fbpx
langitselatan
Beranda » Sejenak Berlibur di Star Party 2007

Sejenak Berlibur di Star Party 2007

Gongggg .. dengan bunyi gong yang dipukul oleh Bpk. Thomas Djamaluddin dari LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional), maka secara resmi kegiatan SSAG 2007 (Southern Sky Astronomy Gathering/Temu Astronomi Indonesia) pun dibuka. Kegiatan yang untuk pertama kalinya dilakukan secara nasional ini dihadiri oleh kurang lebih 130 peserta dari penjuru Indonesia. Kendati harapannya bisa mendatangkan peserta dari ujung Sabang sampai Merauke, tetapi peserta terjauh datang dari Ternate. Tetapi tidak apa-apa, yang paling penting adalah penggemar astronomi se-Indonesia berkumpul, diwakili oleh teman-teman yang bisa datang, dan bersama-sama menikmati keindahan langit khas Indonesia dari Stasiun Pengamat Dirgantara LAPAN Pamulihan, Sumedang Jawa Barat.

Peserta dan Panitia Star Party 2007

Kegiatan dimulai pada siang hari dengan menghadirkan berbagai kalangan penggemar astronomi se-Indonesia. Dan tidak hanya penggemar astronomi secara komunitas, tetapi juga keluarga-keluarga yang menggemari astronomi datang. Dengan demikian kegiatan menjadi sangat meriah, karena yang datang tidak hanya orang-orang dewasa dengan wajah-wajah serius, tetapi juga anak-anak dengan keceriannya!

Karena pada siang hari tentu saja tidak ada bintang, maka sebagai pemanasan (di hari yang panas), kegiatan diawali dengan bincang-bincang dan tukar-pikiran dari berbagai komunitas/individu penggemar astronomi yang ada di Indonesia. Selain itu, beberapa dosen dari Program Studi Astronomi, sebagai perwakilan dari astronom profesional juga berbagi informasi tentang potensi pengembangan astronomi amatir di Indonesia, oleh Bpk. Dr. Hakim Malasan; serta upaya untuk memberi kesempatan belajar pengetahuan astronomi bagi anak-anak yang tidak beruntung melalui program UnAwe (Universal Awarness), oleh Ibu. Premana W. Premadi PhD.

Tetapi tidak hanya sekedar bincang-bincang, kegiatan siang hari diramaikan oleh demonstrasi peluncuran roket air oleh SMU Al-Mutaqin Tasikmalaya. Wahh .. roket meluncur tetapi mempergunakan pendorong dari air? Bahkan roketnya terbuat dari kemasan botol air minum mineral. Menarik!!

Peluncuran Roket Air oleh SMU Al-Mutaqin

Jika siang hari, apakah semua bintang tidak kelihatan? Jawabannya tidak semua! Ada satu bintang yang kelihatan sangat terang di siang hari, yaitu: Matahari! Maka, disiang itu juga semua peserta berkesempatan untuk melihat bintang yang menjadi sahabat kita semua. Ah, seperti itu rupanya wajah Matahari kita, pikir adik kecil kita yang sedang mengintip Matahari.

Mengintip Matahari
Wajah Matahari - Foto oleh Steve Adinugroho

Disamping itu, adik-adik kecil juga diberi kesempatan untuk berkreasi dan berkarya dalam membuat berbagai bentuk origami yang bercorak astronomi.

Astrokid, kreativitas anak dan pengenalan astronomi

Dan, malampun tiba. Semua bersemangat, waktunya mengamat!! Horee .. tetapi, langit mendung. Bagaimana dong? Kendati langit mendung, tetapi bukan berarti akhir segalanya. Teleskop tetap dipasang, kegiatan tetap berlanjut, dari adanya gerai kriya (workshop) pengamatan dan fotografi astronomi, planetarium mungil. Tidak hanya itu, semendung-mendungnya langit, masih ada bulan! Dengan demikian, kita masih bisa menikmati pemandangan bulan yang melalui layar televisi, bahkan bagi yang berkeinginan belajar fotografi, bisa berkesempatan belajar memotret bulan.

Baca juga:  Merayakan Artikel Space Scoop ke-100
Wajah sendu bulan - Foto oleh nggieng

Bahkan mendung pun bisa mengajak kita belajar hal yang lain. Bulan agustus seharusnya masuk dalam musim kemarau? Jika musim kemarau, biasanya tidak banyak awan, tetapi kenapa harus terjadi mendung? Maka, kita diajak untuk berpikir, bahwa terjadi sesuatu di dalam atmosfer Bumi ini yang menyebabkan adanya perubahan ini? Atau sebab dari luar angkasa? Kenapa bisa begitu? Apakah perubahan iklim ini terjadi dalam kaitannya dengan pemanasan global? Kalau ada hubungannya dengan pemanasan global, bagaimana kita berperanan dalam menyumbang atau menguranginya? Semakin banyak yang bisa kita kaji, mungkin bukan disini tempatnya mencari jawab, tetapi jika mau belajar, maka ini adalah PR kita bersama.

Malam berlalu, semua lelah dan sebagian pergi ke tenda-tenda untuk tidur, atau kembali ke penginapan masing-masing. Semuanya? Sepertinya tidak. Pukul 3 dini hari sebagian peserta kembali bangun dan ikut menikmati indahnya Mars, Orion dan Pleiades, bahkan menjelang terbitnya sang fajar peserta kembali bisa menikmati Venus yang sedang sabit dan kemudian dilanjutkan dengan pengamatan Matahari terbit. Dan akhirnya, Matahari pun bersinar kembali. Wah, ternyata sudah hari Minggu.

Mengamati Matahari Terbit

Waktunya pulang? Belumm .. kegembiraan belum usai. Pagi adalah waktunya yang tepat untuk kembali ke alam. Sebagian peserta yang masih bersemangat ikut serta jalan-jalan menikmati indahnya alam pedesaan, ahh .. segarnya alam pedesaan, ayoo balapan ….

Jalan-jalan di alam pedesaan

Tidak hanya itu, peserta juga berkesempatan mampir ke pabrik tahu sumedang! Siapa yang tidak kenal tahu sumedang?

Ini tahuu .. tahu?

Dan, waktu pun berlalu, akhirnya acara juga harus sampai pada akhir. Waktunya kembali ke kesibukan masing-masing. Terimakasih untuk semua, atas kegembiraannya, dan sampai bertemu lagi, juga dengan teman-teman yang belum sempat hadir, semoga bertemu di waktu yang akan datang, di acara pesta bintang yang lebih meriah lagi! Sampai jumpa semuanya ..

Haii .. sampai bertemu lagi teman-teman … demikian wajah ceria calon-calon astronom di masa mendatang

Avatar photo

Emanuel Sungging

jebolan magister astronomi ITB, astronom yang nyambi jadi jurnalis & penulis. Punya hobi dari fotografi sampe bikin komik, pokoknya semua yang berhubungan dengan warna, sampai-sampai pekerjaan utamanya adalah seperti dokter bedah forensik, tapi alih-alih ngevisum korban, yang di visum adalah cahaya, seperti juga cahaya matahari bisa diurai jadi warna cahaya pelangi. Maka oleh nggieng, cahaya bintang (termasuk matahari), bisa dibeleh2 dan dipelajari isinya.

27 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini

  • Pantai sih oke, tapi alat-alat harus dijaga baik-baik karena garam di pantai bisa merusak coating lensa atau cermin teleskop. Bisa tambah buruk kualitasnya.

  • yup, betul sekali. anginnya kenceng juga tuh. harus ada cover area buat ngelindungin barang-barang.

    kalo bisa, jangan di jawa barat lagi. biar yang kesulitan transpot bisa terakomodasi [walaupun gak semuanya] . . . . bisa juga berkoordinasi dengan lembaga setempat.

    misal di jogja. di sana, ketika dalam beberapa kesempatan aku kesan beberapa tahun yang lalu, hampir setiap malam langitnya cerah terus. kalo di sini, bisa kontak jac jg [gimana pak mutoha? :-P]

    kalo di jogja, saya ikut deh, kan deket dari semarang 😀

  • Waduuhh,, pengen Star Party Lagi,, kangen abiz!! adain lage donx! Rame bgt… Demi kemajuan astronomi!

  • ooo, gitu toh. hya ampuun, aku pengen star party di pantai itu gara2nya masih terkesima dengan fireball spektakuler dan gemerlap bintang-bintang yg kulihat waktu di pantai cipatujah beberapa tahun yg lalu. ternyata ada efek buruknya ya. hmm…

  • Hmm.. boleh juga dipantai.. :p
    Yahh, asal harga enggak meloncat tinggi kelangit.
    n jgn lupa banyakin publikasinya. jadi banyak yg dateng. jadinya bisa tuker-tukeran no. hp.. :p

  • Adain lagi dong StarParty-nya, dipantai kayaknya asyik juga………
    Kmaren publikasinya kurang ya, soalnya yang ikutan cuma sedikit…….
    Ntar banyakin publikasinya ya………….

  • acara star party kemaren memang hanya dibatasi untuk 200 org. dari 197 org yang mendaftar, yang datang 130 orang lebih

    untuk acara star party selanjutnya diharapkan lokasi acara akan lebih menunjang peserta yang lebih banyak dan juga publikasi akan lebih diperluas.

  • alow pa kabar……………..
    bagi panitia star party: kirimin foto galery dunk acr starparty-nya..biar jadi kenang2an..
    thanks b4.
    kpn2 diadakan lagi y

  • Wah, beritanya yang ke ubi cilembu nggak ada yach…itu ubi manis pisan euy…Tentang starparty di pantai oke juga, tapi pengalaman dulu buat di sana dengan skup kecil, cuaca bisa cepat berubah…dari bintang2 yang betebaran sampai rasi bintang susah dikenali saking banyaknya…eeh…tiba-tiba tanpa disadari ada dark cloud yang datang dan menutupi semua langit….dan tengah malamnya cerah lagi…itu kali pertama liat awan yang bener2 datang dan pergi begitu saja…(kaya lagu letto gini yach..)

  • aduh aduh cape dah. gimana ya ko aneh ya.
    tau gak bintang paling terang kan matahari tapi itu dalam context apa ya. Supernova kan merupakan ledakan antar bintang tapi disebut juga bintang paling besar dan paling terang

  • untuk acara selanjutnya, tanggal ga akan diganggu gugat deh.. rencana awalnya kan 18 Agustus, trus gagal krn ga dpt dukungan dr yg punya tempat n pemda. Eh pas diganti jadi 25 malah langit yang ga ksh dukungan!!

    Terima kasih ya sudah ikut partisipasi di starparty perdana kami.. semoga ke depannya bisa dihilangkan berbagai kekurangan dan makin ditambah asyiknya starparty.

  • ya ampun, poto gw kok aneh bener ya di situ?? = )
    good work panitia, kritikan dan evaluasi dr peserta kmrn tolong diperhatikan yah..
    hehehe

  • Buat Ali Kampung kelas XII IPA 6 SMA Negeri 4:

    Supernova tuh hasil ledakan bintang!! Bukan Bintang!! dasar ndeso bener!

  • iya nih rada serem kalau di pantai, plus indonesia rada lembab ya jdnya takut terjadi pengembunan juga kalau di pantai.

  • eh boleh tau g?da yang pny club astronomi di skul kalian g?klo ada, mau g klo qta sharing2 gt?

  • ass . wah, makasii banget yiia sharing ceritanya .. kapan nih mau ngadain lagy ? tiia tertarik banget soalnya ! tengs before ;’]

  • oh iiaa, buat admin site inii, tiia mau minta izin nih ! tiia mau angkat artikel ini untuk dimasukin ke dalem novel yang tiia tulis . apa boleh ? tolong kasii jawabannya ya . soalnya nggak enak ambil sesuatu dari milik orang lain tanpa izin 🙂 tengkiiu beradd semua .. GBU all … 😀

  • kita akan ngadain lagi star party .. kalau dah ada jadwalnya akan kami tampilkan di situs ini. Oya kalau mau dipakai silahkan saja.