fbpx
langitselatan
Beranda » Misi Mustahil: Mengamati Bintang Yang Harusnya Tidak Ada

Misi Mustahil: Mengamati Bintang Yang Harusnya Tidak Ada

Foto yang tampak di halaman ini menunjukkan ada banyak bintang. Tapi menurut para astronom, bintang yang ditunjuk oleh tanda panah itu seharusnya tidak ada. Ia seharusnya tidak pernah dilahirkan.

Bintang yang seharusnya tidak pernah dilahirkan. kredit : ESO/Digitized Sky Survey 2

Lantas apa yang membuat bintang ini spesial? Ternyata itu adalah materi pembentuknya. Bintang biasanya terbentuk oleh berbagai jenis benda yang sangat kecil yang kita sebut atom, seperti hidrogen, helium, karbon dan oksigen. Tapi para astronom menemukan kalau bintang yang spesial tadi hampir seluruhnya hanya disusun oleh atom hidrogen dan helium. Menurut para astronom bintang seperti ini harusnya tidak mungkin ada.

Atom hidrogen dan helium terbentuk sesaat setelah alam semesta mulai terbentuk dan dimulai oleh Dentuman Besar. Atom lainnya seperti karbon dan emas terbentuk kemudian baik di dalam bintang maupun ketika bintang meledak.

Karena bintang ini hanya terdiri dari hidrogen dan helium, astronom menduga bintang itu lahir tidak lama setelah Dentuman Besar. Dan usianya bisa jadi sudah 13 milyar tahun! Kata Lorenzo Monaco, salah satu penemunya,” bintang ini bisa jadi merupakan bintang tertua yang pernah ditemukan”.
Inilah yang membuat para astronom memberi julukan bintang yang tidak mungkin ada dan bahkan mungkin ia juga menjadi bintang tertua yang pernah ditemukan. Sekarang lihat lagi ke foto di atas, dan bukankah si titik kecil di foto itu jadi lebih istimewa sekarang?

Fakta Menarik : Hidrogen merupakan atom yang umum ditemukan di alam semesta. Lebih dari 90% atom di alam semesta adalah hidrogen!

Sumber : Space Scoop Universe Awareness

Baca juga:  Tampilan Baru Si Gugus Bintang Muda
Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

9 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini