fbpx
langitselatan
Beranda » Burung? Pesawat? Bukan, Ini Awan Berudu!

Burung? Pesawat? Bukan, Ini Awan Berudu!

Para astronom berhasil mengidentifikasi awan gas berbentuk Berudu yang melengkung mirip berudu atau kecebong.

Ilustrasi awan molekular Kecebong dan lubang hitam yang berada di pusat gravitasi orbit. Kredit: Universitas Keio.
Ilustrasi awan molekular Kecebong dan lubang hitam yang berada di pusat gravitasi orbit. Kredit: Universitas Keio.

Awan dengan berbagai bentuk? Tentu ini bukan hal asing. Kita sering melihatnya.

Keluarlah ke taman sekedar untuk berjalan-jalan, atau bahkan duduk di beranda sambil menatap langit. Sekarang, lihatlah awan dan bayangkan bentuk atau pola menarik yang bisa kamu lihat dari awan tersebut.

Ternyata, di alam semesta juga ada awan gas dengan bentuk aneh.

Para astronom berhasil mengidentifikasi awan gas molekular yang tidak biasa dari data pengamatan Teleskop James Clerk Maxwell Telescope dan Teleskop Radio Nobeyama 45-m. Awan yang akan melahirkan bintang ini dijuluki Berudu karena bentuknya yang melengkung. Awan Berudu tersebut berada 27.000 tahun cahaya di rasi Sagittarius. Sangat jauh!

Para peneliti menduga ada benda kecil masif yang bertanggung jawab atas bentuk melengkung dari berudu. Ini arena awan tampak meregang seperti ditarik suatu benda masif yang tentu saja gravitasinya besar saat mengelilingi benda tersebut. Sama seperti menjatuhkan batu ke stoking. Para ilmuwan pun mulai mencari benda terang masif di pusat orbit awan Berudu. Seperti Matahari di pusat Tata Surya. Yang mengejutkan, mereka tidak menemukan apapun!

Para astronom menduga kalau awan Berudu ini mengorbit benda gelap. Dan tampaknya benda itu adalah lubang hitam dengan massa 100.000 kali lebih masif dari Matahari. Satu-satunya cara melihat benda gelap dengan mengamati perilakunya saat berinteraksi dengan benda terang di sekitarnya. Meskipun demikian, para astronom belum bisa mengetahui berapa banyak lubang hitam dan seberapa besar massa yang harus dicari.

Untuk itu, para astronom ini memilih menggunakan ALMA (Atacama Large Millimeter/submillimeter Array) untuk mencari tanda-tanda yang lemah dari lubang hitam atau benda lainnya di pusat orbit Berudu. Dengan cara ini, para astronom berharap bisa mengetahui apa yang membuat awan Berudu memiliki bentuk yang tidak biasa.

Fakta Keren

Tahukah kamu kalau para astronom sudah berhasil memotret lubang hitam supermasif Sagittarius A* di pusat Bimasakti? Lubang hitam tidak memancarkan cahaya. Tapi gas yang bersinar di sekitar lubang hitam bisa menyingkap area pusat yang gelap seperti “bayangan” dengan cincin terang.


Sumber: Artikel ini merupakan publikasi ulang yang dikembangkan dari Space Scoop Universe Awareness edisi Indonesia. Space Scoop edisi Indonesia diterjemahkan oleh langitselatan.

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

2 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini

  • Apakah awan berudu tersebut lambat laun akan terhisap masuk ke dalam lubang hitam ?

    • Bisa saja tapi masih harus diketahui juga massa lubang hitam tersebut apakah cukup besar untuk punya gravitasi kuat yg bisa menarik materi dari awan berudu yang massanya juga besar.