fbpx
langitselatan
Beranda » Fenomena Langit Bulan Juli 2017

Fenomena Langit Bulan Juli 2017

Parade planet-planet akan menjadi fenomena langit bulan Juli yang menarik. Dari saat Matahari terbenam sampai fajar menyingsing, para pengamat langit bisa berburu planet.

Planet

Merkurius. Planet terdekat Matahari ini akan tampak setelah Matahari terbenam di sepanjang bulan Juli. Meski di awal bulan, Merkurius cukup rendah di ufuk barat, namun secara perlahan planet ini akan tampak semakin tinggi di ufuk barat setiap harinya sampai akhir bulan Juli saat mencapai elongasi timur maksimumnya. Jelang akhir bulan Juli, Merkurius akan bertemu Bulan Sabit muda dan bintang Regulus dalam formasi segitiga dengan jarak kurang dari 1 derajat busur! Planet kecil ini akan tampak melintas dari rasi Gemini ke Cancer dan berakhir di rasi Leo di penghujung bulan Juli.

Venus. Sang bintang fajar ini akan merajai langit timur kala fajar. Venus bisa diamati ebelum Matahari terbit dan merajai langit dengan kecerlanganan -4 magnitudo. Planet ini akan tampak mengembara dari rasi Taurus ke Orion. Pertengahan bulan Juli, sang bintang Kejora akan tampak berpasangan dengan Aldebaran dan akan berpapasan juga dengan Bulan.

Jupiter. Planet gas raksasa di Tata Surya masih mendominasi langit malam. Jupiter akan tampak sebagai noktah terang di langit malam dengan kecerlangan -1,8 magnitudo, dan bisa diamati sejak Matahari terbenam sampai jelang dini hari. Ketika Matahari menghilang dari langit, Jupiter sudah berada di zenit. Tanggal 1 Juli, Jupiter tampak berpsangan dengan Bulan di langit sampai keduanya tenggelam di ufuk barat. Kedua obyek langit ini akan kembali bertemu dan tampak berpasangan di penghujung bulan Juli. Pengamat bisa mengamati planet raksasa ini di rasi Virgo dan menikmati satelit Galilean yang mengitari Jupiter dengan menggunakan teleskop.

Saturnus. Planet yang terkenal dengan cincinnya ini bisa diamati sepanjang bulan Juli. Setelah Matahari terbenam, Saturnus sudah cukup tinggi di arah timur dan akan terus bergerak ke barat sampai jelang fajar. Setelah Saturnus terbenam, Venus akan terbit di timur. Planet terbesar kedua ini masih setia di rasi Ophiuchus dan akan bertemu Bulan pada tanggal 6 dan 7 Juli.

Uranus & Neptunus. Bagi yang punya teleskop, kedua planet es raksasa ini akan tampak sepanjang bulan Juli sejak tengah malam sampai fajar menyingsing. Sepanjang bulan Juli, Neptunus akan terbit sekitar 3 jam lebih dahulu dari Uranus.

Selama bulan Juli, Neptunus ada di rasi Aquarius dan terbit sebelum tengah malam disusul Uranus yang terbit lewat tengah malam. Tanggal 13 Juli, Neptunus akan berpasangan dengan Bulan, disusul Uranus pada tanggal 17 Juli. Akan tetapi, kedua planet ini sukar dilihat dengan mata tanpa alat. Jadi, siapkan teleskop dan cari lokasi yang cukup gelap.

Bulan

Fase Bulan di fenomena langit bulan Juli. Kredit: Wicak Soegijoko / langitselatan
Fase Bulan di fenomena langit bulan Juli. Kredit: Wicak Soegijoko / langitselatan

Awal bulan Juli akan ditandai dengan kehadiran Bulan fase seperempat awal.

1 Juli. Bulan Perbani Awal. Bulan akan tampak sejak Matahari terbenam sampai tengah malam saat Bulan terbenam. Para pengamat langit bisa menikmati langit bebas cahaya Bulan mulai tengah malam sampai jelang dini hari.

6 Juli. Bulan di titik apogee. Bulan mencapai jarak dari Bumi pada jarak 405.900 km

9 Juli. Bulan Purnama. Bulan akan berada di atas cakrawala sejak Matahari terbenam sampai fajar tiba. Kesempatan baik untuk mengamati Bulan dan kawah-kawahnya. Setelah fase purnama, Bulan secara perlahan akan bergeser waktu terbitnya semakin malam.

17 Juli. Bulan Perbani Akhir. Bulan terbit tengah malam dan terbenam siang hari pada pukul 11:46 WIB. Bulan tampak dari tengah malam sampai jelang fajar.

Baca juga:  Fenomena Langit Bulan September 2023

22 Juli. Bulan di perigee. Bulan mencapai jarak terdekatnya dengan Bumi yakni 361.200 km.

23 Juli. Bulan Baru. Waktunya pengamatan. Langit akan gelap tanpa cahaya Bulan. Saat yang tepat untuk melakukan astrofotografi Deep Sky atau Bima Sakti. Pada saat ini, Bulan terbit hampir bersamaan dengan terbitnya Matahari. Jadi Bulan dan Matahari akan tampak sepanjang hari. Pengamat bisa menikmati planet-planet tanpa gangguan cahaya Bulan.

30 Juli. Bulan Perbani Awal. Bulan akan tampak sejak Matahari terbenam sampai tengah malam saat Bulan terbenam. Para pengamat langit bisa menikmati langit bebas cahaya Bulan mulai tengah malam sampai jelang dini hari.

Hujan Meteor

30 Juli – Alpha Capricornid

Hujan metoer Alpha Capricornid yang sudah bisa dilihat sejak Matahari terbenam di rasi Capricorn. Ini merupakan simulasi hujan meteor Capricornid tanggal 30 Juli pukul 20:00 WIB. Kredit: Star Walk
Hujan metoer Alpha Capricornid yang sudah bisa dilihat sejak Matahari terbenam di rasi Capricorn. Ini merupakan simulasi hujan meteor Capricornid tanggal 30 Juli pukul 20:00 WIB. Kredit: Star Walk

Hujan meteor alpha capricornid berlangsung dari 3 Juli sampai 15 Agustus dan akan tampak datang dari arah rasi Capricorn. Puncak hujan meteor Capricornid akan terjadi tanggal 29 – 30 Juli dengan 5 meteor per jam. Akan tetapi, biasanya ada bola api yang terbentuk dan melintas di langit malam. Rasi Capricorn sudah terbit sejak Matahari terbenam dan pengamat bisa menikmati hujan meteor alpha Capricornid sepanjang malam sampai fajar menyingsing. Mulai tengah malam, cahaya Bulan seperempat awal tidak akan mengganggu karena Bulan sudah terbenam tengah malam.

30 Juli – Hujan Meteor Delta Aquariid Selatan

Hujan metoer Delta Aquariid Selatan bisa diamati mulai pukul 20:00 WIB saat rasi Aquarius terbit. Ini merupakan simulasi hujan meteor Capricornid tanggal 30 Juli pukul 21:00 WIB. Kredit: Star Walk
Hujan metoer Delta Aquariid Selatan bisa diamati mulai pukul 20:00 WIB saat rasi Aquarius terbit. Ini merupakan simulasi hujan meteor Capricornid tanggal 30 Juli pukul 21:00 WIB. Kredit: Star Walk

Hujan meteor Delta Aquariid Selatan dimulai tanggal 12 Juli — 23 Agustus dan mencapai puncak dengan lintasan 25 meteor per jam pada tanggal 30 Juli. Hujan meteor yang akan tampak dari rasi Aquarius ini berasal dari sisa debu komet Marsden and Kracht. Rasi Aquarius terbit pukul 20:00 WIB, dan pengamatan dapat dilakukan sampai jelang fajar. Mulai tengah malam, cahaya Bulan seperempat awal tidak akan mengganggu karena Bulan sudah terbenam tengah malam. Kecepatan meteor yang tampak dari Aquarius si Pembawa Air ini 41 km/detik.

Peristiwa

1 Juli — Bulan — Jupiter

Konjungsi Bulan dan Jupiter bisa diamati sejak Matahari terbenam di langit bagian Barat. Ini merupakan simulasi pasangan Jupiter dan Bulan pada pukul 21:30 WIB saat hampir terbenam. Kredit: Star Walk
Konjungsi Bulan dan Jupiter bisa diamati sejak Matahari terbenam di langit bagian Barat. Ini merupakan simulasi pasangan Jupiter dan Bulan pada tanggal 1 Juli pukul 21:30 WIB saat menuju ufuk barat untuk terbenam. Kredit: Star Walk

Jupiter tampak berpasangan dengan Bulan sejak Matahari terbenam. Pasangan Bulan dan Jupiter yang terpisah 2,9º bisa diamati sampai keduanya terbenam tengah malam di ufuk barat.
5 Juli — Venus — Pleiades

Pasangan Venus dan Pleiades di langit timur pukul 04:30 WIB. Kredit: Star Walk
Pasangan Venus dan Pleiades di langit timur tanggal 5 Juli pukul 04:30 WIB. Kredit: Star Walk

Venus akan tampak berpasangan dengan Pleiades, si bintang tujuh sejak terbit jelang fajar, dan terpisah 6,7º. Venus terbit pukul 02:58 WIB. Pasangan ini bisa ditemukan di area horison di arah timur. Pengamat bisa menikmati keduanya sampai fajar menyingsing. Venus yang terang akan mudah dikenali.

7 Juli — Bulan — Saturnus

Pasangan Bulan dan Saturnus di timur tanggal 7 Juli pukul 18:30 WIB. Kredit: Star Walk
Pasangan Bulan dan Saturnus di timur tanggal 7 Juli pukul 18:30 WIB. Kredit: Star Walk

Setelah Matahari terbenam, Bulan dan Saturnus akan tampak berpasangan di langit malam. Keduanya sudah cukup tinggi ketika Matahari menghilang di ufuk barat. Bulan cembung besar yang cukup terang di langit akan terus berpasangan dengan si planet bercincin dengan jarak 3,6º sampai keduanya terbenam jelang fajar.

14 Juli — Venus — Aldebaran

Pasangan Venus dan Aldebaran di timur tanggal 14 Juli pukul 04:00 WIB. Kredit: Star Walk
Pasangan Venus dan Aldebaran di timur tanggal 14 Juli pukul 04:00 WIB. Kredit: Star Walk

Konjungsi bintang Kejora dan bintang Aldebaran di rasi Taurus akan terjadi sejak kedua obyek ini terbit di timur. Mulai pukul 03:05 WIB, pasangan Venus dan Aldebaran akan tampak terpisah 3,1º di timur dan perlahan menanjak naik sampai saat semburat cahaya Matahari menerangi langit di pagi hari.

20 Juli — Bulan — Aldebaran — Venus

Pasangan Bulan dan Aldebaran yang membentuk formasi segitiga dengan Venus di timur tanggal 20 Juli pukul 03:30 WIB. Kredit: Star Walk
Pasangan Bulan dan Aldebaran yang membentuk formasi segitiga dengan Venus di timur tanggal 20 Juli pukul 03:30 WIB. Kredit: Star Walk

Bulan dan bintang Aldebaran di rasi Taurus akan tampak berpasangan di langit fajar sebelum Matahari terbit. Keduanya cukup dekat, hanya terpisah 0,4º. Bulan sabit tipis jelang Bulan Baru itu terbit pukul 02:33 WIB bersama Aldebaran, si bintang terang di rasi Taurus, dan disusul Venus, satu jam kemudian pukul 03:10 WIB. Ketiganya akan tampak membentuk segitiga dengan Bulan Venus terpisah 2,7º.

Baca juga:  Fenomena Langit Bulan April 2023

25 Juli — Merkurius —Bulan — Regulus

Merkurius, Bulan Sabit dan Regulus, si bintang paling terang di rasi Leo ini akan membentuk formasi segitiga di langit bagian barat sejak Matahari terbenam, dengan jarak kurang dari 1º! Regulus bahkan sangat dekat dengan Bulan. Ketiganya dapat diamati sampai ketika Merkurius terbenam pukul 19:35 WIB disusul Bulan pada pukul 19:44 WIB.

Keesokan harinya, tgl 26 Juli 2017, Merkurius – Bulan – Regulus masih tampak seperti segitiga di langit senja meski tidak sedekat tanggal 25 Juli.

27 Juli — Konjungsi Mars

Konjungsi Mars, ketika Mars pada posisi terjauh dari Bumi. Kredit: langitselatan
Konjungsi Mars, ketika Mars pada posisi terjauh dari Bumi. Kredit: langitselatan

Mars, si planet merah akan berada di posisi terjauhnya dari Bumi dan berada di balik Matahari jika dilihat dari Bumi. Artinya, pengamat di Bumi tidak akan bisa melihat kehadiran planet merah ini di langit malam. Mars akan terbit dan terbenam hampir bersamaan dengan Matahari.

29 Juli — Bulan — Jupiter

Konjungsi Bulan dan Jupiter bisa diamati sejak Matahari terbenam di langit bagian Barat. Ini merupakan simulasi pasangan Jupiter dan Bulan pada tanggal 29 Juli pukul 20:00 WIB saat menuju ufuk barat untuk terbenam. Kredit: Star Walk
Konjungsi Bulan dan Jupiter bisa diamati sejak Matahari terbenam di langit bagian Barat. Ini merupakan simulasi pasangan Jupiter dan Bulan pada tanggal 29 Juli pukul 20:00 WIB saat menuju ufuk barat untuk terbenam. Kredit: Star Walk

Jupiter tampak berpasangan dengan Bulan sejak Matahari terbenam. Pasangan Bulan dan Jupiter yang terpisah 3,4º bisa diamati sampai keduanya terbenam tengah malam di ufuk barat. Jupiter akan lebih dahulu menghilang pada pukul 22:25 WIb disusul Bulan pada pukul 23:04 WIB

30 Juli — Elongasi Timur Maksimum Merkurius

Elongasi Timur terbesar Merkurius. Kredit: langitselatan
Elongasi Timur terbesar Merkurius. Kredit: langitselatan

Merkuris dan Matahari membentuk sudut maksimal terhadap Bumi. Elongasi Timur maksimum yang dicapai Merkurius 27,2º. Artinya, Merkurius akan berada tinggi 27,2º di arah timur Matahari sehingga bisa diamati ~2 jam setelah Matahari terbenam. 1 jam = 15º.

Rasi Bintang & Bima Sakti

Akhir bulan Juli menjadi waktu terbaik untuk bisa menikmati keindahan langit malam saat Bulan memasuki fase Bulan Baru. Bimasakti dapat diamati membentang dari Timur Laut ke Barat Daya. Tengah malam, ada tambahan Vega di rasi Lyra yang juga bisa jadi panduan. Jelang dini hari, ada Aldebaran di rasi Taurus dimana Venus isa ditemukan di rasi banteng tersebut.

Peta Bintang 1 Juli 2017

Peta Bintang 15 Juli 2017

Kampanye Langit Gelap

Di bulan Juli, Kampanye Globe At Night atau Kampanye langit gelap untuk membangun kesadaran akan pentingnya langit gelap dan efek dari polusi cahaya diadakan dari 15 – 24 Juli. Pengamat diajak untuk mengamati rasi bintang yang sudah ditentukan dari berbagai lokasi untuk mengenali bintang yang bisa dilihat di rasi tersebut. Berapa banyak bintang yang bisa dikenali akan menjadi indikasi tingkat polusi cahaya di area tersebut.Pengamat langit utara bisa melakukan pengamatan rasi Herkules, sedangkan pengamat di langit selatan bisa mengamati rasi Scorpius.

Pengamat bisa menggunakan modul yang sudah disediakan untuk melakukan identifikasi bintang dan melihat tingkat polusi cahaya di lokasinya.

Clear Sky!

Avivah Yamani

Avivah Yamani

Tukang cerita astronomi keliling a.k.a komunikator astronomi yang dulu pernah sibuk menguji kestabilan planet-planet di bintang lain. Sehari-hari menuangkan kisah alam semesta lewat tulisan dan audio sambil bermain game dan sesekali menulis makalah ilmiah terkait astronomi & komunikasi sains.

Avivah juga bekerja sebagai Project Director 365 Days Of Astronomy di Planetary Science Institute dan dipercaya IAU sebagai IAU OAO National Outreach Coordinator untuk Indonesia.

Tulis Komentar

Tulis komentar dan diskusi di sini