fbpx
langitselatan
Beranda » Fenomena Langit Bulan Juni 2022

Fenomena Langit Bulan Juni 2022

Selama bulan Juni, bangunlah lebih pagi dan nikmati kehadiran planet-planet visual sebelum fajar menyingsing. Di penghujung Juni, planet-planet tersebut akan tampak berbaris di langit. 

Bulan, Venus, Jupiter, dan Mars pada tanggal 28 Mei 2022 pukul 05:00 WIB dari RS. Borromeus. Kredit: Avivah Yamani

Planet

Merkurius, Venus, Mars, Jupiter, Saturnus. Sepanjang bulan Juni, seluruh planet visual a.k.a planet yang bisa kita lihat dengan mata tanpa alat, bisa diamati sebelum fajar menyingsing. 

Merkurius si planet terdekat Matahari ini sudah menampakkan diri di pagi hari sebelum fajar menyingsing. Akan tetapi, di awal Juni planet ini masih tidak tampak karena berada sangat rendah di ufuk timur. Merkurius terus menanjak naik di rasi Taurus dan mencapai titik tertingginya di langit timur pada pertengahan Juni. Di penghujung bulan Juni, planet ini tampak segaris dengan Bulan dan planet visual lainnya. 

Venus masih berjaya sebagai objek paling terang di pagi hari. Si bintang kejora yang bergerak turun dari Aries ke Taurus ini juga berbaris bersama planet lainnya serta berpapasan dengan Bulan di penghujung Juni. 

Mars dan Jupiter yang berpasangan di awal Juni mulai memisahkan diri kala Jupiter terus menanjak naik dan bergerak dari rasi Pisces ke Cetus. Sedangkan Mars masih tetap di Cetus. Jelang akhir Juni, Jupiter berpapasan dengan Bulan dan sehari kemudian, membentuk konjungsi segitiga dengan Bulan dan Mars.

Saturnus, si planet gas raksasa yang terkenal dengan cincinnya memang paling tinggi di langit dibanding planet lainnya. Saturnus merupakan planet yang pertama terbit dibanding planet lainnya. Planet ini terbit jelang tengah malam dan bisa diamati sampai fajar menyingsing. Saturnus juga yang pertama berpapasan dengan Bulan, dan tiga hari kemudian Bulan berpasangan dengan Jupiter. 

Dari seluruh planet visual, Saturnus terbit lebih dahulu jelang tengah malam, disusul Jupiter saat tengah malam, kemudian Mars saat lewat tengah malam. Venus dan Merkurius terbit saat jelang fajar. 

Uranus & Neptunus. Planet es raksasa ini terlalu redup untuk diamati dengan mata tanpa alat. Siapkan teleskop jika ingin melihat kedua planet es tersebut. 

Uranus terbit dini hari dan bisa diamati sampai jelang fajar di rasi Aries. Sementara itu Neptunus terbit tengah malam di rasi Pisces dan bisa diamati sampai fajar menyingsing.

Bulan

Fase Bulan Juni 2022. Kredit: Fajar Ariadi/langitselatan

Bulan tetap jadi atraksi menarik untuk dilihat karena kecerlangannya. Selain itu, konjungsi Bulan dan planet juga jadi suguhan menarik lainnya.

2 Juni.  Bulan di titik apogee. Bulan mencapai jarak dari Bumi pada jarak 406.192 km

7 Juni. Bulan Perbani Awal. Bulan akan tampak sejak Matahari terbenam sampai tengah malam saat Bulan terbenam. Para pengamat langit bisa menikmati langit bebas cahaya Bulan mulai tengah malam sampai jelang dini hari.

14 Juni. Bulan Purnama. Bulan akan berada di atas cakrawala sejak Matahari terbenam sampai fajar tiba. Kesempatan baik untuk mengamati Bulan dan kawah-kawahnya. Setelah fase purnama, Bulan secara perlahan akan bergeser waktu terbitnya semakin malam.

Bulan purnama terjadi hampir 12 jam sebelum berada di titik terdekat dari Bumi sehingga piringan Bulan tampak sedikit lebih besar. Peristiwa ini dikenal sebagai Bulan Purnama Perigee atau ada juga yang menyebutnya Supermoon a.k.a Bulan super. 

15 Juni. Bulan di perigee. Bulan mencapai jarak terdekatnya dengan Bumi yakni 357.432 km.

Baca juga:  Astara Ganesha: Rangkaian Perayaan World Space Week di ITB

21 Juni. Bulan Perbani Akhir. Bulan terbit tengah malam dan terbenam siang hari. Bulan tampak dari tengah malam sampai jelang fajar.

29 Juni. Bulan Baru. Waktunya pengamatan. Langit akan gelap tanpa cahaya Bulan. Saat yang tepat untuk melakukan astrofotografi Deep Sky atau Bima Sakti. Pada saat ini, Bulan terbit hampir bersamaan dengan terbitnya Matahari. Jadi Bulan dan Matahari akan tampak sepanjang hari. Pengamat bisa menikmati planet-planet tanpa gangguan cahaya Bulan.

Peristiwa

17 Juni — Elongasi Barat Merkurius

Merkurius mencapai titik tertinggi 23,2º di timur saat elongasi barat maksimum. Kredit: Stellarium

Merkurius dan Matahari membentuk sudut maksimal terhadap Bumi. Elongasi barat maksimum yang dicapai Merkurius 23,2º. Artinya, Merkurius akan berada 23,2º di arah timur Matahari. Merkurius yang berada di rasi Taurus bisa diamati dengan kecerlangan 0,6 magnitudo sebelum Matahari terbit. Merkurius terbit pukul 04:22 WIB. 

18 Juni — Bulan — Saturnus

Bulan dan Saturnus 18 Juni 2022 pukul 23:59 WIB. Kredit: Stellarium

Bulan dan Saturnus terbit beriringan dan tampak berpapasan di langit dengan Bulan 4,5º di selatan Saturnus. Kedua objek ini terbit beriringan diawali oleh Saturnus pada pukul 21:45 WIB disusul Bulan pada pukul 21:51 WIB. Saat Matahari terbit pada pukul 05:42 WIB, Bulan dan Saturnus sudah berada pada ketinggian 82º.

21 Juni – Solstice (Summer Solstice – Belahan Utara ; Winter Solstice – Belahan Selatan)

Titik balik musim panas bagi masyarakat di Belahan Bumi Utara dan titik balik musim dingin bagi penduduk di Bumi Belahan Selatan. Selain itu, bagi penduduk di belahan selatan, ini merupakan malam terpanjang dan bagi mereka yang berada di utara, ini adalah siang terpanjang.

Titik balik musim panas akan terjadi tanggal 21 Juni pukul: 16:08 WIB, ketika Matahari berada di rasi Gemini.

21 Juni — Bulan — Jupiter

Pasangan Bulan dan planet Jupiter tangga; 21 Juni 2022 pukul 03:00 WIB. Kredit: Stellarium

Setelah Saturnus, kali ini giliran Jupiter yang berpapasan dengan Bulan yang berada 2,7º di selatan Jupiter. Bulan terbit terlebih dahulu pada pukul 00:03 WIB disusu Jupiter pukul 00:19 WIB. Saat Matahari terbit pada pukul 05:43 WIB, Bulan dan Jupiter sudah berada pada ketinggian 78º.

22 Juni — Bulan — Mars — Jupiter

Bulan, Jupiter, dan Mars pada tanggal 22 Juni 2022 pukul 03:00 WIB. Kredit: Stellarium

Sehari setelah papasan dekat dengan Jupiter, si planet raksasa ini membentuk segitiga dengan Bulan dan Mars. Ketiga objek terbit beriringan diawali Jupiter pada pukul 01:16 WIB disusul Bulan pada pukul 00:24 WIB dan Mars pada pukul 01:10 WIB. 

23 Juni — Bulan — Mars

Pasangan Bulan dan Mars pada tanggal 23 Juni 2022 pukul 03:00 WIB. Kredit: Stellarium

Setelah membentuk segitiga di langit malam, kali ini Bulan papasan dekat dengan Mars, dan hanya terpisah 0,9º di selatan planet tersebut. Mars terbit pukul 01:09 WIB disusul Bulan satu menit kemudian. Saat Matahari terbit pada pukul 05:43 WIB, Bulan dan Mars sudah berada pada ketinggian 65º.

24 Juni — Bulan & 5 planet

Bulan dan planet-planet visual tanggal 24 Juni 2022 pukul 05:00 WIB

Planet-planet visual dan Bulan tampak sejajar di langit sebelum fajar menyingsing. Saturnus yang terbit pada pukul 21:21 WIB tanggal 23 Juni sudah berada melewati meridian saat kelima planet hadir di langit bersama Bulan. Sementara itu Jupiter terbit pukul 00:09 WIB disusul Mars pukul 01:08 WIB. Bulan yang akan membersamai planet terbit pukul 01:55 WIB dan baru kemudian Venus terbit pukul 03:47 WIB dan terakhir adalah Merkurius pada pukul 04:29 WIB.

Baca juga:  Permukaan Titan Tampak Seperti Bumi

Kelima planet dan Bulan baru tampak di langit fajar sekitar pukul 05:00 WIB saat Merkurius perlahan naik di ufuk timur.

26 Juni — Bulan — Venus

Pasangan Bulan dan Venus si Bintang Kejora tanggal 26 Juni 2022 pukul 05:00 WIB. Kredit: Stellarium

Dua hari kemudian, giliran Venus yang bertemu Bulan dan keduanya hanya terpisah 2,5º. Saat Matahari terbit, Bulan dan Venus berada pada ketinggian 26º. Bulan terbit lebih dahulu pada pukul 03:29 WIB, disusul Venus 20 menit kemudian. 

27 Juni — Bulan — Merkurius

Pasangan Bulan dan Merkurius pada pukul 05:00 WIB. Kredit: Stellarium

Sehari kemudian, giliran Merkurius yang bertemu Bulan dan keduanya hanya terpisah 3,8º. Saat Matahari terbit, Bulan dan Merkurius berada pada ketinggian 15º. Bulan terbit lebih dahulu pada pukul 04:19 WIB, disusul Merkurius pada pukul 04:36 WIB.

Rasi Bintang & Bima Sakti

Awal dan akhir Juni menjadi waktu terbaik untuk bisa menikmati keindahan langit malam saat Bulan berada pada fase Bulan Baru. Bimasakti dapat diamati setelah lewat tengah malam membentang dari Timur Laut ke Barat Daya.  

Setelah Matahari terbenam, Sirius di rasi Canis Major, Procyon di rasi Canis Minor, Pollux dan Castor di Gemini, Canopus di rasi Carina, Regulus di rasi Leo, Crux, Rigel Kentaurus dan Hadar di rasi Centaurus, Spica di Virgo, Arcturus di rasi Bootes, Antares di rasi Scorpius, yang bisa diamati sampai tengah malam.

Jelang tengah malam, ada segitiga musim panas, Altair di rasi Aquila, Vega di rasi Lyra, dan Deneb di rasi Cygnus, bisa diamati sampai fajar menyingsing. Jelang fajar ada Aldebaran di rasi Taurus.

Bintang-bintang tersebut cukup terang untuk dapat dijadikan panduan dalam pengamatan. 

Peta Bintang 1 Juni 2022

Peta Bintang 15 Juni 2022

Kampanye Langit Gelap

19 – 28 Juni — Kampanye Globe At Night

Di bulan Juni, Kampanye Globe At Night atau Kampanye langit gelap untuk membangun kesadaran akan pentingnya langit gelap dan efek dari polusi cahaya diadakan dari 19 – 28 Juni.  Pengamat diajak untuk mengamati rasi bintang yang sudah ditentukan dari berbagai lokasi untuk mengenali bintang yang bisa dilihat di rasi tersebut. Berapa banyak bintang yang bisa dikenali akan menjadi indikasi tingkat polusi cahaya di area tersebut.

Untuk kampanye ini, pengamat di utara diajak untuk mengamati Herkules sedangkan di  belaan selatan melakukan pengamatan rasi Scorpius. Tujuannya untuk mengetahui seberapa banyak bintang di rasi tersebut yang tampak.

Pengamat bisa menggunakan modul yang sudah disediakan untuk melakukan identifikasi bintang dan melihat tingkat polusi cahaya di lokasinya.

Clear Sky!

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

1 komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini