fbpx
langitselatan
Beranda » Simpanse Luar Angkasa Yang Sejati

Simpanse Luar Angkasa Yang Sejati

Seandainya kamu cukup beruntung bisa tinggal di daerah yang hampir tidak ada awan, jangan kuatir! Kamu masih bisa melihat awan yang ada di luar atmosfer Bumi – awan di luar angkasa!

Nebula Kepala Monyet dalam cahaya inframerah. Kredit: ASA, ESA, and the Hubble Heritage Team (STScI/AURA)
Nebula Kepala Monyet dalam cahaya inframerah. Kredit: ASA, ESA, and the Hubble Heritage Team (STScI/AURA)

Awan kosmik yang ada di luar angkasa, disebut nebula dan sangat berbeda dari awan yang ada di Bumi. Satu hal pasti, nebula terbentuk dari gas dan debu kosmik, terutama dari gas hidrogen dan helium. Dan awan di luar angkasa atau nebula tersebut bisa merentang beberapa ratus tahun cahaya atau miliar miliar kilometer.

Sama seperti awan yang tampak melayang di langit, nebula juga memiliki berbagai bentuk dan ukuran. Gumpalan gas penuh warna dan bintang-bintang muda yang ada di foto merupakan penghuni dari Nebula Kepala Monyet.

Nebula Kepala Monyet merupakan awan kosmik yang dikenal sebagai nebula emisi. Gas di dalam nebula emisi ini sangat panas karena bintang-bintang yang baru saja lahir mengisi area di sekeliling mereka dengan teriknya sinar dari partikel panas yang memiliki energi besar. Mirip dengan sinar Matahari yang menghangatkan Bumi, tapi jauhh lebih panas.

Nebula emisi biasanya bercahaya merah atau merah muda, karena di dalamnya terdapat banyak sekali gas hidrogen. Nebula Kepala Monyet tidak berwarna merah muda di foto karena dipotret oleh teleskop khusus yang mengumpulkan cahaya inframerah. Cahaya inframerah, tidak bisa dilihat oleh mata manusia. Karena itu para astronom menggunakan warna berbeda untuk mewakili cahaya tersebut, agar bisa dilihat oleh masyarakat awam.

Kamu bisa melihat seperti apa seharusnya Nebula Kepala Monyet tampak oleh mata di foto kedua. Warnanya merah muda!

Nebula Kepala Monyet dalam warna merah muda. Kredit: NASA, ESA, Digitized Sky Survey (DSS), STScI/AURA, Palomar/Caltech
Nebula Kepala Monyet dalam warna merah muda. Kredit: NASA, ESA, Digitized Sky Survey (DSS), STScI/AURA, Palomar/Caltech

Fakta menarik:  Mungkin kamu sudah melihat film Space Chimps, tapi tahukah kamu kalau monyet pernah ke luar angkasa? Duluuu sebelum kosmonot pertama, hewan dikirim ke luar angkasa. Monyet pertama diterbangkan ke luar angkasa pada tahun 1949 dan sejak itu ada banyak sekali hewan yang sudah pernah keluar Bumi – kucing, anjing, kelinci, kura-kura, ubur-ubur, laba-laba, katak dan masih banyak lagi!

Sumber: Space Scoop Universe Awareness

Baca juga:  Planet Kepler-78b, Kembaran Bumi Lainnya?
Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

3 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini

  • Bisakah Awan Nebula terbentuk di Tata Surya ? Lalu, Apa yang terjadi “Bila” Awan Nebula Menyelimuti Tata Surya kita ? Bagaimanakah nasib Bumi dan Planet-planet lainnya ? ^_^

  • Nebula itu istilah bahasa Indonesianya adalah “awan antar bintang”, dan merupakan “awan” dengan kerapatan partikel yang sangat kecil.

    Planet kita ini berada di ruang antar-bintang, dan sudah pasti ada partikel-partikel nebula di sekitar tata surya kita. Jika kita bisa bepergian ke planet yang sangat jauh, mungkin dari planet tersebut kita akan melihat tata surya berada dalam kungkungan sebuah nebula. Karena kerapatannya kecil, dalam jarak dekat kita tidak akan merasakan apa-apa. Analoginya seperti saat kita melihat awan di langit, dari bumi terlihat padat tapi ketika menembus awan itu dan melihatnya dari dalam pesawat, terlihatnya seperti kabut biasa.