fbpx
langitselatan
Beranda » Pro Kontra Pendaratan Di Bulan

Pro Kontra Pendaratan Di Bulan

Pernah nonton Jejak Petualang? Tentu menyenangkan kalau kita bisa menjelajahi daerah-daerah yang ada di Indonesia. Atau pernah nonton Star Wars? Wah seperti apa yah rasanya menjelajah alam semesta ini?. Mungkin bagi sebagian orang menjelajah Indonesia jauh lebih masuk akal ketimbang menjelajah alam semesta. Jangan jauh-jauh alam semesta. Menjelajahi tata surya saja belum tentu bisa. Tapi apa menjelajah ruang angkasa hanya sekedar mimpi?

Foto pendaratan di Bulan.

Mimpi dan harapan untuk menjelajah dan menemukan seorang teman di sudut semesta telah menginspirasi lahirnya film fiksi ilmiah selama bertahun-tahun. Impian menjelajah Tata Surya seringkali menghiasi imajinasi manusia. Bukan hanya mimpi memang yang bisa membuat kita berandai-andai berada di planet lain. Nyatanya, ada banyak misi yang dilakukan untuk mewujudkan impian tersebut.

Tahun 1969, pesawat Apollo 11 berhasil membawa dan menjejakkan manusia untuk pertama kalinya di Bulan. Tentu kita semua ingat siapa itu Neil Amstrong, manusia pertama yang menjejakkan kaki di Bulan. Namanya menghiasi buku IPA di SD, SMP maupun SMA. Tak pelak peristiwa ini bisa dikatakan menjadi salah satu tonggak sejarah penting dunia IPTEK. Dengan demikian, impian untuk menjelajah lebih jauh lagi dari Bulan hanya menunggu waktu untuk direalisasikan.

Setelah lebih dari tiga dekade terlewati, pro kontra masih membayangi peristiwa bersejarah itu. Skeptisme muncul karena ada anggapan NASA-saat itu- belum memiliki teknologi yang memungkinkan pendaratan di Bulan. Era tahun 1969 merupakan masa dimana perang dingin antara Uni Soviet dan Amerika belum berakhir. Tekanan “Perang Dingin” dengan Soviet membuat Amerika harus melakukan sesuatu untuk memenangkan perang tersebut. Terlebih lagi setelah Soviet berhasil mengorbitkan Yuri Gagarin. Karena itu bisa saja pendaratan Apolo 11 di Bulan hanya sebuah skenario politik untuk memenangkan perang dingin.

Tapi kalau pendaratan itu palsu, harusnya Uni Soviet sudah menjadikan ini sebagai sebuah serangan balik bagi Amerika. Tapi sampai saat ini, bahkan saat histeria pendaratan itu terjadi, pihak Soviet tidak memberikan reaksi menyerang.

Jika dilihat dari foto yang dipublikasikan memang ada beberapa hal yang aneh. Diantaranya foto yang memperlihatkan bendera tampak berkibar padahal di Bulan tidak ada atmosfer dan angin. Selain itu ada juga foto yang tidak memperlihatkan adanya satu bintangpun pada langit latar belakang Bulan yang gelap.

Bendera Berkibar Tanpa Angin? Mustahil!
Bendera yang berkibar mungkinkah? Pertanyaan ini sering muncul jika melihat foto pendaratan Apollo. Di bulan kan tidak ada angin. Tapi memang untuk bisa berkibar, bendera tidak selalu membutuhkan angin. Setidaknya di ruang angkasa hal inilah yang terjadi. Pada kondisi di Bulan, bendera dipancangkan bukan hanya pada tiang vertikal, tapi terdapat juga tiang horizontal yang ditambahkan di bagian atas bendera, sehingga bendera tersebut tampak tergantung dan merentang. Selain itu permukaan Bulan yang keras mempersulit pemancangan tiang bendera, sehingga para astronot harus memutar tiang tersebut maju mundur agar bisa ditanamkan di tanah bulan. Akibat gerakan ini, bendera tersebut berkibar, atau yang sebenarnya lebih tepat jika disebut bergetar. Di Bumi kibaran bendera terjadi beberapa detik dan diperlambat oleh udara, tapi kondisi vakum di Bulan menyebabkan gerakan bendera tersebut tidak akan berhenti karena tidak ada gaya dari luar yang menghentikannya.

Baca juga:  Cerita tentang Supermoon si Bulan Super

Di Langit Tak Ada Bintangkah?
Pertanyaan lain yang muncul saat melihat foto-foto yang dipublikasikan, mengapa tidak ada bintang pada gambar yang diambil para astronot dari permukaan Bulan. Logikanya tanpa atmosfer otomatis langit Bulan menjadi gelap. Jika demikian tentunya pengamat bisa melihat objek-objek terang seperti bintang.

Pada langit Bumi, partikel-partikel atmosfer Bumi akan menghamburkan cahaya matahari pada panjang gelombang biru, sehingga langit siang hari pun tampak biru. Berbeda dengan Bulan, yang hampir dapat dikatakan tidak memiliki atmosfer sehingga langit senantiasaÊ gelap, baik siang maupun malam. Jadi, jika kita berada di Bulan, tentunya bintang akan selalu terlihat. Tetapi kenapa tidak terekam dalam gambar yang diambil Apollo? Dalam foto itu, sebenarnya bintang tersebut ada, namun terlalu redup untuk ditangkap kamera. Kamera dan film yang digunakan oleh para astronot disetel untuk mengambil gambar-gambar kegiatan di Bulan. Exposure timenya diatur sedemikian rupa agar dapat merekam kondisi permukaan Bulan yang terang, bukan untuk mengambil gambar objek-objek lemah pada langit latar belakang.

Jejak Kaki yang Membandel
Pada foto yang lain, tidak tampak adanya lubang bekas semburan roket pada lokasi pendaratan. Untuk roket seukuran Apollo seharusnya semburannya dapat menimbulkan lubang yang besar pada permukaan Bulan. Jadi, bagaimana bisa roket mendarat mulus tanpa membekaskan jejak besar?

Untuk melakukan sebuah pendaratan tentu tidak dilakukan dengan kecepatan tinggi tapi dengan kecepatan yang diperlambat. Tidak ada satu orangpun yang memarkirkan mobilnya dengan kecepatan 100 km/jam. Hal yang sama berlaku juga pada Apollo 11. Semburan roket memiliki dorongan 5000 kg, tetapi roket tersebut diperlambat sampai sekitar 1500 kg saat mendekati permukaan. Dengan diameter pipa pengeluaran roket sebesar 54 inci (dari Ensiklopedia Astronautica), dan ukuran roket sekitar 2300 inci persegi, semburan roket hanya menimbulkan tekanan sekitar 0.75 kg /inci persegi. Tekanan sebesar ini tidak akan sampai menimbulkan jejak lubang yang besar.

Hasil foto-foto yang diambil di Bulan juga memperlihatkan adanya bayangan yang kurang gelap. Obyek yang seharusnya gelap karena berada dalam daerah bayangan, tetapi dalam foto dapat jelas terlihat, termasuk tulisan di sisi pesawat. Jiika Matahari merupakan satu-satunya sumber cahaya, dan tidak ada udara yang dapat menghamburkan cahaya, seharusnya bayangan yang terjadi sangat gelap. Sebuah persepsi yang salah. Memang ini bukan diÊ Bumi dan cahaya Matahari tidak dapat dihamburkan dalam kondisi hampa udara. Tapi di Bulan masih ada sumber cahaya lain yang berasal dari Bulan sendiri. Debu di Bulan memiliki sifat yang khas: yaitu memantulkan kembali cahaya ke arah sumber cahaya berasal.

Foto Yang Sempurna
Kejanggalan lainnya, foto-foto yang dihasilkan oleh para astronot terlalu bagus dan hampir sempurna untuk ukuran seorang amatir, belum lagi kondisinya berbeda dari Bumi. Seorang fotografer profesional saja belum tentu semua foto yang diambil memiliki hasil sempurna. Kok bisa, para astronom yang amatir dalam fotografi memiliki hasil foto yang begitu bagus.

Sebelum diberangkatkan ke Bulan, para astronot ini selain menerima pelatihan untuk beradaptasi dengan kondisi Bulan mereka juga dilatih bagaimana mengambil foto di Bulan. Awak Apollo 11 dalam penjelajahannya mengambil sekitar 17000 foto di permukaan Bulan. Ada banyak foto yang gagal, dan tentunya yang dipublikasikan adalah foto-foto yang dianggap bagus dan berhasil. Sama seperti seorang fotografer, foto yang dipublikasikan tentunya foto-foto yang bagus bukan yang gagal.

Baca juga:  Hoax, Budaya Ilmiah, dan Ruang Gaung di Media Sosial

Bukti Yang Sahih
Salah satu bukti yang tidak bisa disangkal adalah keberadaan batuan dari Bulan. Sekitar 841 pon batu dibawa dari Bulan untuk diteliti. Batu-batu ini sangat berbeda dari batu yang ada di Bumi. Penelitian terhadap batu tersebut bisa menunjukkan asal usul, serta kondisinya yang berada dalam keadaan tanpa udara dan tanpa air selama ribuan tahun. Tidak ada yang bisa membuat replika batu seperti ini baik secara alami maupun buatan manusia. Selain itu batuan ini tidak mungkin berasal dari asteroid karena contoh batuan yang berasal dari asteroid telah dikoleksi oleh NASA maupun para peneliti di belahan Bumi lainnya. Batu ini pun bukan berasal dari batu yang jatuh sebagai meteorit dari angkasa karena batu yang jatuh sebagai meteorite akan dioksidasi saat melewati atmosfer. Dan ini tidak terjadi pada batu-batu tersebut.

Para ahli geologi dari seluruh dunia telah meneliti batuan tersebut, dan merupakan hal yang bodoh jika membuat batuan palsu untuk menipu semua peneliti. Jauh lebih mudah untuk pergi ke Bulan dan mengambil batuan tersebut dibanding memberi argumentasi palsu melawan semua ahli geologi sedunia. Para ahli tersebut bukan orang bodoh yang bisa ditipu.

Memang benar Amerika Serikat sebagai negara adikuasa bisa melakukan apapun untuk menjadi yang terdepan, namun bukan berarti persepsi seperti ini membuat kita menutup mata terhadap keberhasilan yang telah diraih oleh dunia sains dan teknologi.

Seandainya pendaratan tersebut memang palsu, apakah NASA begitu ceroboh sehingga meninggalkan banyak bukti untuk diungkapkan? Jika bayangan yang muncul di foto salah, mengapa tidak satupun personel NASA yang menyadarinya?

Mungkin jauh lebih mudah untuk menerima bahwa NASA telah berulang kali berhasil mengirimkan misi tanpa awak. Tapi juga bukan berarti penerbangan berawak menjadi sesuatu yang mustahil. Saat ini eksplorasi ruang angkasa tanpa awak telah berhasil menguak misteri tata surya mini di Saturnus (Saturnus dan satelit-satelitnya, lihat misi Cassini-Huygens). Perjalanan Misi Deep Impact berhasil memberi ruang baru untuk menguak misteri komet dan langkah awal untuk memahami pembentukan Tata Surya. Bahkan direncanakan beberapa tahun lagi, akan ada misi berawak kembali ke Bulan untuk menjajaki kemungkinanan hidup di Bulan. Misi ini akan menjadi misi awal sebelum melangkah ke Mars. Mungkin setelah Mars, hanya hitungan waktu dan Titan akan menjadi sasaran koloni berikutnya.

sumber :
Moon Base Clavius
Science@NASA : The Great Moon Hoax
Bad Astronomy

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

52 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini

  • LUARR BIASA !!!
    LANGIT YANG BEGITU LUAS, SIAPA YANG PUNYA ??
    HANYA KAGUM, DAN “WAH” YG TERUCAP….
    ITU BUKAN APA-APA DIBANDING SANG PENCIPTA LANGIT
    ALLAHUAKBAR…..

  • Pak Taufik Hidayat di Kuliah Umum Sabtu kmrn menyatakan satu bukti yg kuat ttg pendaratan di Bulan, yaitu perhitungan jarak Bumi-Bulan yg erornya orde cm. Ini benar2 hasil yg sangat presisi. Sistem yg digunakan adalah penembakan laser dari Bulan.

  • Sory baru balas artikel ini…..Lama belum terbaca….Wah artikelnya untuk kontra itu bagusss…. Tapi untuk Pro pendaratan manusia di bulan seperti adanya batuan yg di bawa astronot dan pemasangan sistem laser di bulan tidak menjamin astronot pernah mendarat di bulan. Walaupun saya pro pendaratan manusia di Bulan, tapi bagaimana bila misalkan ternyata robot yang diprogram untuk kembali lagi ke Bumi di wahana pendarat Bulan dapat membawa batuan Bulan dan bahkan memasang sistem laser tadi di Bulan juga dilakukan oleh robot. Walaupun sistem komputer baru berkembang sangat awal di era akhir 60-an dan digunakan untuk robot, tapi kemungkinan itu bisa saja terjadi karena teknologi robot juga sangat memungkinkan saat itu.
    Sebagaimana pengiriman wahana tak berawak ke planet lain dengan menggunakan robot seperti Mars atau Titan di Saturnus, pengiriman robot ke Bulan jauh lebih murah dan lebih mudah secara teknis dibandingkan pengiriman manusia.
    Ada bukti lain yang lebih kuat dari batuan geologis bulan dan pemasangan sistem laser pengukur jarak Bumi-Bulan…….???
    Klo menurut aku sih …bukti paling kuat hanya dapat ditemukan ketika ada robot atau manusia berada di bulan tepat di sekitar lokasi pendaratan bersejarah tahun 1969 itu dan mengamati kebenaran buktinya di sana….Begitu juga di lokasi lainnya sampai tahun 1972.

  • Ya kalau bicara kemungkinan, semua kemungkinan bisa saja terjadi. Mungkin saja pada tahun 1960an teknologi robot di U.S. secara rahasia sudah sangat modern sehingga bisa mengirimkan mesin yang sangat presisi sehingga dapat memasang cermin laser dengan ketelitian tinggi. Mungkin saja teknologi robot ini juga canggih sekali sehingga wahananya bisa mendarat, mengambil sampel bebatuan bulan, lalu mengirimkannya kembali ke Bumi sehingga bisa diambil oleh ilmuwan U.S., lalu buat pura-pura.

    Ya semua mungkin, dan skenario di atas mungkin2 saja. Tapi bukankah kalau teknologi super canggih di atas sudah tersedia, bukankah sudah cukup untuk dapat mengirimkan seseorang ke Bulan? Kalau teknologi elektronika seperti itu sudah mampu mengotomasi semua pekerjaan, ya berarti manusia sudah bisa dikirimkan ke Bulan.

    Seingat saya teknologi tahun 1960an yang dipakai untuk mengirimkan manusia ke bulan, belum banyak elektronikanya, belum secanggih dan secermat wahana antariksa sekarang yang sudah bisa diotomasi.

  • T_T tambahin artikel Pronya donk Mas,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
    lgi ada tugas,,,,,,,,,plis,,,,,,plis,,,,,,,,,,,,,plisssssssssssssssssssssssssssssss

  • Api membutuhkan udara untuk menyala, pertanyaan saya, pakah api yang dikeluarakan oleh roket akan menyala di ruangan yang hampa udara?

  • cara pendaratan nya gimana mas ? roketkan bukan pesawat ulang alik . roket adalah sama dengan peluru kendali tidak ada roda maupun rem , jadi ketika roket berada pada jarak tengah 2 bumi da bulan posisinya bukan berdiri lagi tapi mungkin nungging { sprti benda jatuh } rancangan roket tidak memungkinkan untuk pendratan mulus aplgi di bulan gak ada landasan . jadi kemunkinanya nyungsep . sama seperti ia balik kebumi landasan nya adalah lautan alias nyemplung makannya dia pake parasut dan meloncat ketika roket mendekati bumi . alhasil waktu pulang masuk akal tapi waktu berangkat diluar akal

  • @irsad: api itu kan proses pembakaran kimiawi, di mana satu bentuk zat diubah menjadi zat yang lain melalui proses kimiawi, misalnya korek api, itu pentul korek dengan oksigen diubah menjadi abu, demikian juga dengan roket, kenapa bisa menyala & bergerak, itu ada proses kimiawi yang disebabkan oleh bahan bakar roket, yang dibakar dan berubah wujud, (terlihat sebagai semburan api di buntut roket), dari proses tersebut, maka ada sebagian massa roket yang diubah wujud, dan dari hukum kekekalan momentum, massa yang berubah itu mendorong roket, sehingga bisa bergerak maju, dan di ruang angkasa itu, yang terjadi bukanlah seperti kita melihat api yang seperti kita membakar korek, tetapi yang terjadi adalah proses kimiawi, di mana bahan bakar tersebut diubah menjadi semburan api tersebut (dan pada saat yang sama mendorong roket). jadi api yang muncul di luar angkasa itu tidak bergantung pada lingkungan yg kedap udara, tetapi lebih pada proses kimawi pada roket.

    @muslih aswiber: pendaratan di bulan tidak mempergunakan roket, betul bahwa roket itu seperti peluru, tetapi di dalam roket itu diisi jg oleh yang namanya modul pendarat di bulan, dan dengan modul2 itu lah yg dipergunakan untuk pendaratan, kemudian bagian dari modul itu dipergunakan untuk lepas dari bulan, dan kembali ke bumi. Jangan lupa jg bahwa komponen dari wahana yang kembali ke bumi tidak lagi mempergunakan tingkat-tingkat roket yang berisi bahan bakar, (yang sebelumnya dipergunakan untuk mendorong keluar bumi), tetapi juga dibantu oleh gaya gravitasi bumi & bulan. jadi begitu kembali ke bumi, memang hanya bergantung pada gravitasi bumi & nyemplung deh ke laut.

    • ngomong apa sih ah kaga ngerti kita,,
      anda yang kepinteran apa aye yang,,,,???

  • klo menurut sepengetahuan saya, tdk mgkn mereka(AS) pernah mendarat di bulan,

    ada bukti lain yg bisa menguatkan kebohongan tersebut:
    1.rusia belum pernah mengirimkan manusia ke bulan karena antara bumi dan bulan
    terdapat zona radiasi yang sangat tinggi (sabuk van hallen
    gitu?). Menurut mereka, tidak ada manusia yang bisa melewati zona itu
    tanpa mengalami kerusakan ataupun kematian. Untuk bisa terhindar dari
    radiasi tingkat tinggi itu diperlukan pelindung setebal 6 kaki timbal
    atau aluminium. Bayangkan 6 kaki, sementara baju astronot itu sendiri
    hanya terdiri atas beberapa lapis tipis aluminium. Jadi walaupun rusia
    sering mengorbitkan astronot ke luar angkasa, itu masih terbatas di
    wilayah atmosfer bumi (stasiun ruang angkasa saja).
    2.Pendaratan vertikal pesawat Inggris sea harrier itu bisa soale
    untuk menjaga keseimbangan butuh 4 roket,padahal Lunar Module pas
    mendarat hanya pakai 1 roket.Pas kembalinya butuh roket gede kaya
    saturn-5 untuk melepaskan diri dari orbit bulan.Padahal Lunar module
    gur kecil.Poto Astonout didekat Lunar Module(L.M) aneh soale kaki
    astronout kebenam tapi si L.M ini kayak berdiri diatas
    pondasi,kakinya gak kebenam. Tambahan: beberapa kali percobaan pendaratan pesawat tsb di bumi gagal, apalagi di bulan yg gravitasinya lebih kecil.
    3.Batu2 yang katanya dari bulan 98% sampai saat ini belum selesai
    dianalisa. (mana hasil penelitian batu dari bulan?sampai skrg blm pernah dipublikasikan?)

    sumber: http://www.mail-archive.com/[email protected]/msg02315.html

    tambahan dari saya:
    -jika memang benar mereka telah mendarat ke bulan, mengapa sekarang penelitian di arahkan ke Mars?, mengapa tidak ada lagi misi ke bulan? apakah smua misteri di bulan sudah terkuak ataukah memang mereka blm pernah pergi ksana?
    -jika benar ada bendera AS disono(bulan), coba aja liat pake teropong segedhe gaban sekalian, tetep aja ga ada, karena pendaratan manusia di bulan cuma HOAX!!!

    • kata siapa misi ke bulan ga ada? setelah pendaratan pertama, masih ada 5 pendaratan astronot di bulan sampai dengan tahun 1972. Kenapa setelah itu nggak ada lagi? well… budgetnya gede Pak buat kesono.

      Tapi saat ini sebuah misi baru untuk ke bulan sedang dibuat yakni untuk pendaratan manusia lagi di Bulan baru kemudian k Mars.

    • NASA gitu loh, masak cuma sabuk van Halen ga bisa diantipasi, googling saja, ada cara tertentu melwati sabuk itu. Sebelum proyek Apollo 1 sampai Apollo 17 ada banyak proyek prcobaan ke bulan, speri proyek Gemini dll. Jadi bukan sekali saja saja Apollo 11 langsung sampai.

  • Iya, misi ke bulan waktu itu dihentikan karena faktor biaya, terutama setelah berakhirnya era perang dingin. Budget NASA yg sekarang untuk misi bulan yg baru dpt dibilang jauh lebih kecil dibandingkan budget yg terdahulu (plus inflasi).

    Sekarang banyak negara maju yg tertarik untuk kembali ke bulan, salah satu alasannya adalah mengambil Helium-3 yg banyak terdapat di bulan, yg nantinya dapat menjadi sumber energi masa depan.

  • hahaahah, bgini ni klo ga ngerti apa”, maen asal tulis.

    Gw pengen mbantah soal, bendera yang katanya ga bisa berkibar.
    Emang yang dibawa tu bukan bendera kain kaya yang sering kita liat, Mereka jga punya otak dong
    klo bendera kaya begituan ga bisa berkibar. Bendera yang digunain tu semacam logam
    jadi bisa tegak kaya begitu. wkwkwk klo ga punya pengetahuan ga usah bohongin publik

  • Ada tambahan lagi dari keraguan itu:

    3. Tidak pernah ada lagi orang yg mendarat di bulan sejak itu padahal tehnologi semakin maju setiap detiknya?

    Amerika tidak sekali saja koq (mengklaim) pergi ke bulan. Setidaknya ada 5 kali pendaratan lagi di bulan sejak Apolo 11 (Neil Armstrong), yaitu Apollo 12, 14 (maen golf di bulan), 15 (membawa Lunar Rover, kendaraan khusus buat di bulan), 16 (mendarat di dataran tinggi di bulan), dan 17 (bersama seorang ahli geologi).
    Kenapa Apollo 13 tidak ada dalam daftar? Karena meledak dalam perjalanan sehingga tidak sampai ke bulan. Karena itu juga memperkuat tudingan bahwa angka 13 membawa sial. Sampai sekarang misi ke bulan masih berlangsung (terakhir 2006), tapi sudah tidak berawak manusia lagi, semua pakai mesin. Kalau bisa otomatis, kenapa harus manual?Lagi pula NASA sekarang lagi menjajaki benda2 langit yang jauh lebih jauh daripada bulan, yakni Venus, Mars, dan asteroid. Tapi memang belum ada manusia yang (diklaim) mendarat di sana sih.

    • saya pernah baca, dari penerbangan 1 ke penerbangan lainnya cuma berjarak beberapa tahun malah ada yang satu tahun beberapa kali penerbangan,,kalo emang biayanya sangat mahal kenapa bisa sesering itu, dari penerbangan terahir sampe sekarang udah puluhan tahun masa belum ada dana juga,,.bahkan orang terkaya didunia ini pun tidak mau membiayai

      yang pasti sekarang teknologi udah canggih kalopun bohong pasti ketauan.
      sok tau banget gua ya ???

  • andai saat ini, tidak yang akan datang, amerika mampu mendaratkan orangnya lagi kebulan baru aku percaya, sebab kalau teknologi dahulu bisa mendaratkan manusia kebulan.. harusnya saat ini manusia udah sampai di planet mars.. ORANG GOBLOK AJA BISA MENALAR.. Wallahualam

    • Nalarnya orang “yang langsung percaya hoax” ya yg anda contohkan dari komen anda. Mau menjelaskan tapi waktu akan habis kalau urus dan meladeni manusia2 seperti anda. Ok sedikit saya jelaskan, krn saya yakin anda malas utk searching dulu.

      Semua butuh dana dan effort yg tidak sedikit. Banyak hambatan2 pencapaian dlm sains lbh byk datang dari non teknis ketimbang teknis. Riset dan teknologi dlm suatu negara itu selalu terkait oleh kebijakan2 politik. Smntr kebijakan2 politik dipengaruhi hal2 yg anda tau sendiri kan? (ya moga tdk terlalu naif utk tau kotornya politik)

      Saran saya, ketikkan pertanyaan anda dalam English, lalu search di Google. Akan byk informasi kenapa saat ini manusia2 pinter di Bumi blm bisa ke Mars. Oiya akan ada byk sudut pandang. Jadi anda gak gak usah takut dpt penjelasan dari NASA saja (yg mungkin anda gak percaya krn punya Amerika. Am I right?)

    • mang bisa dan itu sedang dipersiapkan untuk kembali ke bulan dan ke mars. tp masalahnya apa urgensi sekarang ke bulan or ke mars? jaman pendaratan apollo 11 yg dibicarakan bukan cuma ngambil sampel tp juga masalah politis yg bikin petinggi amerika mau keluarin dana gede untuk misi tersebut. pada masa itu…yg jd pemikiran juga bulan adalah obyek terdekat.. kalau manusia bisa nyampe disono maka itu adalah sebuah kesuksesan.

      sekarang?

      ada banyak fokus lain. fokus yg besar diberikan pada misi pencarian planet serupa bumi dan juga untuk masalah pengamatan alam semesta. skrg lebih banyak instrumen landas angkasa yg dibuat untuk jd mata astronom dr ruang angkasa.

  • konspirasi lagi..konspirasi lg..:P

    1.ini benar hoax, due to perang dingin dengan soviet dulu
    2.ini nggak hoax, cuma nasa butuh publisitas, kaya di film2, semua orang mempertanyakan fungsi urgen nasa ( dianggap anggaran nya terlalu mahal sedangkan efek nya nggak gitu kerasa–atau mungkin belum)
    3.ke bulan ato nggak ke bulan, ini bisa saja kerjaan para kuli media dalam meningkatkan oplah atau rating 😛
    4.terakhir…semua ini memang di buat untuk men twisted manusia :p kaya kerjaan kelompok bilderberg gitu 😀 soal nya ada ajah yg meraup untung dari tiap kehebohan di dunia ini.

    and btw buat bro syamfals : orang goblok bisa nalar, kebanyakan juga bisa kok..yg jadi point nya selalu: hasil nalar nya bagai mana..adalah lucu kalo misal nya ini adalah hoax dan kita bisa nya komentar sekarang..itu berarti nalar mereka lebih maju dalam manipulasi–lebih pintar..karna dunia bisa di buat percaya..trus ini bukan suatu rumus linear yang “apabila udah bisa mendarat di bulan dulu..maka sekarang udah sampai di mars”..zzz..wong bumi ajah belum seluruh nya di teliti :P, urgensi harus ke mars ngga mendasar..karna pls di note kalo sumber semua ilmu pengetahuan,research adalah kebutuhan si pemakai (dalam hal ini negara biasanya)..jadi ngga ada rumusan kalo udah di bulan tahun 60-70 an lalu..sekarang harus udah di mars..ya tergantung apa yg mereka butuh/teliti pasti nya..IMHO

    tp yang menarik, nggak ada yg mustahil di dunia ini..walau seluruh dunia mengakui satu fakta tertentu, kemungkinan fakta tersebut jadi tidak sah di masa depan selalu terbuka–so pls open mind..jgn emosian 😀

    tau kan cerita nya yg dulu seluruh dunia mikir kalo dunia ini flat? tau kan dulu manusia percaya kalo bumi pusat tata surya? bahkan belum gitu lama kalo kita percaya bahwa atom adalah bagian terkecil dari satu senyawa–ternyata ngga.. jadi apa yg di percayain dunia saat ini..seiring waktu akan selalu di revisi 😛 IMHO

  • Gitu aja kok bingung…
    Kalo memang belum ada orang yang pernah menjamah tu dewi bulan, berarti masih perawan doooong… Lumayan tuh buat oom-oom yang kegatelan ama perawan kirim aja tuh oom-oom tuh ke luar angkasa untuk menjamah dewi bulan yang masih cute dan imute…

  • itu cuman kebohongan, orang barat aja udah banyak yang nggak percaya, aku baru percaya klo amerika bisa mendaratkan apa ke.. monyet kek, kalong kek, gak perlu manusia.. trus mengembalikan lunar modulnya sampai bumi dengan model seperti waktu itu.. pasti gak bisa! laa.. wong saat ini dengan teknologi yg lebih maju aja gak ada kabar2 soal pendaratan dibulan.. seharusnya itu menjadi awal explorasi alam semesta yang lebih maju.. tapi ujung-ujungnya ulang-alik cuman mengorbit ke bumi. nggak berani nglewati sabuk van hallen

    • ga ada kabar soal pendaratan di Bulan bukan karena ga bisa tp karena targetnya dah beda. pendaratan di bulan itu bukan cuma sekali tp ada 7 misi pendaratan di bulan sampai apollo 17. Dari semua misi 5 berhasil mendarat di bulan, 1 mendarat di dataran tinggi dan apollo 13 meledak. dan dari thn 1969-1972 ada 12 org yg sudah mendarat di bulan. Misi apollo 18,19,20 dibatalkan karena pemotongan anggaran di NASA.

      setelah itu ga ada lagi. pendaratan di bulan terjadi ketika kennedy menyampaikan visi tersebut sekaligus ngucurin dana untuk itu. dana 1 misi berawak itu bisa untuk beberapa misi tanpa awak. karena itu anggaran dipusatkan untuk misi tanpa awak yg menjelajah antariksa.

      masalah sabuk van allen mah bisa diselesaikan. beside misi ke bulan itu bukan langsung berhasil ada beberapa kegagalan.

  • @Syamfals:

    Knp sih km berharap bgt ma amerika. Emank lo bisa mendarat di bulan?? Gak usah koar2 deh klo lo dewe juga masih belajar.. Mending belajar sonoo, kloo udah bisa ke bulan baru berkoar..

    Km terlalu anti-amerika. Boleh sih kritis, tapi tempatkan daya kritisnya km di tempat yg seharusnya, supaya nggak mubazir..

    • mmm… ranah bahasannya beda pak Alaim. Anda yakin angkasa yang dimaksud adalah sama? Hanya Allah yang tahu kan, jangan serta merta ambil kesimpulan yang sama. Akan lebih bijak jika kita semua mau lebih terbuka dalam melihat fakta-fakta sains dan memilah mana yang benar dan yang palsu.

      mbak Vie, aku baru baca nih..*telat* Nice, nice.

  • gerakan bendera dibulan akibat gravitasi di bulan yg ada di tempat yg vakum udara, bukan krn angin. Di vakum udara, benda dgn berat 1 ton dgn sebuah bulu seberat 1 gram, akan bergerak kearah (bawah) gravitasi dgn kecepatan yg sama.

    • @mas Yudi Catur, gravitasi tuh bukan kecepatan, melainkan percepatan. Dari rumusnya Newton:

      F = G. M.m/r^2 dan F = m.g

      maka di dapat g = G.M/r^2

      M adalah massa yang relatif besar (bisa bumi bisa bulan)
      m adalah massa yang relatif kecil
      g adalah percepatan gravitasi

  • ada prtanyaan knapa penerbangan ke bulan tidak dilakukan lagi sejak 1972?

    mungkin selama ini ada pengerjaan project luar biasa yg membutuhkan banyak waktu n biaya, coba bayangin klo NASA mau bikin markas penelitian di bulan

    who knows?

  • pembohong betul,liat aja bayangannya sama benderanya masa di bulan ada angin liat aja masa benderanya berkibar jelas banget oongnya tuh terus liat aja bayangannya BERBEDA ama bayangan benderanya DASAR AMERIKA

  • meskipun saya masih smp kelas 2 saya telah membaca al-quran di situ tertera bahwa untuk menuju bulan kita membutuhkan waktu yang tidak sebentar/berjuta juta tahun

  • ya mungkin maksud anda berjuta2 tahun itu dengan kecepatan 5km/jam -_-
    jika memang ke bulan butuh waktu berjuta2 tahun berarti bumi mengelilingi matahari pun butuh waktu miliayaran tahun yah? cobalah anda berfikir logis

  • Hei dek, Iqbal..!!! selesaikan dulu sekolahmu, bru komentar….. belajar lg sana biar entar lulus ujiannya… dongkol juga liat kelakuan ABG indo kota.. slalu buat hal yg memalukan terus. (buat mbak ivie, artikelnya bagus mbak, lanjutkan kreatifitasnya mbak… ^__^)

  • Hahahah sampai matipun ga akan percaya saya smp skrg kalau manusia pernah mendarat di bulan, terlalu awesme terlalu bo’ong banget, skrg aja ga ada pbulisitas, apalagi TAHUN 1969!!! TAHUN 1969! Hahahahahahahahahahahah … PERTANYAAN SAYA SIAPA YG BISA BUKTIKAN KE BULAN LAGI ?!

  • pendaratan manusia d bulan memang benar sdh terjadi, dr statement pihak NASA yg menyatakan bulan seperti pernah terbelah itu sbgai bukti tentang kisah Nabi Muhammad membelah bulan, tp kpn dan siapa yg mendarat memang msh bs diperdebatkan…. krn pd saat itu adlh era perang dingin antara amerika & soviet di segala bidang…. tnp kcuali astronomi semua melakukan berbagai cara utk mengukuhkan jati diri sebagai negara adidaya… bnyk propaganda negara besar yg terkuak stelah lama menyebabkan munculnya teori2 konspirasi baik bulan mars maupun lainnya…..