fbpx
langitselatan
Beranda » Kejutan dari Merkurius

Kejutan dari Merkurius

Wahana ruang angkasa MESSENGER aka si pembawa pesan telah melakukan perjalanan panjang dan penuh tantangan ke Merkurius, planet paling dekat dengan Matahari. Tapi astronom yang bekerja untuk misi MESENGER mengumumkan berbagai penemuan yang menunjukkan kalau perjalanan ke Merkurius memang sesuai dengan kerja keras yang sudah diberikan.

Wahana MESSENGER di Merkurius. kredit : NASA/Johns Hopkins University Applied Physics Laboratory/Carnegie Institution of Washington

Wahana MESSENGER tidak bisa langsung ke Merkurius, karena perjalanan ke Merkuriu artinya sama dengan perjalanan menuju Matahari. Ini akan jadi masalah bagi MESSENGER karena gaya tarik dari gravitasi Matahari akan mempercepat wahana ruang angkasa ini masuk ke orbit Merkurius dan sekitarnya – dan bisa saja MESSENGER terbang melewati planet tersebut. Supaya bisa mengatasi masalah ini, MESSENGER harus cerdik memilih rute yang pas sambil menggunakan gravitasi planet lain untuk memperlambat dirinya dalam perjalanan ke Merkurius.

Karena memilih rute lain ini, perjalanan MESSENGER ke Merkurius butuh waktu lebih dari 6 tahun! Ia masuk ke orbit Merkurius sekitar 6 buan lalu. Dan baru 6 bulan kemudian, para astronom yang bekerja di misi tersebut bercerita apa yang sudah mereka pelajari selama ini. Dan ada beberapa kejutan!

Contohnya, astronom berharap di Merkurius ada banyak logam besi di permukaan planet terdekat dengan Matahari tersebut. Untuk mengetahui apakah dugaan itu benar, wahana MESENGER mempelajari bagaimana cahaya memantul di permukaan planet tersebut menggunakan kamera khusus. Ini karena untuk tipe batuan yang berbeda akan memantulkan chaya dengan cara yang berbeda. Tapi, hasilnya mengejutkan! Pengamatan MESSENGER menunjukkan hanya ada sedikit besi di permukaan Merkurius.

Fakta Menarik : MESSENGER adalah wahana ruang angkasa pertama yang mengorbit planet Merkurius. Tapi ada wahana ruang angkasa lain bernama Mariner 10 yang pernah terbang lintas di planet ini pada tahun 1975.

Sumber : Space Scoop Universe Awareness

Baca juga:  Bayi Terbesar di Galaksi Kita
Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

5 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini

  • kalau kandungan unsur bintang bisa dilihat pakai spektrometer, lah kalo planet bagaimana? bagaimana bisa menyimpulkan di merkurius banyak besi?

  • Mbak mau tanya, apakah gaya gravitasi matahari tidak lebih besar sehingga gaya gravitasi merkurius sendiri tidak mampu memperlambat laju Messenger? Tq mbak