fbpx
langitselatan
Beranda » Apakah Ada Manusia Mendarat di Bulan Setelah Apollo 11?

Apakah Ada Manusia Mendarat di Bulan Setelah Apollo 11?

Salam kenal, Apakah ada manusia yang mendarat di bulan setelah misi apollo 11? Karena saya dan sebagian besar masyarakat cuma tahu bahwa yg berhasil mendarat di bulan ya cuma Armstrong bertiga.terimakasih
Bambang Wahyu Widodo – Jakarta

Ilustrasi pendaratan di Bulan. Kredit : Discovery Kids

Keberhasilan Neil Armstrong untuk mendarat di Bulan memang menjadi momentum tak terlupakan yang terus diperbincangkan sampai hari ini. Bahkan ada yang memperbincangkannya sebagai sebuah perdebatan apakah itu benar terjadi dan sebagian besar masyarakat mengira hanya Neil Armstrong, Buzz Aldrin dan Michael Collins saja yang pernah sampai di Bulan sehingga memicu pertanyaan mengapa tidak ada lagi manusia di Bulan setelah mereka.

Pada kenyataannya pendaratan di Bulan tidak hanya sekali ketika misi Apollo 11 berhasil mendarat di Bulan pada  tanggal 16 Juli 1969. Setelah misi Apollo 11, masih ada 6 misi berawak dalam misi Apollo (Apollo 12 – Apollo 17) yang diberangkatkan ke Bulan.

Semua misi Apollo setelah Apollo 11 kecuali misi Apollo 13 berhasil mendaratkan manusia di berbagai area di Bulan dan membawa pulang contoh batuan seperti halnya Apollo 11.

Misi Apollo 13 pada tahun 1970 mengalami kegagalan dalam perjalanan ke Bulan akibat terjadinya ledakan tanki oksigen yang melumpuhkan propulsi wahana antariksa termasuk juga melumpuhkan pendukung kehidupan di wahana tersebut. Para astronot yang ikut dalam misi tersebut kemudian menggunakan Lunar Module sebagai “sekoci” untuk menggantikan fungsi yang lumpuh tersebut agar dapat kembali ke Bumi.

Tercatat ada 12 orang yang sudah mendarat di Bulan. Dalam setiap misi ada 3 awak yang diberangkatkan namun dalam setiap pendaratan hanya 2 awak yang menjejakkan kakinya di Bulan sedangkan 1 awak lainnya tetap berada di Wahana Antariksa yang terus mengorbit Bulan.

Keberhasilan misi Apollo 11 mendarat di Bulan untuk pertama kalinya. diawali dengan misi-misi uji coba lainnya.

Misi ke Bulan memang memiliki kaitan politis yang erat dalam hal persaingan Uni Soviet dan Amerika Serikat. Penjelajahan ke Bulan ditandai dengan suksesnya impactor Luna 2 milik Uni Soviet tiba di Bulan pada tanggal 14 September 1959 dan menabrak permukaan Bulan. Sebelum Luna 2  sudah ada 5 impactor Luna milik Uni Soviet dan 5 orbiter Pioneer milik NASA yang mengalami kegagalan.

Untuk misi berawak sebelum suksesnya misi Apollo 11, NASA juga melakukan berkali-kali uji coba dengan mengirimkan orbiter maupun misi tanpa awak sebagai langkah awal sebelum mendaratkan manusia di Bulan.  Enam misi tanpa awak terkait misi Apollo diberangkatkan dari tahun 1966 – 1968, disusul oleh misi berawak yang dimulai dalam misi Apollo 7 untuk mengorbitkan manusia di Bumi, kemudian misi Apollo 8 menjadi misi pertama manusia terbang ke Bulan. Misi berawak yang sukses mendaratkan manusia di Bulan baru sukses pada misi Apollo 11 yang mendaratkan Neil Armstrong dan Buzz Aldrin di Sea of Tranquility, Bulan. Dan misi Apollo 17 yang merupakan misi berawak terakhir juga menandai keberadaan geologist di Bulan untuk pertama kalinya.

Baca juga:  Komet Yang (Hampir) Seterang Merkurius

Sejak itu misi berawak ke Bulan tidak lagi dilakukan karena masalah pendanaan yang jauh lebih besar dibanding misi tanpa awak yang mampu melakukan tugas yang sama. Tapi mimpi dan harapan untuk kembali ke Bulan selalu ada. Di era modern, NASA bukan satu-satunya yang ingin kembali ke Bulan. Tercatat negara-negara seperti India, China, Uni Eropa, Jepang, Iran dan Rusia juga mempersiapkan misi berawaknya ke Bulan untuk tahun 2015 – 2027.

Impactor dan Orbiter ke Bulan masih terus dikirim dan sekarang tidak hanya Amerika melainkan dari China, India, dan Jepang. Tercatat, Korea Selatan juga sedang mempersiapkan misi mereka ke Bulan. Sedangkan misi ke Bulan yang dibatalkan juga ada sebagai akibat dari tidak adanya dana ataupun dana yang ditolak oleh kongres.

Jadi dinamika mengirimkan misi berawak ke Bulan sebenarnya bukan pada teknologi tapi pada dana yang bersedia dikucurkan oleh sebuah negara untuk mengirimkan misinya. Dan kalau ada yang bertanya bukankah negara-negara yang mempersiapkan misi itu kaya, mengapa dana bisa tidak ada? Ini juga bukan sekedar persoalan ada uang atau tidak tapi lebih kepada prioritas sebuah negara dalam hal penggunaan dana.

Contohnya tidak mungkin Indonesia meski misalnya punya uang sangat banyak kemudian lebih memilih membangun misi ke Bulan dan malah menelantarkan jutaan penduduknya yang kelaparan. Hal yang sama juga terjadi pada negara-negara yang sedang mengembangkan misi antariksa. Memilih antara misi berawak atau tidak berawak dengan hasil yang sama tapi dana pengadaaan satu misi berawak bisa dipakai untuk beberapa misi tanpa awak. Kemudian dalam skala si pemberi dana, negara pun akan berpikir apakah misi antariksa menjadi fokus utama ataukah persoalan ekonomi, keamanan dll.

____

Punya pertanyaan tentang astronomi? Silahkan Tanya LS

Pengembara Angkasa

Pengelana yang telah banyak menjelajahi angkasa raya dan ingin membagi kisahnya dengan banyak orang. Senang pula mengamen, nebeng kapal orang, dan menumpang tidur di rumah singgah antar bintang.

18 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini

  • Misi Apollo sejatinya adalah misi SAINTIS dengan Nuansa POLITIS, atau bisa juga SEBALIKNYA.

    Argumen keterbatasan ANGGARAN sebagai alasan penghentian MISI , bagi sebagian orang cukup beralasan, tapi mungkin bagi yang lain terkesan Aneh dan meragukan.

    Beda Indonesia yang 100% tanpa fasilitas, Amerika semua Fasilitas ada tinggal jalan, dan biaya real nya tidak lebih mahal dari Biaya OPRASIONAL PATROLI RUTIN sebuah KAPAL INDUK.

    Nuansa Politis jelas lebih kental, kecuali memang ada FAKTOR lain.

    Ada yang bilang Gaya Sentripetal dan Sentrifugal semesta bisa membuat perjalanan ke manapun ke Angkasa jadi sangat murah, SPACE SURFING. Dan mode itu yg dipakai oleh misi ragam probe selama ini, Orbital trajectory.

    terima kasih.

    • sesimpel mang dana dipotong kok. tinggal jalan kan bukannya ga pake dana. sekarang aja NASA lg heboh dana dipotong dimana2 dan kemungkinan semua misi dibatelin atau ditunda kok. dan tiap negara punya prioritas beda. buat si presiden jauh lebih mudah membiayai kapal induk ketimbang misi sains yg bahkan dia sendiri ga ngerti dia dapet apa.

      dana yg dipotong krn secara politis tujuan tercapai. saintifik..yg dikerjakan misi berawak dan tanpa awak bisa memberi hasil sama. tp dana yg disediakan untuk 1 misi berawak bisa utk beberapa misi tanpa awak.

      • lah mustinya dengan berlalunya waktu dan semakin majunya teknologi, misi berawak ke bulan akan lebih mudah dan murah kan mbak. tapi ini kok kesannya malah semakin mundur saja.

        apalagi inikan menyangkut nama AMERIKA juga mbak

        • nama untuk apa? sekarang ga ada lg negara yg berlomba2 untuk jd paling hebat. semua negara berkolaborasi untuk penelitian.

          Kalau bilang murah sih nggak. Tetep aja mahal. ga mungkin nasa atau space agency mengulang misi yg persis sama. ngabis2in duit aja buat hal gak jelas itu namanya. Harus ada pendefinisian misi apa yg hendak dilakukan dengan tujuan yg baru dan harus juga bisa membuktikan bahwa memang tujuan itu butuh misi berawak dan sangat sangat penting sehingga dana bisa dikucurkan dan jauhhhh lebih penting dr deretan misi tak berawak lainnya yg sedang dalam pengerjaan. Belum lagi kondisi ekonomi juga lagi gonjang ganjing. Lah saat ini aja misi tanpa awak banyak yg hrs ditunda dan dibatalkan kok.

          Balik lg itu adalah prioritas pemberi dana. Amerika tidak sedang memprioritaskan misi berawak. Bahkan saat ini dana penelitian dipotong dimana2 termasuk dana NASA. jadi NASA hrs bisa memprioritaskan sebuah misi. cuma gaya2an kirim manusia untuk satu misi atau kirim banyak misi tanpa awak dan memberi hasil yg maksimal.

  • Sebelumnya saya ucapkan Terimakasih,saya rasa jawaban LS cukup memuaskan.terlepas dari misi politik atau sains,faktanya adalah “pendaratan manusia di bulan itu benar”.karena cuma itu poin yang saya tanyakan diatas.

  • pembuktian teori2 fisika, matematika dll plus memenuhi “takdir” manusia sbg makhluk pengembara mungkin merupakan motivasi utama yg tak nyata tapi merangkul semua sumber daya ekonomi, politik, ilmu pengetahuan…
    Kira2 ada benernya dikit gak yaa….?

  • ANTARA FAKTA DAN REKAYASA

    Space Travel mungkinkah? , jawabnya PASTI mungkin dan harus bisa. Tetapi kenapa dahulu dengan teknologi dan komputasi yang kini bisa disebut JADUL mudah mondar-mandir, sementara kini dengan teknologi yang JAUH lebih MUTAKHIR, sepertinya sangat sulit bahkan pelit untuk dianggarkan.

    Tak harus dengan alasan Tujuan yang sebenarnya kita juga bisa memaparkanya, anggap saja sekedar Nostalgia, sebab aspirasi ini selalu hadir di setiap pemilu USA.

    Dahulu modul lunar orbiter mudah sekali parkir , Beritanya, tapi faktanya kini Chandra, kaguya dan terbaru the twin sulit sekali parkir dan semua BOOM !!!, tertarik gravitasi bulan yang mampu menggkat air laut bumi berjuta_juta m3 itu.

    Dulu panorama angkasa, seperti space walk selalu FLATE BLACK, tapi kini sudah ada vidio real angkasa penuh gemerlap bintang, HNY 2012, dan ALz Aurora..

    Kenapa dulu dan kini beda berita dan fakta, apakah ini memang karena Fakta Media tak serta merta berati Fakta Ilmiah, atau memang karena Fakta Media bisa di REKAYASA.

    who khows ? tetapi apapun itu, god job NASA. thank you.

  • Aku masih belum percaya ada yang bisa mendarat dibulan…
    ht*tp:/*/id*.wikipedia*.org/wiki/Teori_konspirasi_pendaratan_bulan

  • ingin tahu sebenarnya bulan itu punya suhu ekstrim apa nggak? ato ada saatnya dimana suhu bulan tidak ekstrim? soalnya kalo ada suhu ekstrim hebat juga baju astronotnya, hrsnya baju astronot itu dipake sama pemadam kebakaran

  • ini mah terkait Human Logic -> reverse to skeptical
    jawabannya adalah Resiko …
    bagaimana untuk supaya tidak terjadi hal yg tak diinginkan.
    Lihat Peristiwa Challenger dan Columbia .
    Maka Anggaran harus memadai demi keselamatan misi .

    reverse to skeptical

    Amerika sudah menerbangkan misi Apollo berawak
    “ngapain juga sekarang wa harus nerbangin lagi”

    alasannya:

    – peristiwa Columbia Challenger masih tetap diingat
    sebagai kegagalan Nasa dalam program luar angkasanya .

    – sedangkan misi Apolo yang berhasil sampai ke bulan
    masih tetap dipertanyakan kebenarannya .

    kesimpulan:
    bila US melakukan misi ke bulan kembali.. udah capek2 menghimpun dana
    lalu mendapatkan kegagalan, maka :
    1) misi apollo dipertanyakan !!
    2) gagal = malu
    berhasil -> belum tentu mengubah opini orang
    karena mereka akan berkata teknologi sekarang memungkinkan
    beda dengan teknologi terdahulu @@ (itu pendapat umum pastinya)
    dan masih tetap mempertanyakan misi apolo sebelumnya .

  • Ada ada aja alasan skrang yahh,,jaman dulu saja minimnya iptek dan materi kok bisa,,skrang semuanya melimpah malah ada saja alasan yg ga’ logika menurut banyak orang,,dan ini bisa jadi bukti dlm hal amstrong tdk pernah menginjakkan kakinya di bulan kan,,

  • kenapa sih hasil eksplorasi gak disiarin di tv aja secara terbuka biar orang pada percaya , sampai sekarang aja orang tau cerita ini dari buku sejarah doang , kalo nggak dari berita , kenapaaa ? takut ketauan bo’ong nya kaliiii , wkwkwk hayooo reply nge les lagi sampe puass , wkwkwk moga moga cari alasannya gak bikin badan sakit hahahah

    • ga perlu cari alasan. yg bikin penelitian itu ilmuwan bukan artis. Jadi kl anda ingin tau hasil eksplorasinya silahkan baca di jurnal ilmiah bukan cari di tv. penemuan diakui kredibilitasnya bukan krn muncul di tv tapi karena mampu dipertanggungjawabkan ketika dituliskan sebagai makalah peer review di jurnal ilmiah.

  • yah, paling gak sekarang kita tunggu aja moon landing terbaru biar bisa bener² tahu gimana bulan itu.
    lagian tahun 1970an saat itu alat dokumentasi & ilmu belum secanggih sekarang.
    bagian bulan juga belum banyak yg ter-eksplor.

  • Sebenarnya kalau dipikir-pikir, dengan teknologi yang sudah maju seperti sekarang ini, buat apa mengirim manusia ke bulan untuk mengambil sampel-sampel dari sana kalau robot saja sudah bisa melakukannya?

  • saya setuju dengan pendapat yang mengatakan bahwa: “…dengan melihat argumentasi mereka yang tidak percaya akan kemampuan manusia mendarat di bulan, semakin meyakinkan bahwa misi ke bulan itu benar telah berhasil mendarat di bulan..”, sebab argumen yang dikemukakan selain lemah juga terkesan mengada-ada, dan mereka beranggapan bahwa pengetahuan NASA dengan berbagai percobaan yang dilakukan tidaklah lebih baik atau sama dengan pengetahuan dirinya yang hanya mengandalkan membaca publikasi yang dangkal (isu, kurang ilmiah, tanpa dasar keilmuan yang jelas..). tetapi apapun itu, tetap menjadi bahan pemikiran dan masukkan untuk meningkatkan kedewasaan kita akan peranan ilmu pengetahuan dalam kehidupan manusia… Tetap Semangat..!!

  • Manusia belum pernah mendarat di bulan. Itu hanya fiktif. Ilmuan di paksa berbohong. sampai astronot yang bohong juga ikut stressss.

    • Jangan asal bacot bro… di bulan itu ada retroreflektor, semacam cermin penerima laser dari bumi, berfungsi utk mengetahui jarak bumi dan bulan secara akurat, makanya kita tau bahwa jarak bumi bulan menjauh sekitar 2cm pertahun. Siapa yg naroh disitu? Yah astronot lah emang yg naroh disitu bapak mu yah??

      Klo gak percaya intip aja pake teleskop murahan juga kelihatan tuh retroreflektor dari bumi….