fbpx
langitselatan
Beranda » Mengintip Matahari dari PVJ Cofee Shop

Mengintip Matahari dari PVJ Cofee Shop

Pada tanggal 25 September, dua kru langitselatan ( ivie & dino) merencanakan untuk membuat tutorial terkait bagaimana memproyeksikan Matahari melalui teleskop You Are Galileo sebagai cara yang aman untuk mengamati Matahari.

Tapi kalau biasanya kami bisa mengerjakan tutorial itu di rumah, kali ini kami memilih untuk mengerjakan uji coba proyeksi tersebut sambil melakukan sidewalk astronomy di Paris van Java Coffee Shop, Bandung. Maka kami pun memutuskan selain membawa You Are Galileo Telescope yang akan diuji coba, kami juga membawa teleskop Meade ETX 80 untuk dipasang di lokasi agar para pengunjung yang sedang lewat bisa ikut menikmati wajah lain Matahari.

Setiba di PVJ Coffee Shop, kami pun mulai membuat tutorial dan melakukan uji coba untuk memproyeksikan Matahari pada layar berupa karton manila putih. Hasilnaya, tampak bayangan 3 bintik matahari di atas kertas. Saat itu area tersebut masih sepi dan hanya 1-2 orang yang lalu lalang dan bertanya. Mereka cukup terkejut karena ternyata ada cara mudah untuk melihat wajah Matahari tanpa harus membahayakan mata.

Setelah proyeksi selesai, kami pun memasang teleskop meade etx 80 yang dibawa. Walau awan tebal menggantung di langit dan berseliweran melintasi Matahari, kami beserta beberapa pengunjung, stapam dan petugas cafe bisa menikmati wajah Matahari siang itu. Tampak jelas Bintik Matahari 1302 yang merupakan area terjadinya flare Matahari kelas X di piringan Matahari. Berbagai pertanyaan pun mengalir sehingga kami pun mulai berdiskusi. Diskusi yang menarik apalagi ketika sampai pada topik pertanyaan kenapa hilal tgl 29 Agustus tidak tampak.

Tak hanya itu ada juga pengunjung dari restoran di samping cafe yang kaget kalau ternyata ada yang namanya astronomi di dunia ini dan lebih takjub lagi karena ternyata Matahari yang menyilaukan itu bisa dilihat. Inilah menariknya melakukan sidewalk astronomy. Kita tidak hanya bertemu orang yang menyukai astronomi tapi justru lebih banyak bertemu dengan mereka yang sama sekali tidak mengenal astronomi.

Baca juga:  Bagaimana Wahana Antariksa Bekerja?
Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

4 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini

  • iya, pake karton, ini pengamatan ala Indonesia. Kalau dari Jepang dua kertas yang tebal diletakkan saling terpisah. Berhubung kertas dari kru tidak punya yang tebal alhasil kertas kita buat model terlipat dengan lipatan mengacu pada objek matahari yang paling fokus…Alhasil, kita mendapatkan cara mengamati matahari ala kertas Indonesia.. =)

  • You Are Galileo Telescope di Indonesia ada yang jual gak??kira2 harganya berapa ya?

  • Pengen banget bisa ikut acaranya langit selatan..1x ajaaa..

    gimana ya caranya??…:'(