fbpx
langitselatan
Beranda » Planet Paling Dingin Berhasil Dipotret

Planet Paling Dingin Berhasil Dipotret

Sejak ditemukannya planet diluar sistem Tata Surya, tak pelak perkembangan exoplanet menjadi sangat pesat. Lebih dari 400 buah planet telah ditmeukan megitari bintang-bintang lain dan tak hanya itu, teknologi yang dikembangkan pun semakin hari semakin baik dalam mendeteksi planet-planet di rimba alam semesta ini. jika beberapa bulan lalu HARPS, berhasil menemukan puluhan planet baru, kali ini HiCIAO memberikan kontribusi penemuan baru yang tak kalah menariknya.

GJ 758 di konstelasi Lyra. Kredit :Stellarium
GJ 758 di konstelasi Lyra. Kredit :Stellarium

HiCIAO (High Contrast Instrument for the Subaru Next Generation Adaptive Optics) merupakan kamera yang dipasang pada teleskop Subaru 8-meter yang berlokasi di puncak Mauna Kea di Hawaii. Pengamatan yang dilakukan HiCIAO membawa manusia pada sebuah era lain dunia exoplanet. Sebuah planet dengan kecerlangan redup berhasil dipotret dan diungkapkan oleh pengamatan ini pada bintang GJ 758. Yang menarik, ini adalah exoplanet pertama yang merupakan planet dingin yang mengorbit bintang serupa Matahari. Massa exoplanet tersebut diperkirakan mencapai 10 – 40 massa Jupiter, menempatkan planet GJ 758 B masuk dalam jajaran planet raksasa atau bisa jadi sebuah katai coklat yang ringan. Orbit GJ 758 B jauh lebih besar dari Neptunus dengan temperatur hanya 600 K. dengan demikian plant GJ 758 B ini merupakan planet paling dingin yang pernah ditemukan sedang mengorbit bintang serupa Matahari.

GJ 758 B yang berada di rasi Lyra, berhasil dipotret dengan teleskop Subaru 8- meter di Mauna Kea, Hawaii, dengan menggunakan adaptif optik yang digunakan untuk mengkoreksi turbulensi atmosfer Bumi. Dari citra yang berhasil diambil, bintik yang menandakan si planet justru hilang ditelan sisa-sisa cahaya menyilaukan sang bintang induk. Planet tersebut berhasil dikenali setelah seluruh citra tunggal yang diambil digabungkan berdasarkan waktu dengan menggunakan teknik angular differential imaging (ADI). Dengan cara ini, para astronom dapat menghilangkan halo bintang dari citra sehingga si planet bisa dikenali.

Dari seluruh exoplanet yang ditemukan, hanya ada 10 exoplanet yang berhasil ditemukan dengan pemotretan secara langsung. Dari seluruh planet yang berhasil dipotret tersebut, masing-masing planet memiliki kondisi yang berbeda dari yang kita kenal di Tata Surya. Di antaranya, ada planet yang memiliki orbit sangat lebar (ratusan kali jarak Bumi-Matahari), atau ada yang temperaturnya hampir sama dengan temperatur sbeuah bintang dibanding temperatur sebuah planet (> 1000 K) atau bahkan si bintang induknya cukup berbeda dari Matahari seperti halnya bintang kelas-A yang lebih masif ataupun bintang kelas M yang massanya jauh lebih kecil.

Citra GJ 758 B yang dipotret dengan Subaru HiCIAO. Kredit : NAOJ
Citra GJ 758 B yang dipotret dengan Subaru HiCIAO. Kredit : NAOJ

Jika dibandingkan dengan kandidat lainnya, GJ 758 B memiliki beberapa kemiripan dengan planet di Tata Surya. Ia mengitari bintang serupa Matahari, jaraknya sebanding dengan planet di sistem terluar Tata Surya. dan jika diamati dari Bumi, planet GJ 758 B ini tampaknya berada pada kisaran jarak Neptunus dengan Matahari. Yang menarik, temperatur planet berkisar pada 550 – 640 Kelvin, hampir sama dengan suhu oven yang sedang dibakar dengan kekuatan peuh atau malah sama dengan temperatur di sisi siang hari planet Merkurius. Dengan demikian, GJ 758 B menjadi planet terdingin yang pernah ditemukan mengorbit bintang serupa Matahari melalui pencitraan.

Baca juga:  Tipe Planet dalam Keluarga Besarnya

Neptunus, planet terluar di Tata Surya, hanya menerima sekitar 1/900 cahaya Matahari yang diterima Bumi dan memiliki temperatur permukaan 70 K. Nah, GJ 758 memiiki temperatur yang lebih tinggi dan diperkirakan objek ini masih mengalami kontraksi atau dengan kata lain berada pada masa hidup menengah dari fasa kehidupan planet gas raksasa dimana energi gravitasi diubah menjadi panas. Untuk objek seperti ini, temperatur, umur dan massa akan memiliki hubungan. Semakin besar si planet raksasa, maka semakin panjang pula waktu yang dibutuhkan untuk meradiasi panas keluar ke angkasa dan kemudian mencapai kesetimbangan termal.

Penemuan GJ 758 B, sebuah exoplanet atau bahkan sebuah bintag katai coklat yang mengorbit bintang mirip Matahari menunjukkan ragam planet dan objek yang bisa terbentuk di sekitar bintang sekelas Matahari.

Sumber : MPIA Science Release

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

7 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini