fbpx
langitselatan
Beranda » Potret dari Jantung Galaksi Bimasakti

Potret dari Jantung Galaksi Bimasakti

Ada lubang hitam raksasa yang mengintip dari pusat galaksi Bimasakti. Dan untuk pertama kalinya, para astronom memperoleh bukti visual berupa foto dari lubang hitam supermasif di pusat galaksi kita!

Lubang hitam merupakan objek di alam semesta yang gravitasinya sangat kuat. Saking kuatnya, cahaya pun tidak bisa lepas dari lubang hitam. Karena itu, objek ini tidak memancarkan cahaya. Warna kuning-oranye-kemerahan pada foto merupakan pendaran gas yang mengelilingi lubang hitam yang berada tepat di tengah cincin. Kredit: Kolaborasi EHT
Lubang hitam merupakan objek di alam semesta yang gravitasinya sangat kuat. Saking kuatnya, cahaya pun tidak bisa lepas dari lubang hitam. Karena itu, objek ini tidak memancarkan cahaya. Warna kuning-oranye-kemerahan pada foto merupakan pendaran gas yang mengelilingi lubang hitam yang berada tepat di tengah cincin. Kredit: Kolaborasi EHT

Foto lubang hitam Sagittarius A* atau Sgr A* ini dipotret oleh kolaborasi Teleskop Event Horizon (EHT). Kolaborasi ini melibatkan astronom dari berbagai negara serta teleskop yang berada di beberapa negara. 

Pengamatan yang dilakukan tim astronom dalam kolaborasi EHT bukan hanya dengan satu teleskop. Mereka menggabungkan teleskop radio yang berada di berbagai negara menjadi teleskop raksasa sebesar Bumi untuk mengamati lubang hitam jauh. Teleskop yang digunakan berada di Perancis, Spanyol, Greenland, Chile, Amerika Serikat (Arizona dan Hawai’i), Meksiko, dan Kutub Selatan. 

Pada tahun 2019, tim kolaborasi EHT memublikasikan foto pertama mereka. Yang dipotret adalah lubang hitam M87* di galaksi Messier M87 yang jaraknya 53 juta tahun cahaya. Massanya juga sangat besar yakni 6,5 miliar massa Matahari. 

Tahun ini, tim kolaborasi EHT memublikasikan foto terbaru mereka. Kali ini fotonya berasal dari galaksi Bimasakti, yakni lubang hitam supermasif di pusat galaksi kita.

Sagittarius A*. Itu julukan lubang hitam yang luar biasa masif di pusat Bimasakti. Lubang hitam ini empat juta kali lebih masif dari Matahari. Tapi, ukuran dan massanya masih seribu kali lebih kecil dibanding lubang hitam M87*. Dari jarak, Sgr A8 jauh lebih dekat hanya 27.000 tahun cahaya. tapi, ukuran dan massa yang lebih kecil membuat lubang hitam ini lebih sulit untuk dipotret. 

Karena lubang hitam ini juga berputar sangat cepat, maka foto yang diambil juga terus berubah saat diambil. Karena itu, para astronom menggunakan super komputer untuk menggabungkan dan menganalisis data. 

Hasilnya foto lubang hitam supermasif Sagittarius A*. 

Foto yang dihasilkan itu tidak saja menandai kemajuan teknologi tetapi juga pembaruan pemahaman tentang perilaku gravitasi pada lingkungan ekstrim seperti lubang hitam. Yang pasti pemahaman kita tentang alam semesta juga semakin diperbarui.

Fakta keren

Tidak mudah untuk menghasilkan foto lubang hitam ini. Ada 300 peneliti dari 80 institusi yang bekerja selama 5 tahun untuk menghasilkan foto ini. Sebuah upaya yang sangat masif!


Sumber: Artikel ini merupakan publikasi ulang yang dikembangkan dari Space Scoop Universe Awareness edisi Indonesia. Space Scoop edisi Indonesia diterjemahkan oleh langitselatan.

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini