fbpx
langitselatan
Beranda » Mengenal Hilal

Mengenal Hilal

Penentuan awal bulan Puasa dan Idul Fitri ditentukan oleh adanya pengamatan Hilal, yaitu sesaat ketika Bulan melewati fase konjungsi (dalam bahasa Arab: Ijtimak), yaitu ketika Matahari-Bumi-Bulan berada pada satu garis lurus.

Hilal, bulan sabit tipis.

Pada saat sekitar ijtimak, Bulan tidak dapat terlihat dari bumi, karena permukaan bulan yang nampak dari Bumi tidak mendapatkan sinar matahari, sehingga dikenal istilah Bulan Baru. Pada petang pertama kali setelah ijtimak, Bulan terbenam sesaat sesudah terbenamnya matahari. Ijtimak merupakan pedoman utama penetapan awal bulan dalam Kalender Hijriah.

Hilal itu sendiri, saat bulan teramati, tepat sesaat setelah ijtimak, Bagaimana hilal ditentukan? Hilal ditentukan menggunakan dua metode, yaitu Hisab & Rukyat.

Hisab, adalah menentukan posisi berdasarkan perhitungan, yaitu dari menghitung posisi Matahari dan Bulan terhadap Bumi. Posisi Bulan Baru penting karena menjadi penanda dimulainya penanggalan pada bulan yang baru (Tanggal 1 Kalender Hijriah).

Rukyat adalah penentuan posisi Bulan Baru berdasarkan pengamatan, yakni bulan sabit pertama tampak sesaat setelah ijtimak. Rukyat dapat dilakukan dengan pengamatan. Rukyat dilakukan pada saat menjelang terbenamnya Matahari, pertama kali sesaat setelah ijtimak (Pada waktu Bulan di ufuk Barat dan terbenam sesaat setelah terbenamnya Matahari). Apabila hilal terlihat, maka pada saat tersebut di lokal tersebut memasuki tanggal 1. Tetapi bisa terjadi selang waktu ijtimak dengan terbenamnya Matahari terlalu pendek, sehingga secara teori, pendaran iluminasi cahaya Bulan tidak cukup teramati, karena masih terlalu suram dibandingkan semburat cahaya sekitar (pendaran cahaya Matahari terbenam).

Baca juga:  Teramatinya Hilal Termuda Hilal Sya’ban 1431H
Avatar photo

Emanuel Sungging

jebolan magister astronomi ITB, astronom yang nyambi jadi jurnalis & penulis. Punya hobi dari fotografi sampe bikin komik, pokoknya semua yang berhubungan dengan warna, sampai-sampai pekerjaan utamanya adalah seperti dokter bedah forensik, tapi alih-alih ngevisum korban, yang di visum adalah cahaya, seperti juga cahaya matahari bisa diurai jadi warna cahaya pelangi. Maka oleh nggieng, cahaya bintang (termasuk matahari), bisa dibeleh2 dan dipelajari isinya.

1 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini