya mirip: mempunyai kepala yang besar, gelap, dan berdebu sedangkan bagian ekornya panjang dan redup. Namun, bola kometis tentunya jauuuuh lebih besar daripada komet.

Objek mirip komet ini pertama kali ditemukan pada tahun 1976 dari foto-foto Nebula Gum (Gum adalah nama astronom Australia) dan tidak cuma satu. Terdapat beberapa objek berkepala besar, gelap, dan berdebu sedangkan bagian ekornya panjang dan redup.

Bagian yang kita lihat dalam foto ini adalah bagian kepala. Panjang bagian ekor –  tidak tampak di foto ini – kira-kira 5 kali panjang bagian kepalanya. Meskipun demikian, bagian kepala ini mengandung gas yang cukup untuk membuat beberapa bintang yang masing-masing sebesar Matahari!

Mengapa CG4 dan bola kometis ini berbentuk demikian masih misterius. Namun, sudah ada dua teori utama tentang hal itu. Teori pertama menyatakan bahwa bola kometis semula merupakan awan berbentuk bola yang berubah bentuk menjadi seperti komet akibat terkena ledakan supernova. Astronom lain meyakini bola kometis dibentuk oleh angin dan radiasi dari bintang panas dan masif.

Fakta Menarik: Meskipun terlihat terang benderang dalam foto, CG4 sebetulnya sangatlah redup, bahkan sama terangnya dengan Pluto.

[divider_line]

Sumber: Dipublikasi kembali dari Space Scoop Universe Awareness edisi Indonesia

Baca juga:  Upaya Menyingkap Misteri Jet Lubang Hitam M87
Avatar photo

Ratna Satyaningsih

menyelesaikan pendidikan sarjana dan magister astronomi di Departemen Astronomi Institut Teknologi Bandung. Ia bergabung dengan sub Kelompok Keahlian Tata Surya dan menekuni bidang extrasolar planet khususnya mengenai habitable zone (zona layak-huni). Ia juga menaruh minat pada observasi transiting extrasolar planet.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini