fbpx
langitselatan
Beranda » Tantrum, Bayi Bintang Hantam Rumah Tetangga

Tantrum, Bayi Bintang Hantam Rumah Tetangga

Ketika bayi bintang bertengkar, efeknya bisa memengaruhi rumah mereka! Itu yang sedang terjadi di rasi Orion.

Pertengkaran kecil memperebutkan mainan atau permen dengan saudara itu hal biasa. Dan umumnya, orang tua akan menengahi untuk membagi benda yang diperebutkan anak yang sedang tantrum. 

Tapi, itu cuma berlaku dalam kehidupan manusia. 

Area FIR 3 dan FIR 4 di OMC-2 (Awan Molekular Orion 2) yang dihasilkan data ALMA (merah: gas karbon monoksida, oranye: debu termal, biru: gas silikon monoksida). Bintang hijau menandai lokasi bayi bintang di area FIR3. Pada foto tampak arus keluar dari bayi bintang dan lapisan kejut di sekeliling area FIR4. Kredit: ALMA (ESO/NAOJ/NRAO), A. Sato et al.
Area FIR 3 dan FIR 4 di OMC-2 (Awan Molekular Orion 2) yang dihasilkan data ALMA (merah: gas karbon monoksida, oranye: debu termal, biru: gas silikon monoksida). Bintang hijau menandai lokasi bayi bintang di area FIR3. Pada foto tampak arus keluar dari bayi bintang dan lapisan kejut di sekeliling area FIR4. Kredit: ALMA (ESO/NAOJ/NRAO), A. Sato et al.

Perseteruan Bayi Bintang

Ceritanya berbeda kalau yang berseteru itu dua bayi bintang yang bahkan bisa mempengaruhi rumah mereka, awan pembentuk bintang, di rasi Orion!

Bayi bintang terbentuk ketika awan tebal yang terdiri dari gas dan debu runtuh karena gravitasi. Pada saat itu, tidak semua materi runtuh membentuk bayi bintang. Menurut penelitian terbaru, sebagian gas bisa lolos dengan kecepatan tinggi. Para astronom menyebutnya “arus keluar kecepatan tinggi”.

Sebagian besar bintang terbentuk dalam kelompok besar seperti tandan anggur di kebun anggur. Karena itu menurut teori, sebagian arus gas keluar kecepatan tinggi datangnya dari awan palung kelahiran bintang, dan bisa bercampur dengan awan lain di dekatnya. Campuran ini bisa memengaruhi pembentukan bintang di awan terdekat.  

Sampai saat ini, para astronom masih kesulitan mengonfirmasi prediksi tersebut karena kelompok bintang-bintang yang sedang terbentuk berada sangat jauh dari Bumi. 

Palung Kelahiran Bintang

Untuk memelajari area dimana bintang terbentuk, para astronom dari Universitas Kyushu di Jepang menggunakan Teleskop radio ALMA (Atacama Large Millimeter/submillimeter Array) untuk mengamati area di rasi Orion. Area ini jaraknya 1400 tahun cahaya dan ada sejumlah besar bintang yang terbentuk.

Tak disangka, para astronom melihat arus gas keluar dari bayi bintang di area FIR 3 menghantam area pembentukan bintang FIR4 di dekatnya. Akhirnya terbentuk lapisan gangguan energetik atau lapisan kejut. 

Dari hasil pengamatan terbaru, para astronom bisa memelajari lebih lanjut apakah pertengkaran dua bayi bintang itu membawa efek positif atau negatif pada kelahiran bintang-bintang baru.

Fakta Keren:

ALMA adalah teleskop radio yang berada pada ketinggian 5000 meter di Chile. Teleskop ALMA sangat mumpuni untuk memotret citra berkualitas tinggi dari gelombang radio yang sangat lemah. Gelombang radio yang diterima itu menyimpan cerita dan petunjuk pembentukan bintang dan planet, maupun bahan penyusun kehidupan. 


Sumber: Artikel ini merupakan publikasi ulang yang dikembangkan dari Space Scoop Universe Awareness edisi Indonesia. Space Scoop edisi Indonesia diterjemahkan oleh langitselatan.

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini