fbpx
langitselatan
Beranda » Cantik tapi Mengundang Maut

Cantik tapi Mengundang Maut

Di alam raya ini berlaku hukum: makin cantik, makin mematikan. Misalnya saja, binatang, serangga, dan tumbuhan yang berwarna-warni paling indah hampir selalu yang paling beracun. Begitu juga dengan di angkasa raya. Foto ini menunjukkan gelembung gas berwarna pink yang bercahaya di antara gemerlap lautan bintang-bintang. Nah, awan nan cantik ini merupakan contoh lain keindahan alam yang membahayakan. Ia menembakkan radiasi kuat yang berbahaya.

Gelembung super indah tapi mematikan. Kredit:  NASA/CXC/Univ of Michigan/A.E.Jaskot/NOAO/CTIO/MCELS
Gelembung super indah tapi mematikan. Kredit: NASA/CXC/Univ of Michigan/A.E.Jaskot/NOAO/CTIO/MCELS

Awan gas dan debu ini disebut ‘gelembung super’. Gelembung semacam ini terdapat di daerah yang dihuni banyak bintang yang amat besar dan baru lahir. Bayi-bayi bintang ini menyemburkan angin kuat, dan bintang besar menjalani tahap-tahap kehidupannya dengan cepat lalu mati muda. Kehidupannya yang singkat itu diakhiri dengan ledakan dahsyat dan menjadi supernova. Peristiwa ini lah yang telah menciptakan ‘lubang’ di  pusat awan, menyisakan cincin gas dan debu.

‘Huru-hara’ yang terjadi di dalam gelembung raksasa ini terjadi sampai jauh dari pusat awan berupa radiasi sinar-X. Para ilmuwan menemukan intensitas radiasi sinar-X dari awan ini 20 kali lebih kuat daripada yang mereka kira. Dan inilah dia contoh lain dari keindahan yang mengundang maut. Nasehat saya: selalu nikmati keindahan dari jarak yang aman.

Fakta Menarik: Gelembung super ini berada di galaksi katai di dekat Galaksi kita. Galaksi katai ini bernama Awan Magellan Besar. Ya, benar, galaksi katai adalah galaksi yang mini. Galaksi katai terkecil yang pernah ditemukan berukuran 20 juta kali lebih kecil daripada Galaksi kita, Bimasakti.

Sumber: Universe Awareness Space Scoop

Baca juga:  Pasangan Lubang Hitam Supermasif Dekat Bima Sakti
Avatar photo

Ratna Satyaningsih

menyelesaikan pendidikan sarjana dan magister astronomi di Departemen Astronomi Institut Teknologi Bandung. Ia bergabung dengan sub Kelompok Keahlian Tata Surya dan menekuni bidang extrasolar planet khususnya mengenai habitable zone (zona layak-huni). Ia juga menaruh minat pada observasi transiting extrasolar planet.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini