fbpx
langitselatan
Beranda » Fenomena Langit Bulan Agustus 2017

Fenomena Langit Bulan Agustus 2017

Gerhana Bulan Sebagian dan hujan meteor Perseid merupakan fenomena langit bulan Agustus yang bisa diamati. Para pengamat bisa mengamati 4 planet visual, yakni Merkurius, Venus, Jupiter, dan selama Saturnus.

Gerhana Bulan Sebagian saat puncak gerhana tanggal 8 Agustus 2017 pukul 01:22 WIB. Kredit: Star Walk
Gerhana Bulan Sebagian saat puncak gerhana tanggal 8 Agustus 2017 pukul 01:22 WIB. GBS merupakan salah satu fenomena langit bulan Agustus yang menarik untuk diamati. Kredit: Star Walk

Planet

Merkurius. Planet terdekat Matahari ini akan tampak setelah Matahari terbenam sampai jelang akhir bulan Agustus. Mengawali bulan Agustus, Merkurius akan tampak cukup tinggi di ufuk barat sekitar 7,5º. Setelah itu, Merkurius akan semakin rendah di barat, sebelum menghilang di balik terangnya cahaya Matahari saat konjungsi inferior tanggal 27 Agustus 2017. Merkurius akan tampak “mengembara” dari rasi Leo ke Sextans sebelum kembali lagi ke Leo di akhir Agustus.

Venus. Sang bintang fajar ini akan merajai langit timur kala fajar. Venus bisa diamati sebelum Matahari terbit dan merajai langit dengan kecerlangan -3.9 magnitudo. Planet ini akan tampak mengembara dari rasi Gemini ke Cancer, dan berpapasan dekat Bulan di langit fajar tanggal 19 Agustus.

Jupiter. Planet raksasa ini akan tampak sebagai noktah terang di langit malam dengan kecerlangan -1,7 magnitudo di sepanjang bulan Agustus. Jupiter bisa diamati sejak Matahari terbenam sampai planet ini terbenam sebelum tengah malam. Selama bulan Agustus, Jupiter bisa ditemukan berpasangan dengan Spica, di rasi Virgo. Saat Matahari terbenam, keduanya tampak sudah melewati titik meridian menuju barat. Tanggal 25 Agustus, Jupiter dan Bulan akan tampak berpasangan di langit senja.

Saturnus. Planet yang terkenal dengan cincinnya ini bisa diamati sepanjang bulan Agustus. Setelah Matahari terbenam, Saturnus sudah cukup tinggi di arah timur dan akan terus bergerak ke barat sampai lewat tengah malam. Planet terbesar kedua ini masih setia di rasi Ophiuchus dan akan bertemu Bulan pada tanggal 3 dan 30 Agustus.

Uranus & Neptunus. Bagi yang punya teleskop, kedua planet es raksasa ini akan tampak sepanjang bulan Agustus mulai jelang tengah malam sampai fajar menyingsing. Sepanjang bulan Agustus, Neptunus akan terbit sekitar 3 jam lebih dahulu dari Uranus.

Selama bulan Agustus, Neptunus ada di rasi Aquarius dan terbit sebelum tengah malam disusul Uranus yang terbit satu jam sebelum tengah malam. Tanggal 9 Agustus, Neptunus akan berpasangan dengan Bulan, disusul Uranus pada tanggal 12 Agustus. Akan tetapi, kedua planet ini sukar dilihat dengan mata tanpa alat. Jadi, siapkan teleskop dan cari lokasi yang cukup gelap.

Bulan

Fase Bulan untuk Agustus 2017. Kredit: Wicak Soegijoko
Fase Bulan untuk Agustus 2017. Kredit: Wicak Soegijoko

Awal bulan Agustus akan ditandai dengan kehadiran Bulan cembung besar menuju purnama.

3 Agustus. Bulan di titik apogee. Bulan mencapai jarak dari Bumi pada jarak 405.025 km

8 Agustus. Bulan Purnama. Bulan akan berada di atas cakrawala sejak Matahari terbenam sampai fajar tiba. Kesempatan baik untuk mengamati Bulan dan kawah-kawahnya. Terutama karena bayang-bayang Bumi juga menghalangi cahaya Matahari ke Bulan. Atau dengan kata lain, pengamat bisa menikmati gerhana bulan sebagian.

15 Agustus. Bulan Perbani Akhir. Bulan terbit tengah malam dan terbenam siang hari pada pukul 12:34 WIB. Bulan tampak dari tengah malam sampai jelang fajar.

18 Agustus. Bulan di perigee. Bulan mencapai jarak terdekatnya dengan Bumi yakni 366.121 km.

22 Agustus. Bulan Baru. Waktunya pengamatan. Langit akan gelap tanpa cahaya Bulan. Saat yang tepat untuk melakukan astrofotografi Deep Sky atau Bima Sakti. Pada saat ini, Bulan terbit hampir bersamaan dengan terbitnya Matahari. Jadi Bulan dan Matahari akan tampak sepanjang hari. Pengamat bisa menikmati planet-planet tanpa gangguan cahaya Bulan.

29 Agustus. Bulan Perbani Awal. Bulan akan tampak sejak Matahari terbenam sampai tengah malam saat Bulan terbenam. Para pengamat langit bisa menikmati langit bebas cahaya Bulan mulai tengah malam sampai jelang dini hari.

Baca juga:  Planet Jupiter dalam Cahaya Inframerah

Hujan Meteor

12 Agustus – Hujan Meteor Perseid

Hujan meteor Perseid saat malam puncak pada tanggal 12 Agustus 2017 pukul 02:30 WIB. Kredit: Star Walk
Hujan meteor Perseid saat malam puncak pada tanggal 12 Agustus 2017 pukul 02:30 WIB. Kredit: Star Walk

Dimulai tanggal 17 Juli – 24 Agustus, hujan meteor Perseid yang berasal dari debu komet Swift-Tuttle tersebut akan mencapai puncak tanggal 12 – 13 Agustus. Di malam puncak diperkirakan 150 meteor akan melintas setiap jam dengan kecepatan 59 km/jam dan tampak datang dari rasi Perseus. Hujan meteor Perseid terjadi saat Bumi melintasi puing-puing dari komet 109P/Swift-Tuttle yang lepas saat sedang menempuh orbitnya setiap 130 tahun. Puing-puing yang tersisa berasal dari materi yang lepas hampir seribu tahun lalu. Materi terbaru berasal dari puing-puing materi tahun 1862.

Rasi Perseus baru akan terbit setelah lewat tengah malam yakni pukul 01:00 WIB. Kehadiran Bulan cembung yang terbit pukul 20:51WIB, masih cukup terang dan dapat mengurangi jumlah meteor yang diamati. Pengamat bisa melihat hujan meteor Perseid sampai fajar menyingsing.

Selain hujan meteor Perseid, pengamat juga bisa mengamati hujan meteor Eta Aquariid Selatan dan Alpha Capricornid sejak pukul 22:00 waktu lokal sampai fajar. Hujan meteor eta Aquariid masih berlangsung sampai tanggal 23 Agustus sedangkan Alpha Capricornid berlangsung sampai 15 Agustus.

Peristiwa

3 Agustus — Bulan — Saturnus

Konjungsi Bulan dan Saturnus tanggal 3 Agustus sesaat setelah Matahari terbenam pada pukul 18:00 WIB: Kredit: Star Walk
Konjungsi Bulan dan Saturnus tanggal 3 Agustus sesaat setelah Matahari terbenam pada pukul 18:00 WIB: Kredit: Star Walk

Setelah Matahari terbenam, Bulan dan Saturnus akan tampak berpasangan di langit malam. Keduanya sudah cukup tinggi ketika Matahari menghilang di ufuk barat. Bulan cembung besar yang cukup terang di langit akan terus berpasangan dengan si planet bercincin dengan jarak 3,8º sampai keduanya terbenam jelang fajar.

7 — 8 Agustus – Gerhana Bulan Sebagian

Peta lintasan Gerhana Bulan Sebagian 7-8 Agustus 2017. Kredit: langitselatan
Peta lintasan Gerhana Bulan Sebagian 7-8 Agustus 2017. Kredit: langitselatan

Saat Gerhana Bulan Sebagian, 20% bagian selatan piringan Bulan akan berada dalam bayang-bayang Bumi dan sebagian lagi berada di area penumbra. Bagian Bulan yang berada di umbra Bumi, tidak akan dapat menerima cahaya Matahari sedangkan sebagian lainnya di penumbra masih bisa menerima sebagian cahaya Matahari. Karena itu, pengamat bisa melihat sebagian Bulan menghilang dan sebagian lainnya agak redup. Untuk gerhana bulan sebagian 7-8 Agustus 2017, seluruh masyarakat Indonesia bisa melihat seluruh proses gerhana.

Gerhana akan dimulai dengan gerhana penumbra tanggal 7 Agustus pukul 22:50 WIB dan berakhir tanggal 8 Agustus pukul 03:50 WIB. Secara keseluruhan, gerhana bulan sebagian akan berlangsung selama 5 jam, dan Bulan akan tertutup bayang-bayang Bumi selama 2 jam. Gerhana parsial akan dimulai saat Bulan memasuki bayang-bayang Bumi pada pukul 00:22 WIB dan berakhir pukul 02:18 WIB.

16 Agustus — Bulan — Aldebaran

Konjungsi Bulan dan Aldebaran tanggal 16 Agustus 2017 saat diamati pukul 03:00 WIB. Kredit: Star Walk
Konjungsi Bulan dan Aldebaran tanggal 16 Agustus 2017 saat diamati pukul 03:00 WIB. Kredit: Star Walk

Bulan dan bintang Aldebaran di rasi Taurus akan tampak berpasangan di langit fajar sebelum Matahari terbit. Keduanya cukup dekat, hanya terpisah 0,4º. Bulan perbani akhir itu terbit pukul 00:24 WIB disusul Aldebaran, si bintang terang di rasi Taurus.

19 Agustus — Bulan — Venus

Konjungsi Bulan dan Venus, si bintang Kejora, tanggal 19 Agustus 2017 saat diamati pukul 04:30 WIB. Kredit: Star Walk
Konjungsi Bulan dan Venus, si bintang Kejora, tanggal 19 Agustus 2017 saat diamati pukul 04:30 WIB. Kredit: Star Walk

Bulan tampak berpasangan dengan si bintang Kejora jelang fajar, saat keduanya terbit beriringan di langit bagian timur. Bulan akan terbit terlebih dahulu pada pukul 03:22 waktu lokal disusul Venus 19 menit kemudian. Pasangan Bulan dan Venus terpisah 2,3º bisa diamati sampai Matahari terbit.

25 Agustus — Bulan — Jupiter

Konjungsi Bulan dan Jupiter tanggal 25 Agustus 2017 saat diamati pukul 19:00 WIB. Kredit: Star Walk
Konjungsi Bulan dan Jupiter tanggal 25 Agustus 2017 saat diamati pukul 19:00 WIB. Kredit: Star Walk

Jupiter tampak berpasangan dengan Bulan sejak Matahari terbenam. Pasangan Bulan dan Jupiter yang terpisah 3,7º bisa diamati sampai keduanya terbenam berbarengan pada pukul 20:55 waktu lokal.

Baca juga:  Penyusutan Bintik Raksasa Merah di Jupiter

27 Agustus — Konjungsi Inferior Merkurius

Konjungsi Inferior Merkurius. Kredit: langitselatan
Konjungsi Inferior Merkurius. Kredit: langitselatan

Merkurius berada sejajar di antara Matahari dan Bumi. Pada posisi ini, Merkurius berada pada papasan terdekatnya dengan Bumi. Karena itu Merkurius tidak akan tampak bagi pengamat karena planet terdekat Matahari ini akan terbit dan terbenam hampir bersamaan dengan Matahari.

30 Agustus — Bulan — Saturnus

Konjungsi Bulan dan Saturnus tanggal 30 Agustus saat diamati pukul 22:00 WIB: Kredit: Star Walk
Konjungsi Bulan dan Saturnus tanggal 30 Agustus saat diamati pukul 22:00 WIB: Kredit: Star Walk

Setelah Matahari terbenam, Bulan dan Saturnus akan tampak berpasangan di langit malam. Keduanya sudah cukup tinggi ketika Matahari menghilang di ufuk barat. Bulan cembung besar yang cukup terang di langit akan terus berpasangan dengan si planet bercincin dengan jarak 3,9º sampai keduanya terbenam jelang fajar.

Kampanye Langit Gelap

6 Agustus — Kampanye Langit Gelap LAPAN
Di bulan Agustus, LAPAN menyelenggarakan Kampanye langit gelap yang bertepatan dengan Hari Keantariksaan pada tanggal 6 Agustus. Tujuannya untuk membangun kesadaran publik tentang pentingnya menjaga keindahan langit dengan mengurangi polusi cahaya. Untuk itu warga diharapkan berpartisipasi dengan mematikan lampu pada pukul 20:00 – 21:00 waktu lokal. Bulan jelang purnama akan sangat terang di langit, tapi bisa jadi obyek yang menarik untuk diamati. Selain Bulan, ada planet Jupiter dan Saturnus. Pengamat juga bisa melakukan pengamatan beberapa rasi dengan bintang terang seperti Scorpius, Centaurus, Sagittarius, Crux.

14 — 23 Agustus — Kampanye Globe At Night
Kampanye Globe At Night atau Kampanye langit gelap untuk membangun kesadaran akan pentingnya langit gelap dan efek dari polusi cahaya diadakan dari 14 – 23 Agustus. Pengamat diajak untuk mengamati rasi bintang yang sudah ditentukan dari berbagai lokasi untuk mengenali bintang yang bisa dilihat di rasi tersebut. Berapa banyak bintang yang bisa dikenali akan menjadi indikasi tingkat polusi cahaya di area tersebut. Pengamatan pengamatan rasi Herkules, sedangkan pengamat di langit selatan bisa mengamati rasi Sagittarius.

Pengamat bisa menggunakan modul yang sudah disediakan untuk melakukan identifikasi bintang dan melihat tingkat polusi cahaya di lokasinya.

Rasi Bintang & Bima Sakti

Pertengahan Agustus menjadi waktu terbaik untuk bisa menikmati keindahan langit malam saat Bulan menuju fase Bulan Baru. Bimasakti dapat diamati membentang dari Timur Laut ke Barat Daya.

Setelah Matahari terbenam, ada Rasi Crux, Rigel Kentaurus di rasi Centaurus, Spica di Virgo, Vega di rasi Lyrae, Antares di rasi Scorpius, dan Altair di rasi Aquila yang dapat dijadikan panduan dalam pengamatan.

Bintang Sirius di rasi Canis Major, Procyon di rasi Canis Mayor, Betelguese dan Rigel di rasi Orion, Aldebaran di rasi Taurus, dan Rigel Kentaurus di rasi Centaurus sebagai panduan.

Tengah malam, ada Vega di rasi Lyrae, Antares di rasi Scorpius, dan Altair di rasi Aquila, dan Archenar di rasi Eridanus yang dapat dijadikan panduan dalam pengamatan. Jelang dini hari, pengamat bisa menikmati kehadiran bintang Sirius di rasi Canis Major, Betelguese dan Rigel di rasi Orion, Aldebaran di rasi Taurus, dan Capella di rasi Auriga.

Peta Bintang 1 Agustus 2017

Peta bintang 1 Agustus 2017 pukul 19:00 WIB. Kredit: Stellarium
Peta bintang 1 Agustus 2017 pukul 19:00 WIB. Kredit: Stellarium
Peta bintang 1 Agustus 2017 pukul 23:59 WIB. Kredit: Stellarium
Peta bintang 1 Agustus 2017 pukul 23:59 WIB. Kredit: Stellarium

Peta Bintang 15 Agustus 2017

Peta bintang 15 Agustus 2017 pukul 19:00 WIB. Kredit: Stellarium
Peta bintang 15 Agustus 2017 pukul 19:00 WIB. Kredit: Stellarium
Peta bintang 15 Agustus 2017 pukul 23:59 WIB. Kredit: Stellarium
Peta bintang 15 Agustus 2017 pukul 23:59 WIB. Kredit: Stellarium

Clear Sky!

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini