fbpx
langitselatan
Beranda » Menit-Menit Awal Alam Semesta

Menit-Menit Awal Alam Semesta

Seperti diketahui, Big Bang atau Dentuman besar merupakan sebuah kejadian yang memicu terbentuknya alam semesta. Tapi meskipun demikian, informasi akan apa yang terjadi di era Nukleosintesis Dentuman Besar ketika alam semesta baru berusia beberapa detik sampai beberapa menit belumlah benar-benar diketahui.

Lantas apa yang harus dilakukan untuk mengetahui apa yang terjadi dahulu? Jelas tidak mungkin jika manusia pergi ke masa itu, namun ekstrapolasi hukum fisika bisa membawa manusia untuk menelusuri kembali apa yang terjadi sekarang sampai ke waktu terjadinya nukleosintesa. Penelusuran itu bisa berlanjut lebih jauh ke masa lalu untuk memberi susunan dan gambaran akan apa yang sebenarnya terjadi di masa awal alam semesta. Tapi sejauh mana bisa berekstrapolasi menuju singularitas masih menjadi perdebatan tapi disepakati waktunya tidak lebih awal dari epoh Planck atau 10-43 detik.

Dentuman Besar

Ilustrasi saat dentuman besar atau big bang terjadi. kredit : Particle Physics Laboratory, Annecy-le-Vieux, France

Saat alam semesta didominasi oleh materi dan radiasi, gaya tarik gravitasi antara seluruh partikel cenderung memperlambat laju pengembangan alam semesta. Hal berbeda terjadi ketika alam semesta masih lebih kecil dan rapat. Saat itu, laju pengembangan besarnya tidak terbatas. Titik inilah yang disebut singularitas yang mengacu pada Dentuman Besar.

Dentuman besar merupakan titik awal proses pengembangan alam semesta. Sekitar 13,7 milyar tahun lalu, bagian alam semesta yang bisa dilihat sebenarnya hanya beberapa milimeter dan untuk sampai ke kondisi sekarang terjadi pengembangan dari kondisi yang panas dan rapat mejadi alam semesta yang luas dan lebih dingin.

Dua pilar utama yang membangun model dentuman besar adalah teori relativitas umum Einstein dan prinsip kosmologi

Dalam teori yang diajukan Einstein, dinyatakan bahwa teori gravitasi Newton hanya bekerja pada benda diam atau benda yang bergerak sangat lambat dibanding kecepatan cahaya. Dalam kasus relativitas umum, gravitasi tidak lagi digambarkan sebagai medan gravitasi melainkan sebagai kelengkungan ruang-waktu. Di sini terdapat hubungan antara massa-waktu dan massa-energi yang saling mempengaruhi. Distribusi massa-energi menentukan bentuk kelengkungan ruang-waktu dan kelengkungan ruang-waktu mempengaruhi bagaimana massa-energi bergerak di dalamnya. Fisikawan John Wheeler menggambarkan dengan baik saat berkata, “Materi memberitahu ruang-waktu bagaimana untuk melengkung dan ruang-waktu memberitahu materi bagaimana untuk bergerak”.

Setelah Relativitas Umum diperkenalkan, sejumlah ilmuwan termasuk Einstein, berusaha untuk menerapkan dinamika gravitasi yang baru ini pada alam semesta secara keseluruhan.

Pada saat itu, untuk menerapkan dinamika tersebut membutuhkan asumsi mengenai bagaimana materi di alam semesta terdistribusi. Asumsi sederhananya, jika kita melihat isi alam semesta, maka ia akan tampak sama dimanapun dan sama disetiap arah. Dengan kata lain prinsip kosmologi menyatakan bahwa dalam skala besar, alam semesta berada dalam keadaan homogen dan isotropi serta pengamat tidak berada pada posisi yang istimewa di alam semesta. Homogen memberi arti dimanapun pengamat berada di alam semesta ia akan mengamati hal yang sama. Sedangkan isotropi artinya ke arah manapun pengamat memandang ia akan melihat hal yang sama. Dengan demikian tidak ada tempat istimewa di alam semesta. Model ini menyatakan bahwa alam semesta seharusnya mengembang dalam jangka waktu berhingga, dimulai dari keadaan yang sangat panas dan padat.

Baca juga:  Menjelajah Matahari dan Planet-Planet dari Ruang Kelas

Era Nukleosintesis Dentuman Besar
Era nukleosintesis Dentuman Besar dimulai satu menit setelah terjadinya Dentuman Besar saat alam semesta cukup dingin untuk membentuk proton dan neutron setelah bariogenesis.

Nukleosintesa mengacu pada pembentukan elemen berat, inti atom dengan banyak proton dan neutron dari reaksi fusi elemen ringan. Teori Dentuman Besar memberi prediksi kalau alam semesta sangat dini merupakan tempat yang luar biasa panas. Satu detik setelah Dentuman Besar, temperatur alam semesta hampir 10 milyar derajat dan terisi oleh lautan neutron, proton, elektron, anti-elektron (positron), foton dan nutrino. Ketika alam semesta mendingin, neutron akan meluruh menjadi proton dan elektron atau bergabung dengan proton membentuk deutrium (isotop hidrogen). Pada saat 3 menit awal di alam semesta, deutrium bergabung membentuk helium. Didapati juga jejak sejumlah lithium yang terbentuk pada masa ini. Perisitiwa ini berlangsung sekitar 17 menit, sampai temperatur alam semesta turun sedemikian rupa, sehingga tidak tersedia cukup energi yang memungkinkan peristiwa ini untuk terus terjadi.  Nah, proses pembentukan elemen ringan di alam semesta dini inilah yang disebut Nukleosintesa Dentuman Besar.

Ciri lain alam semesta yang juga tidak biasa adalah keteraturannya – dalam hal ini distribusi galaksi seragam dalam skala besar dan radiasi latar belakang menunjukan bukti kuat kalau materi terdistribusi lebih teratur di masa yang awal. Keseragaman ini tidak biasa karena simpangan kecil cenderung bertumbuh seiring waktu saat area yang sangat padat runtuh membentuk bintang dan galaksi. Tapi kecepatan cahaya yang terbatas justru memberi kejutan yang lain.

CMB (cosmic microwave background/ radiasi latar belakang), menunjukan rupa alam semesta setelah 370000 tahun setelah Dentuman Besar. Dan setelah diamati bagian-bagian CMB secara terpisah, tampak juga area alam semesta yang terpisah lebih dari 370000 tahun cahaya. Dengan kata lain, waktu yang ada tidak cukup bagi sinyal berpindah dari satu area ke area lainnya. Pertanyaannya bagaimana area yang terpisah tersebut tahu bahwa mereka harus memiliki temperatur yang sama? Bagaimana mereka berkomunikasi? Inilah yang disebut sebagai masalah horison.

Horison secara sederhana bisa disebut sebagai batas pandang terhadap sesuatu yang bisa diamati dan yang belum diamati. Alam semesta memiliki usia yang terbatas (13,7 milyar tahun) sehingga pengamat hanya bisa melihat pada jarak yang terbatas di angkasa yakni 13,7 milyar tahun. Model Dentuman Besar tidak memberi gambaran area di angkasa yang berada diluar horison pengamat , yang bisa saja memiliki ruang waktu yang berbeda.

Inflasi
Masalah horison punya solusi yang cukup populer dan diterima. Ide yang disebut sebagai inflasi. Bayangkan kalau di masa awal, alam semesta harus melewati periode dimana sesaat lamanya ia didominasi oleh sejumlah besar energi gelap, yang kemudian secara tiba-tiba meluruh menjadi materi dan radiasi. Peningkatan energi gelap ini menyebabkan alam semesta mengalami percepatan dengan laju yang sangat fantastik dan mengembang secara eksponensial dalam waktu singkat. Bahkan satu kedipan matapun lebih lambat dari inflasi alam semesta. Inflasi terjadi dalam waktu kurang dari 1 detik dari 10–36 –  10–32 detik.  Akibatnya titik-titik di alam semesta yang tadinya berdekatan, berpisah dengan cepat. Jadi area yang terpisah jauh dan diamati di CMB sebenarnya bertetangga dan saling kontak di masa awal.

Baca juga:  Pelahap Maut Baru Saja Bangun
Inflasi atau alam semesta mengembang dnegan laju eksponensial

Inflasi diperlukan untuk memecahkan masalah kurvatur alam semesta maupun masalah horizon. Dengan adanya inflasi maka horizon alam semesta bisa diperbesar sampai keadaan dimana partikel-partikel berada dalam lingkup horizon dan bisa slaing berkomunkiasi. Selain itu dengan pengembangan alam semesta secara tiba-tiba (eksponensial) maka setelah alam semesta mengalami inflasi, setelah itu ia akan mengembang mengikuti model standar dan pada akhirnya bisa mencapai keadaan saat ini. Tanpa inflasi evolusi alam semesta mungkin sudah mencapai masa akhirnya (kehancuran besar untuk alam semesta tertutup) atau kondisi dimana temperatur alam semesta mencapai suhu 3 K terjadi jauh sebelum sekarang.

Tapi yang masih menjadi pertanyaan adalah, sampai saat ini tidak ada model spesifik dari inflasi. Dengan kata lain, belum diketahui energi gelap seperti apa yang mendominasi alam semesta di masa awal ataupun bagaimana energi gelap itu berubah menjadi materi dan radiasi. Inflasi memang menjadi jawaban dari beberapa pertanyaan namun tetap rasa ingin tahu tentang asal usul alam semesta maupun apa yang memicu terjadinya inflasi masih terus ada dan menjadi PR bagi para kosmolog untuk menjawabnya.

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

64 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini

  • Maaf sedikit OOT. Kalau terjadi sebuah dentuman atau ledakan di luar angkasa, apakah juga bersuara seperti ledakan yang kita dengar di bumi. Kan di angkasa tidak ada udara, jadi suara tidak bisa merambat.

      • klau begitu, knp kok dinamakan Big Bang???
        trus apa yang dilakukan orang-orang eropa yang gila, menghabiskan milyaran euro untuk Large Hadron Collider (LHC)hanya sekedar menabrakan Proton vs Proton dgn kecepatan 0.9999999c, yang menjelaskan karakteristik jagat raya: bagaimana partikel dasar memeroleh massa.

        • harusnya kita brsyukur kita bisa mndpat ilmu scra gratis dr hasil prcobaan mahal orang Eropa yg Anda bilang “gila” itu..
          knapa kita malah mnyalahkan orang yg rela mengeluarkan banyak uang demi mencari kebenaran??

  • sy mau kasih keterangan utk om nanang, dibuku yg sy baca (ensiklopedia astronomi terbitan erlangga) disana di-infokan bahwa ada 2 astronom radio yakni Penzias dan Wilson mendapati suara desisan yg merata diseluruh langit, begitu dibuku, hehe

    • Sebenarnya bukan desisan, lha wong yang mereka temukan itu derau/gangguan tak terjelaskan pada spektrum gelombang mikro, ya sama dengan gelombang yang dipake di oven2 kita. Ini gelombang radio, jadi tak mengeluarkan suara, beda dengan gelombang akustik yang memang menghantarkan suara. Penzias Wilson menemukan derau itu saat menguji komunikasi dengan antenna yang baru saja dibuatnya. Setelah mencoba segala cara guna menghilangkan derau, tanpa hasil, dan ternyata intensitas derau sama besarnya di semua arah tanpa terkecuali, di sinilah disimpulkan derau itu adalah sisa peristiwa dentuman besar.

  • Jadi, bumi yang kita tempati ini, dulunya merupakan bagian dari sebuah, katakanlah, benda besar di alam semesta (sebelum big bang)? — He he maklum orang awam (tp saya menaruh minat yg sangat besar thd alam semesta —

    Lalu membentuk banyak galaksi? Salah satunya adalah galaksi Bima Sakti tempat Bumi dan 9 planet lainnya.

    Apa mungkin ya ada planet semacam Bumi di galaksi-galaksi lain?

    Alam semesta kabarnya menegembang (shg terjadi big bang) — lalu saling menjauh (maap, yg menjauh itu antar galaksi atau antar planet/bintang) — terus kalau terus saling menjauh, pertanyaannya sampai kapan dan di bagian apa akan berhenti (kecuali alam semesta memang tak bertepi ya, tetapi kalau kita ibaratkan alam semsta adalah ruang dan waktu, kan mestinya yg namanya ruang itu ada tepinya, begitu pula waktu). He he saya kok jadi pusing sendiri dgn apa yang saya katakan dan tanyakan ini …

    Tabik

    • apa yang ada sebelum big bang belum diketahui. tapi alam semesta ini dulu tidaklah besar melainkan kecil. barulah setelah big bang alam semesta mengalami ekspansi atau mengembang menjadi seperti sekarang.

      setelah big bang, terjadi pembentukan galaksi yg di dalamnya terdapat bintang, planet dll salah satunya matahari dan tata surya yg di dalamnya ada bumi.

      planet seperti bumi di galaksi lain juga banyak hanya beum ditemukan.

      bigbang itu titik awal yg menandai alam semesta mengembang. jd bukan alam semesta mengembang sehingga terjdi big bang. Dalam ekspansinya itu galaksi2 bergerak saling menjauh. sampai kapan dan bagaimana. well coba baca di http://langitselatan.com/2009/08/28/kisah-perjalanan-alam-semesta/

  • saya juga sedang menyusun skenario big bang dengan versi yang sederhana.

    1. elemen pertama tercipta adalah 4 neuro,yakni proton, electron, positron dan neutron.
    ke 4 elemen tersebut saling mempengaruhi, saling memercikan muatan hingga tercipta gaya dan rotasi bersama, variable tumbukan percikan tersebut menciptakan banyak atom yang pd akhirnya membentuk unsur dan molekul.

    2. 4 elemen neuro tersebut juga mewakili ragam kwadran elemen alam. api-air-tanah-udara, barat-timur-utara-selatan, plus, minus, bagi, kali. dll.

    3. Dari ragam percikan 4 neuro tersebut unsur pertama terbentuk berupa gas ringan
    H, He, Ne, Xe, Kr dll. berupa asap / kabut.

    4. Ketika ragam unsur dan molekul tercipta maka terjadi banyak reaksi ilmiah, terjadi akselerasi masa dan gaya hingga akhirnya BOOM !!! inti materinya memancarkan cahaya berkilau menjadi bintang dan serpihanya menjadi Planet, bulan dll.

    bersambung.

  • 5. Ketika Planet terbentuk dan berproses menuju lingkungan yang menopang kehidupan, tercipta lagi 4 elemen kede Genetik, A,T,G,C, dari variabel 4 code ini tercipta milyaran matrix code genetik.

    6. Proses berlanjut, tercipta pula 4 golongan darah , A,B, AB dan O, hingga umat manusia berkembang.

    7. manusia berkembang dan mencari jalan pulang, terciptalah 4 sisi kubus, sebagai arah do’a.

    8. manusia, alam, setan dan malaikat kembali ke Tuhan.

  • kalo menurut ane teori big bang ntu udh cukup myakinkan coz dah da bkti sinar radiasi nyang ditemuin oleh penzias atao sapa gtu ane lupa..
    tp skr nyang jdi pertanyaan besar adalah
    knp terjadi big bang
    prnh dnger katanya ada 2 universe nyang bertabrakan..
    atao pegimane tuh?
    atao disini mungkin ada nyang mau ngasih teori lain…?

  • intinya sebelum terjadi big bang itu apaa ya….?
    apa mungkin ada universe lain jg…
    nyang udh membig bangkan diriii…?
    kan kalo waktu ntu ada before & after..
    nah nyang gw tanyain before atao sebelum big bang ntu apa..?
    barang x agan2 dsini ada nyang tau teorinya..

  • Sebagai orang awam, coba nekat bikin teori asal jadi. Pertama kita harus berani memetakan Tuhan sebagai Materi Agung yang meliputi segala sesuatu, tak terhingga dan tak terbatas. Belum ada ruang dan materi alam semesta. Kedua di dalam Materi Agung kita tentukan sebuah titik yang tak berarti bagi Tuhan,tetapi sangat besar bagi manusia. Titik tsb adalah Materi Agung yang dipisahkan/dikorbankan sbg bahan alam semesta dan berada dalam bola Arasy dan sebut saja sebagai Zat dasar kehidupan (DK). Ketiga prinsip penciptaan adalah kolaborasi antara enerji yang terpancar dari Materi Agung yang menerpa Zat DK, sehingga tercipta alam semesta berikut isinya. Inilah teori asal jadi, ya mungkin saja bisa jadi beneren, kalau ilmuan /utamanya dari Indonesia mau bersungguh-sungguh membuktikan, sehingga kita akhirnya mengenal realitas Tuhan.

  • Gimana kalau sebelum Bigbang didefinisikan yang ada hanyalah Zat Tuhan Yang Maha Pencipta.

    • Setuju mas, yg gag dibahas di teori big bang ya alam ahadiat itu. Dimana yg ada hanya DIA, dan belum ada apa-apa.

  • Halo mbak Ivie, mo tanya klo mengembangnya begitu cepat sampai sekarang bahkan mengembang melebihi kecepatan cahaya? saya bayangkan endingnya hingga susunan atom pun dipisahkan menjadi elemen2 dasar apa saja namanya? singkat kata disintegrasi total alam semesta disebut kiamat?

  • Mbak Vivie,,,,Setelah big bang alam semesta mengembang artinya isi alam semesta ( Galaksi, bintang, dan planet2 nya saling menjauh ), tp ada sedikit pertanyaan: Galaksi Bimasakti dan Andromeda akan bersatu / bertabrakan 4-5 millyar thn lg,,berarti mereka saling mendekat karena kalau saling menjauh berarti tdk akan bertabrakan, mohon penjelasan, terimakasih.

    • andromeda dan bimasakti merupakan galaksi yg terkumpul didalam cluster lokal bersama dengan awan magellan dan galaksi kecil lainnya. Dan mereka ini juga tergbung kedalam super cluster virgo bersama galaksi2 besar yg lain. Hal ini bisa terjadi karena gravitasi antar galaksi mirip seperti tata surya hanya saja tanpa pusat. Prediksi mengenai tabrakan bimasakti dan andromeda terjadi karena interaksi gaya gravitasi diantara mereka. Bahkan ilmuwan meyakini bahwa bimasakti terbentuk sebagai hasil tabrakan dari berbagai galaksi2 kecil yang kemudian bergabung menjadi bimasakti sekarang. Jadi dalam skala waktu alam semesta, peristiwa tabrakan antar galaksi merupakan hal yang umum…

      • oh …… jd kalau gitu, berarti kesimpulannya, interaksi gaya gravitasi diantara mereka lebih kuat daripada laju mengembangnya alam semesta..sehingga diprediksi akan terjadi tabrakan,, Mr bern, terimakasih atas penjelasannya.

  • Maaf, saya kurang setuju dengan teori “Big Bang” ini.
    Menurut saya ini hasil pemikiran manusia yang tidak mau mengakui Maha Hebatnya Tuhan. Masih mencari-cari apa dan mengapa. Padahal dalam kitab suci Qur’an sangat jelas diterangkan bagaimana alam semesta ini dijadikan (sama sekali tidak disebutkan ‘Dentuman/Ledakan”). Kita boleh saja berteori ini dan itu tapi jangan lupa akal manusia terbatas HANYA sampai apa yang bisa dilihat dan dirasakan, diluar batas itu ??? Tak ayal cuma bayangan dan rekaan berdasarkan bukti2 yang belum tentu kebenarannya kan ?!
    Jika teori big bang ini benar adanya, lalu kenapa manusi tidak mencari dimana tiang langit itu hingga alam semesta ini tidak merapat atau bahkan bisa saja menjadi lengket hingga isinya pun hancur luluh.
    Maaf bagi yang kurang berkenan, saya hanya mengutarakan pendapat saya.
    Terima kasih

    • Sebaliknya, justru Dentuman Besar menjadi ekspresi dari Maha Hebatnya Tuhan. Silahkan lihat di al-Fushshilat, bagaimana Allah SWT menjelaskan penciptaaan langit dan Bumi dari segumpal asap, bagaimana memisahkannya, dan berapa masa (waktu) yang dibutuhkan untuk memisahkannya. Secara mengagumkan hal itu konsisten dengan model standar Dentuman Besar yang telah diverifikasi berdasarkan beragam data, mulai dari spektrum gelombang radio sisa hingga observasi benda-benda langit terjauh.

      • Maaf mas Ma’ruf. Sedikit meluruskan saja. Dalam teori ini kelihatan sekali bahwa DIA menciptakan sesuai dengan rekaan akal manusia saja. Padahal alam ini sekali jadi alias kun maka fayakun. Proses penciptaan ini berada di alam Ketuhanan, sedangkan yg dimaksudkan big bang itu sudah di alam misal/ akal. Sejauh2nya manusia bisa melihat dengan mata kepala atau dibantu alat sekalipun itubaru lapisan alam pertama yaitu alam insan.

        • permisi, izinkan saya mengutarakan pendapat. menurut saya, Tuhan yang Mahasatu memang mengadakan semuanya, tapi tidak dengan begitu saja, tanpa sebab. contoh, bagaimana penciptaan Anda? tidak begitu saja muncul dengan kunfayakun itu bukan? ada proses di dalamnya. ketika Anda sakit, apakah doa semata tanpa usaha penyembuhan bisa membuat Anda tiba-tiba sembuh? tidakkah kesembuhan itu bagian dari kunfayakun? demikian pula dengan penciptaan alam semesta. melalui sebab-akibat, bukan penciptaan brutal. terima kasih

        • tuhan memberikan akal pada manusia untuk berfikir. tidak akan berubah nasib suatu kaum jika tidak kaum itu sendiri yang merubahnya. walaupun teori bigbang mungkin tidak sepenuhnya benar, setidaknya teori ini melahirkan banyak penemuan-penemuan hebat yang mungkin saja bisa dimanfaatkan untuk menyelamatkan bumi dari kerusakan. dahulu kala nenek moyang manusia menggunakan rasi bintang untuk bertani dan mengetahui kapan perubahan iklim terjadi. karena tuhan menciptakan bintang dilangit bagi manusia yang berfikir. maaf ya sesudahnya…..

        • kun faya kuun <— double u… ini mengistilahkan sebuah proses yang lebih dari sekedar tring

      • Maaf mas, sekedar meluruskan. Penciptaan alam bukan melalui dentuman melainkan kalimat “kun” maka fayakun. Sedangkang rangkaian waktu yg dimaksud disitu adalah 7 rangkaian waktu/lapis alam. Dari mulai alam ketuhanan s/d alam insan. Nah proses itu sendiri terjadi di alam ketuhanan sedangkan manusia hanya mampu s/d dgn alam misal/alam yg ke 6. Jd menurut sy gag masuk akal jika manusia membahas penciptaan sementara itu terjadi di alam ketuhanan.

      • Bukan apa2 mbak. Cuma ngajak berfikir sejenak. Adam as terkejut tat kala melihat nama muhammad tertulis di tiang arsy/tiang langit. Lalu dimana tiang langit itu skrg ? Knapa org gag pada nyelidiki itu dulu ? Jika jawaban ini dapat maka dapat pula rahasia penciptaan itu sendiri. Tq mbak…sy suka dgn tulisan anda

      • Gag ada maksud apa2 mbak, cuma saya teringat aja salah satu ayat Qur’an : Adam as terperangah/terkejut tatkala melihat tulisan Muhammad pada tiang arsy/tiang langit. Kok bukan itu yg diselidiki ya…

        • kalau udah urusan agama saya tidak bisa jawab. tapi sains akan menelusuri proses terjadinya sesuatu.

    • menurut saya teori dentuman besar ( big bang ) justru sesuai dengan al-qur’an coba antum liat al-qur’an surat

  • Agama Tidak anti saiins,, Terutama agama Islam. Islam pernah mengalami kejayaan saat berhasil memajukan sains hingga diambil alih oleh peradaban barat. Hukum Tuhan hanyalah garis besar dan sains adalah penjelasannya,, entah hasilnya benar atau salah, selama manusia memiliki rasa ingin tahu, maka sains akan terus ada dan berkembang.

    Maju terus mbak Ivie…

    • Sains terbuka untuk digugat dan dipertanyakan kesahihannya…bila ada dalil baru yang lebih tepat, dalil lama tentunya minggir. Agama terutama Islam?…adalah dogma yang harus diyakini sesuai textbooknya tidak boleh diganggu gugat. Selama manusia berada dalam kungkungan dogma ini, sains mustahil berkembang. Kejayaan sains pada jaman dulu itu bukanlah oleh karena Islamnya , tetapi oleh para ilmuwannya yang kebetulan beragama islam. Ilmuwan-ilmuwan open mind inilah yang befikir jauh dari textbooknya.

  • Kalo sekarang alam semesta (universe) mulai mengembang terus..,,, apakah saat mencapai titik limit misalnya ( seperti teori limit roche ),.. alam ini akan kembali ke kekeadaan semula ( menyusut ) ? seperti halnya pemanasan global yang banyak menjadi gunjingan banyak orang, apakah juga akan kembali ke kondisi berbeda misalnya pendinginan global ??

  • bila ditelusuri teori maka takkan habis-2nya, bila kembali pada kemanusiaan apakah manusia mampu menirukan?
    Cuma mampu meneleusuri, bila dapat eksklusi faktor-2 pengacaunya.
    Maka ada kehendak Tuhan disana, kembalilah pada kebenaran yakni setelah kematian itu sendiri, insya’ALLAH

  • Salam Astronomi..

    Saya adalah penggemar Astronomi amatir. Saya sedikit tahu tentang astronomi melalui teman2 di Planetarium Jakarta. Sya ingin lebih mengenal jauh ilmu astronomi walaupun basic saya bukanlah astronomi tetapi saya senang dan tertarik..oleh sebab itu saya dan teman sya membuat satu website yg bernama jomac.asia di website ini kami membuat forum untuk saling tukar ide diantaranya elektronik dll. Saya jg buka forum untuk penggemar astronomi..jika temen2 di langitselatan berkenan untuk dapat bergabung atau memberi saran atau komentarnya kami sangat berterimakasih..kami tunggu partisipasinya..thanks

  • alam semesta memang berkembang …sama seperti halnya otak manusia..dari hal yang primitif sampai sekarang..itulah sunatullah..manusia dengan segala kemampuan nya berpikir untuk menterjemahkan kejadian alam…itu hal yg lumrah/biasa..karena sifat akal adalah berpikir dan akalpikiran terus berkembang sampai pada batas kemampuannya dan akan berlanjut pada generasi berikutnya…jadi kesimpulannya kita terima saja segala hasil kemampuan berpikir manusia..itulah kelebihan manusia dibanding dengan makhluk lain…

  • Siapa bilang Islam cuma sekedar dogma ? Untuk diketahui, salah satu hadits Nabi berbunyi, ” Carilah ilmu hingga ke negeri cina “… 1400 tahun yll cina adalah negeri yg sangat jauh yang melaluii jalur sutera, itu utk menggambarkan saja bwh agama menyuruh utk mencari ilmu dimanapun berada. Wahyu pertama yg diterima Nabi berbunyi, “Iqro”,, artinya Bacalah. Maknanya adalah Agama ini bukan cuma dogma yg hanya terdiri dr aturan ibadah saja tp mencakup ilmu pengetahuan bahkan sistem pemerintahan. Ga tau deh klo agama lain.. Oh iya,, saat ilmu pengetahuan berkembang pesat di dunia Islam, saat itu pula Eropa masih dalam masa kegelapan. Jadi ilmuwannya bkn kebetulan beragama Islam tapi memang diperintahkan oleh agama

  • kalian-kalian di atas yg isi komen2nya menyangkutpautkan dgn agama adalah org2 yang tidak keren sama sekali. kalian sangat OT! 🙂

  • maaf mas, mbak, yg jelas iman saya terasa lebih tebal sedikit setelah baca-baca site ini, saya gak OT mas, teori big bang bagi saya sedikit mampu menjelaskan terjadinya alam semesta, gak bertentangan kok mas/mbak dengan agama, Al Quran menyebut bahwa langit dan bumi dulunya satu padu, ya big bang inilah sementara ini yang jadi penjelasan tentang ayat itu…gak tahu 100 tahun lagi mungkin ada teori baru…tapi saya yakin meski ada teori baru tetap teori dasarnya adalah langit dan bumi (saya baca alam semesta) dulunya satu padu. Salam kenal buat mbak ivie…

  • klo kecepatan cahaya adalah kecepatan maksimum di alam semesta ini, brarti panjang radius alam semesta 13 miliar tahun cahaya ya klo diitung dari pusat big bang ?

    • klo misalnya luas semesta lebih dari 13 miliar tahun cahaya dari pusat big bang, di jarak 14 miliar tahun cahaya apa isinya?

  • apakah bisa dikatakan bahwa big bang berasal dari sebuah ledakan bintang maha raksasa???

  • Banyak diantara kita keliru menafsirkan 6 hari dalam proses penciptaan alam semesta, padahal kalau sejenak saja berfikir ketika alam sedang dalam proses penciptaan, belum ada satuan hari system matahari, karena tatasurya belum terbentuk , jadi jelas satuan hari dalam kitab suci tidak merujuk pada satuan hari BUMI, untuk itu Allah menjelaskan pada ayat berikutnya : ” pada saat itu satu hari sama dengan seribu tahun perhitunganmu (32: 4-5) ” sementara saat alam telah tercipta satu hari menjadi 50.000 tahun perhitunganmu. (22:47) jadi 6 hari periode penciptaan = 6000 Tahun waktu Bumi (WB), dan uniknya bila dikonversi terbalik 6000 tahun WB = 6 detik waktu alam Tuhan (WT). trims

      • maaf mas, kayanya tafsir dari ayat tersebut bukan 6 HARI, namun 6 MASA
        bisa juga diatrikan 6 waktu atau (mungkin) 6 TAHAP. insyaallah. wallahu’alam

  • mencari perhitungan konversi waktu ada banyak VARIABEL dan DEFINISI yg digunakan, untuk mencari angka 6000 th = 6 dt, matematikanya panjang baget dan sangat tergantung dari dua faktor diatas, tapi saya coba kasih sample model Kalculasi 6 hari = 1 detik, Yakni :
    1. Keliling dia Bumi / 24jm = @ (wb)
    2. @x365x1000 = £ (wt)
    3. £/24 = € / 3600 = Lwt
    4. @x6 = ¥
    5. ¥ / Lwt = 1 detik.

    V&D No.3 bisa menghasilkan 6 Hr = 6000 Th = 6 Detik.
    Terima kasih

    • namanya juga multitafsir, ya bisa aja di rubah sesuai keinginan dong.
      Mau 6 detik, 6 menit, 6 jam, 6 hari, 6 minggu, 6 bulan, 6 tahun, 6 juta tahun, 6M tahun, etc

      jika mengikuti rumus anda maka:
      1. 1d = 1000tahun
      3600d = 3.6jt tahun
      3600×6 = 21600d = 21,6jt tahun

      2. 1 hari = 50rb tahun
      6 hari = 6 x 50rb= 300rb tahun

      Masih jauh banget dari umur alam semesta
      Koreksi jika salah 🙂

      • ralat yang no.1

        1 detik = 1000 tahun, maka:
        3,6rb detik = 3,6jt tahun
        3,6jt x 24 = 86400000, berarti 1 hari = 86,4jt tahun jika dikali 6 maka = 518400000.
        Tetap masih jauh dari umur alam semesta 🙂

  • Saya ingin tahu energi yang dihasilkan oleh lubang hitam itu proses apa? Kalau lubang hitam lagi makan bagaimana proses pencernaannya?Apakah lubang hitam akan mati?