fbpx
langitselatan
Beranda » Cara Sederhana Mengukur Sudut di Langit

Cara Sederhana Mengukur Sudut di Langit

Tataplah Bulan di malam hari atau bintang-bintang yang bertaburan indah di langit. Pernahkah terpikir bagaimana mengukur ukuran besaran Bulan di langit atau jarak antar bintang-bintang? Atau berapa besar area langit di malam hari?

Ingin tahu bagaimana cara astronom mengukur langit? Yang pasti, para astronom mengukur langit bukan seperti mengukur panjang lebar sebuah lapangan. Ingat, obyek yang diamati itu sangat jauh dan tidak dapat diukur langsung dengan merentangkan alat pengukur.

Para astronom mengukur jarak di langit menggunakan pengukuran sudut. Dengan pengukuran sudut, para astronom dapat menentukan jarak dan ukuran sebuah obyek di alam semesta.

Perhitungan jarak antara dua bintang diukur dengan pengukuran sudut. kredit : Astronomy Magazine

Pembagian Sudut di langit

Pembagian lingkaran. Kredit : Astronomy magazine

Sebuah lingkaran dibagi menjadi 360 derajat, dan derajat  merupakan satuan dari pengukuran sudut dan ditandai dengan simbol “º”. Satu derajat dibagi lagi menjadi 60 bagian yang kita sebut menit (‘) dan 1 menit dibagi menjadi 60 detik (“).

Dalam pengukuran sudut, 1 menit itu disebut sebagai 1 menit busur ( minute of arc/arcminute / arcmin) dan 1 detik disebut sebagai 1 detik busur (second of arc / arcsecond /arcsec). Bagaimana menghitung sudut dengan cara ini?

Bagi para astronom, jarak 2 obyek yang dilihat dari sisi pengamat akan membentuk sudut ketika kita tarik garis imajiner dari pengamat ke obyek A dan pengamat ke obyek B.

Untuk mengukur langit yang tiap saat kita lihat, maka langit dibagi dalam derjat. Dan langit itu merupakan sebuah bola yang dibagi dalam 360º.  Untuk langit yang merentang dari ujung horison yang satu ke horison yang lain, besar sudutnya 180º. Titik tertinggi di atas langit yang seringnya diasosiasikan dengan titik di atas kepala kita, disebut sebagai titik meridian. Dan dari titik meridian sampai ke horison, sudut yang terbentuk adalah 90º.  Dan setengah dari titik meridian ke horison akan membentuk sudut 45º.

Dengan demikian, obyek-obyek seperti Bulan, planet dan bintang-bintang dapat diukur diameter dan jarak satu sama lainnya menggunakan pengukuran sudut.

Pengukuran Sudut Dengan Mata Tanpa Alat
Ketika kita melakukan pengamatan di malam hari, bagaimana kita bisa mengetahui jarak antara dua obyek langit ? Ada cara mudah untuk mengukur sudut saat pengamatan. Pengukuran ini hanya menggunakan mata tanpa alat dan hanya bisa mengestimasi jarak dalam derajat.

Caranya adalah dengan menggunakan tangan. Rentangkan lengan ke depan dan gunakan jari dan kepalan tanganmu untuk mengukur sudut.

  1. Arahkan jari kelingking ke sebuah obyek, dan jari kelingkingmu akan mencakup area sebesar 1º
  2. Gunakan 3 jari tengah dan area cakupannya adalah 5º
  3. Kepalkan tangan dan area bagian belakang kepalan akan mencakup area 10º di langit
  4. Gunakan jari kelingking dan telunjuk, maka area yang tercakup adalah 15º
  5. Gunakan jari kelingking dan ibu jari, maka area yang bisa dicakup adalah 25º
Baca juga:  Teknologi Ruang Angkasa Membantu Mengobati Gangguan Penglihatan

Sekarang, saatnya mencobanya dengan mengarahkan pandanganmu ke langit malam nan cerah.

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

4 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini