fbpx
langitselatan
Beranda » Seberapa Masifkah Supermasif Itu?

Seberapa Masifkah Supermasif Itu?

Telah lama kita membahas betapa masifnya objek-objek kosmis, tapi seberapa masifkah masif itu?

Saat kita mengatakan sesuatu itu masif, kita tidak sedang membicarakan ukurannya atau besarnya. Massa berkaitan dengan seberapa banyak materi yang dikandung suatu objek. Meskipun arum manis seukuran kepalamu lebih besar daripada sebatang cokelat, arum manis mengandung lebih sedikit materi sehingga tidak begitu masif. Coba gepengkan arum manis itu dengan tanganmu dan kamu akan mengerti apa yang kumaksud!

Para astronom baru saja mengukur massa sekitar 50 lubang hitam supermasif yang berada sangat jauh dan menemukan bahwa tiap lubang hitam tersebut sekurang-kurangnya lima juta kali lebih masif daripada Matahari!

Untuk pertama kalinya massa sedemikian banyak lubang hitan supermasif yang berjarak sangat jauh dapat diukur secara langsung mengingat sulitnya meneliti lubang hitam.

Ilustrasi yang menunjukkan lingkungan di sekitar lubang hitam supermasif yang tengah memangsa materi-materi di sekelilingnya. Kredit: Nahks Tr’Ehnl
Ilustrasi yang menunjukkan lingkungan di sekitar lubang hitam supermasif yang tengah memangsa materi-materi di sekelilingnya. Kredit: Nahks Tr’Ehnl

Sebagian besar teleskop hanya menangkap cahaya, tapi gravitasi lubang hitam sangatlah kuat sampai-sampai cahaya pun tidak bisa lolos dari gaya tariknya. Itu sebabnya lubang hitam tidak terlihat oleh teleskop kita dan ini berarti para peneliti haruslah sangat kreatif bila ingin meneliti lubang hitam.

Supaya bisa mengukur massa lubang hitam, para ilmuwan menggunakan sebuah teknik yang pada prinsipnya adalah mengamati kecerlangan materi-materi yang berada di dekat lubang hitam (misalnya, gas dan debu kosmis) lalu membandingkannya dengan kecerlangan materi-materi yang berada lebih jauh.

Apapun yang mengubah kecerlangan materi di bagian dalam juga akan mengubah materi di bagian luar, tapi terjadinya belakangan. Dengan mengukur jeda waktu ini, para astronom dapat menghitung jarak gas tersebut dari lubang hitam. Informasi ini kemudian digunakan untuk menghitung massa lubang hitam tersebut meskipun mereka tidak dapat melihat detil lubang hitam itu sendiri!

Fakta Menarik

Objek bermassa lebih besar akan mempunyai gravitasi yang lebih kuat. Itu sebabnya mengapa gravitasi Bumi lebih kuat daripada gravitasi Bulan. Gravitasi Bulan yang tidak sekuat gravitasi di Bumi menyebabkan astronaut-astronaut di permukaan Bulan bisa melompat tinggi sekali.

[divider_line]
Sumber: Artikel ini merupakan publikasi ulang dari Space Scoop Universe Awareness edisi Indonesia. Space Scoop edisi Indonesia diterjemahkan oleh langitselatan.

Baca juga:  Setahun Setelah Momentum Gelombang Gravitasi
Avatar photo

Ratna Satyaningsih

menyelesaikan pendidikan sarjana dan magister astronomi di Departemen Astronomi Institut Teknologi Bandung. Ia bergabung dengan sub Kelompok Keahlian Tata Surya dan menekuni bidang extrasolar planet khususnya mengenai habitable zone (zona layak-huni). Ia juga menaruh minat pada observasi transiting extrasolar planet.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini