fbpx
langitselatan
Beranda » Menembus Kaca Bayangan

Menembus Kaca Bayangan

Bisa melihat hal-hal yang jauh melebihi apa yang bisa dibayangkan manusia selalu mempesonakan. Sejak penemuan teleskop lebih dari 400 tahun lalu, teleskop telah dibuat dalam berbagai bentuk dan ukuran serta dipergunakan untuk beraneka ragam keperluan.

Foto baru Nebula Laguna, awan raksasa berupa gas dan debu. Kredit: ESO/VPHAS dan tim.
Foto baru Nebula Laguna, awan raksasa berupa gas dan debu. Kredit: ESO/VPHAS dan tim.

Tidak banyak orang yang tahu kalau teleskop pertama diciptakan oleh orang Belanda pada sekitar tahun 1600 dan digunakan untuk melihat kapal-kapal musuh di kejauhan. Pada masa itu teleskop disebut “kaca bayangan (looking glass)”.

Orang pertama yang mengarahkan kaca bayangan ke langit malam adalah ilmuwan masyhur dari Italia, Galileo Galilei. Dengan menggunakan teleskopnya Galileoo menjadi orang pertama yang melihat objek-objek menakjubkan di Tata Surya, termasuk kawah-kawah di Bulan dan empat bulan terbesar planet Jupiter.

Seperti 400 tahun yang lalu, para astronom modern juga menggunakan teleskop untuk mengungkap rahasia-rahasia yang tersembunyi dari mata manusia. Salah satu contohnya adalah teleskop survei bernama VST yang memindai dengan seksama Galaksi kita, Bimasakti. VST digunakan untuk memetakan kampung kosmis yang kita huni ini dan membantu kita memahami pembentukannya.

Salah satu pemandangan memukau di Galaksi Bimasakti adalah Nebula Laguna (Lagoon Nebula). Foto berikut memperlihatkan foto panorama yang diambil oleh VST. Foto ini menunjukkan Nebula Laguna, awan raksasa berupa gas dan debu yang merentang selebar 100 tahun cahaya. Itu lima juta kali lipat jarak Matahari ke Bumi!

VST merupakan teleskop survei. Itu sebabnya teleskop ini bisa langsung melihat area yang begitu luas di langit. VST dirancang untuk mengumpulkan segunung informasi dari seluruh penjuru langit. Informasi ini nantinya bisa digunakan oleh siapa saja untuk diteliti.

Fakta Menarik : Saat ini VST sedang melakukan tiga survei, membantu mengungkap misteri materi gelap, mencari objek langka, menyelidiki asal-usul Galaksi Bimasakti, dan masih banyak lagi!

Sumber: Universe Awareness Space Scoop

Baca juga:  Dimana Posisi Awal dan Pusat Alam Semesta?
Avatar photo

Ratna Satyaningsih

menyelesaikan pendidikan sarjana dan magister astronomi di Departemen Astronomi Institut Teknologi Bandung. Ia bergabung dengan sub Kelompok Keahlian Tata Surya dan menekuni bidang extrasolar planet khususnya mengenai habitable zone (zona layak-huni). Ia juga menaruh minat pada observasi transiting extrasolar planet.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini