fbpx
langitselatan
Beranda » Hujan Meteor Geminid di Penghujung 2014

Hujan Meteor Geminid di Penghujung 2014

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, di penghujung tahun 2014 ini para pengamat langit bisa menikmati hujan meteor tahun Geminid yang akan tampak muncul dari rasi Si Kembar atau rasi Gemini.

Di tahun 2014, hujan meteor Geminid berlangsung sejak tanggal 4 Desember namun baru akan mencapai puncaknya di tanggal 13-14 Desember 2014. Setelah itu, hujan meteor Geminid akan terus berlangsung sampai dengan tanggal 17 Desember.  Menurut International Meteor Organization (IMO), puncak hujan meteor akan terjadi pada tanggal 14 Desember 2014 jam 19:00 wib dengan jumlah rata-rata meteor yang akan tampak adalah 120 meteor per jam. Tapi kamu bisa menikmati puncak hujan meteor Geminid pada tanggal 13 dan 14 Desember malam.

Hujan meteor Geminid akan tampak datang dari rasi Gemini. Kredit: StarWalk

Hujan meteor Geminid dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia. Rasi Gemini yang menjadi radian atau arah munculnya hujan meteor sudah terbit sejak Matahari terbenan. Akan tetapi ada baiknya menanti beberapa jam untuk bisa menikmati kehadiran hujan meteor tersebut dengan mudah. Saat terbit, Gemini akan berada di horison yang seringkali berkabut atau tertutup gedung-gedung tinggi. Menurut perkiraan International Meteor Organization, di saat maksimum meteor yang akan terlihat bisa mencapai 120 meteor per jam, pada tanggal 14 Desember jam 16.00 UT atau jam 23.00 wib.

Asal Asul Hujan Meteor Geminid
Hujan meteor Geminid berasal dari sisa pecahan 3200 Phaethon yang diperkirakan merupakan sebuah asteroid yang sudah punah. Bumi yang melintas dalam aliran puing-puing 3200 Phaethon setiap tahun pada pertengahan Desember akan menyebabkan puing-puing itu terbang dari rasi Gemini. Tepatnya di dekat bintang terang Castor dan Pollux.

Meteor Geminid pertama kali terlihat pada akhir abad ke-19, tak lama setelah perang sipil di Amerika berakhir. Pada saat pertama muncul, hujan meteornya masih lemah dan tidak terlalu menarik perhatian. Pada saat itu debu yang masuk atmosfer Bumi itu hanya bergerak dengan kecepatan 130000 km/jam. Di masa itu, sama sekali tak nampak kalau hujan meteor ini akan berlangsung setiap tahun. Yang menarik, saat ini hujan meteor Geminid merupakan salah satu hujan meteor yang cukup kuat dan menarik perhatian para pengamat. Bahkan ia semakin kuat dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan oleh gravitasi Jupiter yang berlaku pada aliran puing-puing Phaethon dan menyebabkan mereka bergeser mendekati orbit Bumi. Meteor Geminid sendiri masih tergolong meteor dengan kecepatan menengah pada kisaran 35 km / detik, sehingga akan mudah dikenali di bentangan langit malam.

Pengamatan
Untuk dapat melakukan pengamatan hujan meteor Geminid, dibutuhkan lokasi yang bebas dari polusi cahaya dan cuaca yang cerah. Hujan meteor Geminid akan dapat dinikmati sepanjang malam, namun saat terbaik untuk menikmati hujan meteor Geminid adalah sebelum Bulan kuartir terakhir terbit jelang tengah malam. Bulan kuartir akhir masih cukup terang namun pengamat masih bisa menikmati hujan meteor Geminid yang terpisah sekitar 60 derajat tersebut.

Baca juga:  Sebuah Pilot Project UNAWE-Indonesia for Children: Pesta Bintang Keliling Wilayah Tengah dan Timur Pulau Jawa
Langit tanggal 14 Desember 2014. Kredit: StarWalk
Langit tanggal 14 Desember 2014. Kredit: StarWalk

Saat hujan meteor Geminid, para pengamat akan dapat menikmati kehadiran Mars sebelum planet merah itu terbenam pada pukul 21.07 wib, dan pada jam 22.04 wib planet Jupiter akan terbit menemani penantianmu akan lewatnya meteor Geminid.

Jadi, apa yang harus dilakukan untuk mengamati hujan meteor Geminid? Sediakan kopi..atau coklat panas. Keluarlah ke halaman atau area lapang. Gunakan peta langit seperti planisphere atau piranti lunak pada ponsel pintar dan tablet untuk mengetahui posisi obyek-obyek langit. Siapkan juga senter, dan pemutar musik untuk menjadi teman pengusir sepi sambil menikmati keindahan langit malam.

Selamat berburu dan menikmati Hujan meteor Geminid! Clear Sky!

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini