fbpx
langitselatan
Beranda » Kisah Bintang Vampir Yang Ramah

Kisah Bintang Vampir Yang Ramah

Astronom berhasil mengambil foto terbaik dari sebuah bintang yang kehilangan sebagian besar materinya dihisap sebuah bintang vampir.

Bintang pasangan SS Leporis yang dilihat teleskop maya VLT. Kredit : ESO/PIONIER/IPAG

Foto yang tampak disini menunjukkan posisi bintang yang besar (merah) dan si bintang vampir (biru). foto tersebut diambil dalam rentang waktu 1,5 bulan, saat keduanya mengorbit titik pusat massanya.

Pusat kedua bintang hanya terpisah dengan jarak sekitar jarak Bumi-Matahari (sebagai perbandingan, Matahari dan bintang terdekatnya memiliki jarak 870000 kali jarak kedua bintang di foto tersebut). Karena kedua bintang ini berada dalam jarak yang sangat dekat, bintang vampir akhirnya sudah berhasil menghisap setengah dari massa bintang yang lebih besar.

Menurut astronom Henry Boffin, “Mereka mengetahui kalau bintang ganda tersebut tidak biasa dan materinya mengalir dari satu bintang ke bintang lainnya. Tapi cata transfer materi itu terjadi berbeda dari apa yang diketahui astronom.”

Pengamatan terbaru menunjukkan kalau bintang yang lebih besar itu ternyata lebih kecil ukurannya dari dugaan awal para astronom. Artinya, bintang itu tidak cukup besar untuk mengisi kekosongan antara kedua bintang. Kenyataannya, ia hanya cukup lebar untuk mengisi seperempat jarak yang kosong tersebut. Disinilah keanehannya karena bagaimana si bintang besar bisa kehilangan materinya pada si bintang kecil pasangannya, kalau si bintang vampir yang kecil itu tidak dapat mencapai korbannya!.

Astronom kemudian menduga kalau si bintang besar itu tidak dihisap oleh si bintang vampir, melainkan ia dengan sukarela melontarkan materinya untuk kemudian dimakan oleh bintang pasangannya yang lebih kecil. Seperti vampir yang ramah!

Fakta menarik: Sebagian bintang ganda menyelesaikan satu kali putaran orbit mengelilingi titik pusatnya kurang dari satu hari, sementara bintang lainnya butuh waktu sampai ribuan tahun!

Sumber : Space Scoop Universe Awareness

Baca juga:  Planet Jupiter-Panas Bukanlah Tetangga Yang Baik
Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

1 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini

  • Space Harrier yang dibuat oleh SEGA cukup menjelaskan tentang perilaku manusia, dan khayalan manusia tentang penjelajahan ruang angkasa tidak akan sia-sia.